Thursday, October 20, 2011

Parákletos


Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono
From : Truth Daily Enlightenment

Baca: Yohanes 14:26
Alkitab dalam setahun: Yeremia 26–29
Sebelumnya Roh Allah menyertai manusia, tetapi kemudian Ia undur meninggalkan anak-anak Allah dalam Kej. 6:1-4 merupakan gambaran dari kehidupan anak-anak Allah hari ini yang sampai taraf tertentu tidak lagi menerima tuntunan Tuhan. Mereka hidup dalam keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1Yoh 2:15–17).
Jadi hal yang sama juga dilakukan oleh anak-anak Allah hari ini, yang memilih untuk lebih mengasihi dunia dan keinginan sendiri daripada mendengar suara Tuhan dan hidup menuruti kehendak Tuhan. Alkitab menggambarkan orang-orang semacam ini dalam berbagai perumpamaan: orang-orang yang telah menerima undangan untuk mengikuti pesta perjamuan tetapi tidak mengenakan pakaian pesta (Mat. 22:1–14) atau lima gadis yang bodoh (Mat. 25:1–13).
Di mata orang, belum tentu orang yang hidup tidak sesuai kehendak Allah itu jahat. Bila mereka melakukan pelanggaran pun, banyak di antara mereka cerdik menyembunyikan kejahatannya dari orang lain. Tetapi mata Tuhan yang dapat menembus semua wilayah, Tuhan tahu bahwa mereka tidak melakukan kehendak Bapa.
Kalau kita merasa termasuk kelompok orang-orang yang tidak melakukan kehendak Bapa ini, jangan mengeraskan hati. Masih ada kesempatan untuk bertobat, tetapi kalau kita mengeraskan hati terus, akhirnya bisa binasa. Kabar baiknya adalah Roh Kudus yang diutus oleh Bapa masih bersedia mendampingi kita untuk kembali menuntun kepada seluruh kebenaran Allah.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa Roh Kudus adalah Parákletos yang berarti “penghibur”, “pendamping” atau “penolong”. Ialah yang mengajar kita kepada kebenaran, menghibur kita di kala kita merasakan kesulitan untuk mengejar kehendak Allah, dan juga menolong dan menguatkan kita supaya bersemangat dalam berjalan tetap di jalan Tuhan.
Namun pendampingan oleh Roh Kudus ini bisa terhenti. Manakala keinginan daging seseorang sudah sangat kuat dan dominan menguasai hidupnya, ia tidak lagi memberi tempat bagi Roh Kudus. Ia menolak Roh Kudus, dengan kata lain menghujat-Nya. Roh Kudus pun akan mengundurkan dirinya dari orang itu. Kalau sudah begini tak ada kemungkinan lagi untuk bertobat. Maka sekaranglah waktunya untuk merendahkan diri, selama Roh Kudus masih ingin menolong. Merataplah dengan tulus, mohon pengampunan. Tuhan selalu menyediakan ruang hati-Nya menyambut mereka yang sungguh-sungguh bertobat dan bersedia diperbarui.
Jika kita telah melenceng dari jalan Tuhan, bertobatlah
selama Roh Kudus masih ingin menolong.