Sunday, March 1, 2015

Ciri Orang Yang Menermukan Tuhan

Oleh : Pdt.Dr. Erastus Sabdono
Diambil dari surat Gembala Warta Rehobot



Orang yang sungguh-sungguh menemukan Tuhan pasti memiliki ciri-ciri yang jelas dalam hidupnya. Ciri yang paling utama adalah memiliki karakter seperti Allah sendiri. Umat Perjanjian Lama mencari Tuhan dengan mempelajari Torat atau ilmu agama sehingga mereka menguasai Torat dan bertindak sesuai dengan Torat tersebut. Mereka menjadi orang-orang saleh yang ditandai dengan melakukan hukum torat serta melakukan segala syariatnya. Tetapi umat Perjanjian Baru yang menjadikan Tuhan sebagai hukumnya, bila menemukan Tuhan pasti akan ditandai dengan mampu bertindak seperti Allah bertindak.
Karena hal inilah maka orang-orang Kristen yang benar akan mengalami frustasi yang kudus ketika ia mendapati dirinya belum melakukan apa yang tepat seperti yang Tuhan kehendaki. Dengan penjelasan lain, belum merasa bahwa ia bertindak seperti Tuhan Yesus; belum bisa berkata “hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam aku”. Frustasi yang kudus ini sama dengan “kehausan dan kelaparan akan kebenaran” (Mat 5:6). Biasanya orang frustasi karena masalah ekonomi, jabatan, sakit hati karena dilukai dan berbagai penyebab lain, tetapi orang percaya yang benar akan merasa frustasi karena dirinya belum menjadi pribadi yang memuaskan hati Bapa di Sorga. Orang-orang seperti ini pasti mengalami perubahan yang nyata atau nampak jelas. Sesuai janji Tuhan, Tuhan pasti akan memuaskan mereka, artinya Tuhan akan membuat mereka mampu melakukannya. Betapa bahagianya bisa mencapai hal ini.
menemukan Tuhan maka ia ada dalam kesadaran penuh bahwa tubuhnya adalah bait Roh Kudus, maka dengan sendirinya ia menjauhkan diri dari dosa yang bertalian dengan kenajisan tubuh. Kalau ia berbuat salah berkenaan dengan tubuhnya akan ada dukacita yang sangat dalam, sampai ia takut melakukan dosa yang sama. Dalam hal ini kekudusan seseorang terbangun secara natural dan sejati. Selanjutnya orang yang menemukan Tuhan akan berusaha mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan perubahan segenap hidupku. Ia akan membela pekerjaan Tuhan tanpa batas. Baginya pekerjaan Tuhan adalah seluruh hidupnya; segenap nyawanya. Ia tidak akan perhitungan sama sekali untuk Tuhan yang sudah ditemukannya (Flp. 3:7-8).
Akhirnya orang yang menemukan Tuhan pasti memiliki keberanian yang hebat menghadapi apa pun juga, bahkan kematian bukan lagi sesuatu yang menakutkan. Keberanian hidup muncul secara natural atau dengan sendirinya. – Solagracia -

Orang yang menjadikan Tuhan sebagai hukumnya, bila menemukan Tuhan pasti akan bertindak seperti Allah bertindak.

Bahasa Keakraban Yang Natural

Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono
Diambil dari surat Gembala warta Rehobot


Memuji dan menyembah Allah haruslah menjadi irama otomatis yang mengalir keluar dari hati, bukan sesuatu yang dipaksakan. Seseorang yang memiliki kehidupan sikap hati memberi nilai tinggi Tuhan atau menghormatinya dengan pantas secara otomatis atau dengan sendirinya memiliki “spirit menyembah” secara terus menerus tiada henti. Ia tidak perlu berusaha untuk menyembah sebab dengan sendirinya irama menyembah itu sudah permanen ada, tinggal mengekspresikan kapan saja dan di mana saja. Untuk mengekspresikannya tidak tergantung suasana, tempat, liturgi, musik dan lain sebagainya. Sikap menyembah bisa diekspresikan tanpa bisa dihambat oleh apapun juga.
Kalau ia seorang pembicara atau pengkhotbah, worship leader dan singer, dengan ringan tanpa beban bisa menyembah Tuhan di depan jemaat dengan tulus. Ia tidak perlu mencari-cari wajah Tuhan atau melakukan pemanasan untuk menemukan hadirat Tuhan. Kenyataan yang kita lihat, tidak banyak orang yang memiliki spirit penyembahan seperti ini. Oleh sebab itu pelayananan puji-pujian dan penyembahan harus dilakukan oleh mereka yang terus menerus belajar menyembah Allah setiap hari sehingga memiliki spirit menyembah dengan benar atau berkualitas tinggi. Dan seorang pembicara harus memiliki spirit menyembah, walaupun tidak bisa menyanyi dengan baik, tetapi spirit penyembahan akan menolongnya mampu mengajak orang untuk menyembah Allah.
Memang untuk melayani mimbar seseorang tidak harus menunggu sempurna baru mengambil bagian dalam pelayanan ini, tetapi asal sungguh-sungguh belajar untuk menyembah Allah dengan benar, maka ia mulai akan dapat memancarkan “spirit” pujian dan penyembahan yang benar. Dalam pergaulan dengan Tuhan seseorang akan menemukan bahasa keakraban yang natural, spontan dan tulus. Sebuah percakapan yang tidak ada unsur protokuler. Sebuah percakapan dari hati ke hati. Percakapan yang menyentuh hadirat Tuhan menciptakan kerendahan hati yang tulus dan natural. Akan ada jalur komunikasi dengan Tuhan yang bisa dirasakan orang lain. Seorang pembicara, worship leader dan singer mutlak memilikinya. Oleh karena tidak belajar menyembah Allah, maka banyak orang Kristen yang sebenarnya belum menyembah Allah dengan benar. Mereka hanya menyanyi dalam gereja bahkan mereka bersikap lahiriah memuji dan menyembah Allah, padahal sebenarnya mereka hanya berpura-pura menyembah Tuhan. Mereka ini adalah manusia munafik yang mencoba menipu Tuhan. – Solagracia -
Dalam pergaulan dengan Tuhan seseorang akan menemukan bahasa keakraban yang natural, spontan dan tulus.