Tuesday, October 5, 2010

Berpikir Benar agar Berlaku Benar

Berpikir Benar agar Berlaku Benar
Oleh : Pdt.DR. Erastus Sabdono


Pikiran itu berjalan sekian langkah mendahului. Pikiran menunjukkan identitas sejati seseorang, sekaligus menuntun langkahnya ke depan. Yang dimaksud pikiran di sini bukan sekadar pikiran yang muncul secara mendadak, tetapi lebih bermakna pola pikir. Karenanya jangan anggap enteng apalagi remeh teologi.
Teologi adalah kerangka pikir yang dilandasi oleh kesaksian Alkitab, baik yang jelas tersurat maupun yang secara sekilas tersirat. Menampik berteologi pada galibnya sama halnya menampik untuk berpikir benar, agar berlaku dan bersikap benar. Sayangnya, malahan banyak orang percaya yang fobia terhadap theologi. Atau paling tidak merasa hal itu tidaklah terlalu urgen bagi kehidupan keberimanan kepada Kristus. Namun disadari atau tidak, justru sikap semacam inilah yang akhirnya menjerumuskan gereja Tuhan ke jurang kesesatan.
Untuk itulah edisi TRUTH kali ini kami ketengahkan satu topik bahasan, Bahaya Ateologi. Mungkin kata ateologi terasa sangat asing atau bahkan janggal, sebab istilah ini jarang digunakan. Pada lembar-lembar awal yang akan pembaca simak, kami sajikan penjelasan arti ateologi. Dari situ kami berangkat menuju kepada pokok bahasan utamanya, untuk mengungkap adanya bahaya sebagai akibat suatu penyikapan yang kurang bertanggung jawab atas hidup keberimanan gereja.
Tanpa mengurangi arti anugerah, bahwasanya keselamatan menuntut penyikapan yang bertanggung jawab dan dewasa. Kalau Alkitab dengan tegas dan jelas memerintahkan gereja untuk bertanggung jawab atas pengharapan—yang juga bermakna keimanan—alasan apa lagi yang hendak dibuat orang untuk melalaikan tugas agung ini?
Di sini dampak ateologi bukan sekadar tak mampu menjawab tuntutan pertanggungjawaban atas keimanan gereja, tetapi juga melahirkan dekadensi moral dan degradasi nilai-nilai gereja Tuhan.
Untuk itulah edisi kali ini kami unggah untuk menyuluhi keberadaan umat Tuhan, agar terhenyak dari lelap berkepanjangan akan tanggung jawabnya menjadi umat yang dipanggil untuk hidup dalam kebenaran. Tiada kehidupan yang benar tanpa pemahaman yang benar atas makna dan nilai-nilai kehidupan yang benar, dan tidak ada kebenaran murni yang lahir di luar Kitab Suci, maka dengan tegas kami nyatakan, menggali kebenaran Kitab Suci adalah harga mati. Mari berpikir benar agar berlaku benar, seusai menyadari adanya bahaya ateologi.
Dapatkan Majalah TRUTH Edisi 20, “Bahaya Ateologi” dengan menghubungi:
Rehobot Literature
Gedung Roxy Square Lt. 3, Jl. Kyai Tapa No. 1
Jakarta 11450
Indonesia
Telepon: +62-21-5695 4546 ext. 30, +62-21-68 70 7000, 08 7878 70 7000
Email: info@truth-media.com