Sunday, January 23, 2011

Menghormati Tuhan


Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono
(Penulis Truth Daily Enlightenment)

21 Januari 2011
Baca: Yakobus 2:19
Alkitab dalam setahun: Kejadian 35–37
Saat upacara bendera, para peserta upacara menghormati Sang Saka Merah Putih. Tetapi penghormatan di upacara sesungguhnya baru simbolis, belum berarti seseorang telah mengabdi kepada bangsa dan negara serta menjunjung tinggi benderanya.
Misalnya, katakan seorang pegawai pemerintah menghormati bendera di upacara bendera, tetapi dalam pekerjaannya sehari-hari ia tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Bisakah ia disebut menghormati Sang Merah Putih? Bandingkan dengan para pahlawan kita, yang berjuang dengan mengorbankan harta, keluarga dan nyawa mereka demi berkibarnya Sang Merah Putih. Demikian pula dengan para atlet yang berlaga di berbagai kompetisi dunia dengan mengerahkan seluruh tenaga demi berkibarnya Sang Merah Putih. Dengan demikian jelaslah bahwa menghormati Sang Merah Putih tidak cukup dengan memberi hormat saat mengikuti upacara bendera. Harus ada tindakan nyata sebagai bukti sikap hormatnya kepada Sang Merah Putih. Lalu bagaimana sikap hormat kita terhadap Tuhan?
Salah satu ciri -ciri dari orang yang belum mengenal Tuhan dengan benar adalah sikapnya yang kurang menghormati Bapa di Surga. Kurang menghormati maksudnya tidak bersikap sebagaimana mestinya terhadap Tuhan. Banyak orang merasa telah menghormati Tuhan dengan beribadah di gereja, setalah itu dalam kehidupannya sehari-hari, ia tidak memiliki kesadaran untuk menghormati Tuhan.
Yakobus berkata, percaya kepada Allah Yang Maha Esa adalah baik, tetapi setan-setan juga percaya, bahkan mereka gemetar. Dalam teks aslinya, kata “gemetar” ditulis φρίσσω (frisō), artinya “berperasaan ngeri yang sangat”, “takut sampai bulu kuduknya berdiri”. Ini menunjukkan bahwa Iblis yang pernah mengalami kehadiran Tuhan di Surga mengerti kedahsyatan Tuhan Semesta Alam. Sesungguhnya betapa terhormatnya Tuhan itu.
Sikap hormat ini tidak bisa dibuat-buat; tidak bisa hanya ditunjukkan dengan kalimat doa atau sikap tubuh, tetapi harus dari sikap batin yang tersembunyi. Mudah untuk memberi kesan kepada orang bahwa kita menghormati Tuhan, tetapi tidak mudah untuk memiliki sikap hormat yang sesungguhnya.
Banyak orang merasa sudah menghormati Tuhan, tetapi kenyataannya tidak. Hanya Tuhan yang tahu isi hatinya; tetapi orang yang menghormati Tuhan pasti memiliki kekudusan yang sangat kuat, sehingga mampu memahami rahasia-rahasia Tuhan atau berhikmat tinggi.
Sikap hormat kepada Allah tidak bisa dibuat-buat, harus dari sikap batin yang tersembunyi.