Saturday, July 21, 2012

Bukan Sekadar Status

 Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono

Kalau ada orang Kristen yang tidak mengerti Injil, itu berarti ia tidak memiliki keselamatan.

Apa maksud kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia ini ? Jawaban yang umum diberikan dengan cepat oleh seorang Kristen adalah bahwa kedatangan-Nya adalah untuk menyelamatkan umat manusia. Itu benar, tetapi kalau ditanyakan bagaimana mekanisme proses penyelamatan tersebut, tidak banyak orang yang mengerti.
Jika kita mau memahami apa sebenarnya maksud inti kedatangan-Nya ke dalam dunia, kita akan tertumbuk dua hal yang sangat penting. Pertama, Ia datang untuk membuka pikiran manusia agar mengenal hikmat dari Allah. Hikmat itu seperti buku petunjuk untuk menyelenggarakan hidup sebagai manusia yang diperkenan oleh Allah. Untuk itu Tuhan Yesus mengajar dan memberi teladan nyata bagaimana seharusnya seseorang hidup dalam kebenaran dan kesucian Allah. Itulah sebabnya Ia tidak sekadar turun ke bumi untuk disalib, tetapi juga mengajar selama sekitar tiga setengah tahun. Yang diajarkan Yesus dan seluruh kehidupan-Nya itulah yang disebut Injil, sebab dari pengajaran-Nya yang dipersembahkan bagi Bapalah kita memperoleh keselamatan ( Roma 1:16 ). Memahami hal ini membuat kita akan sangat menghargai Injil yang kita miliki dengan mempelajarinya secara serius. Maka kalau ada orang Kristen yang tidak mengerti Injil, sesungguhnya itu berarti ia tidak memiliki keselamatan.
Kedua, kedatangan-Nya ke dalam dunia adalah untuk membuktikan bahwa ada manusia yang bisa taat kepada Bapa di Sorga dalam kebenaran dan kesucian yang sesunggunya ( Filipi 2:5-10 ). Ketaatan itulah yang “meluluskan” dirinya sebagai Pokok Keselamatan bagi mereka yang taat ( Ibrani 5:9 ). Bagi mereka yang taat artinya bagi mereka yang meneladani ketaatan-Nya.
Jadi harus diingat bahwa keselamatan adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya. Tuhan Yesus adalah model manusia yang sesuai dengan kehendak Bapa. Dengan demikian keselamatan itu tidak akan bisa dialami atau diterima oleh orang yang tidak mau memahamikebenaran yang Tuhan ajarkan dan tidak mau mengenakan cara hidup Tuhan Yesus. Keselamatan bukan sekadar mengenakan status sebagai seseorang yang beragama Kristen.
Percaya kepada Tuhan Yesus bukanlah sekadar mengaku bahwa Ia adalah Tuhan, tetapi menjalani kebenaran dan cara hidup-Nya. Pernyataan serupa ini menghiasi sekuruh Injil, tapi sedih sekali, banyak orang Kristen mengabaikannya. Mari kita kembali kepada Injil yang benar, agar kita tidak terjerembab ke dalam kebodohan yang membinasakan.

Wednesday, July 4, 2012

Tragis, ternyata tidak dikenal Bapa


Oleh :  Pdt. Dr. Erastus Sabdono.
Dari : Warta Rehobot Ministry

Menerima keselamatan adalah usaha untuk melakukan kehendak Bapa.

Untuk mewujudkan keselamatan, yaitu mengerti apa yang diajarkan Tuhan dan melakukan kebenaran agar serupa dengan diri-Nya, kita harus mempertaruhkan segenap hidupnya. Keselamatan yang benar dan murni tidak akan terwujud dalam kehidupan, kalau kita tidak mempertaruhkan segenap hidup kita.

Di sinilah kita temukan letak mahalnya harga keselamatan itu. Keselamatan untuk manusia telah diperjuangkan oleh Tuhan Yesus di kayu salib dengan memberikan segenap diri-Nya. Itu pengorbanan yang sangat mahal, dan tidak dapat kita lakukan sendiri, karenanya disebut anugerah. Tetapi anugerah membutuhkan respons dari kita, supaya menjadi terwujud dalam kehidupan kita.

Respons ini tidak sederhana. Tidak cukup hanya dengan mengucapkan kalimat syahadat bahwa Yesus adalah Tuhan, lalu sah menjadi anak-anak Allah. Pandangan ini merupakan penyesatan dan mengakibatkan banyak orang yang mengira dirinya selamat, ternyata berakhir di kebinasaan. keselamatan yang tidak ternilai harganya membutuhkan respons yang juga sangat mahal, yaitu mempertaruhkan segenap hidup kita.

Tuhan Yesus berkata agar kita yang mau selamat berusaha untuk memasuki pintu yang sesak. Artinya berjuang mempertaruhkan segenap hidup kita. Bagi manusia, jelas ini hal yang sangat berat. Tidak banyak orang yang berani melakukannya. Kalau jujur, kita bisa melihat bahwa sebagian besar orang Kristen hari ini masih berpikir dirinya bisa masuk surga tanpa perjuangan, dan memiliki kehidupan kekal tanpa kehilangan kehidupan di dunia ini. Ingat, tidak ada jalan mudah untuk selamat. Tanpa kehilangan kehidupan, seseorang tidak akan dapat memperolehnya ( Matius 10:39 ). Itulah harga yang tidak bisa dikurangi.

Dengan memahami hal ini kita tidak heran lagi bahwa ada orang-orang Kristen yang merasa dirinya sudah istimewa di mata Allah, tetapi tragis sekali sebab mereka ternyata tidak dikenal Bapa, sebab tidak melakukan kehendak-Nya ( Matius 7:21-23 ). Memberikan segenap hidup kita artinya bahwa tidak ada yang lebih dicari dalam kehidupan ini selain melakukan kehendak Bapa. Dengan demikian pada dasarnya menerima keselamatan adalah usaha untuk melakukan kehendak Bapa.

Sekali lagi ditegaskan bahwa kebenaran ini mendukung prinsip Sola Gratia ( hanya oleh anugerah ). Tanpa keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus yang turun ke dunia, tidak ada seorang pun bisa melakukan kehendak Allah. Inilah anugerah itu. Tetapi kita harus meresponi anugerah itu dengan berjuang agar dapat melakukan kehendak Allah. Itu tidak mustahi bagi mereka yang rela kehilangan kehidupannya.