Friday, March 27, 2009

Alangkah Indahnya Hidup Rukun


Alangkah Indahnya Hidup Rukun

Artikel oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono.


Rukun adalah kata yang sudah sangat akrab ditelinga kita. Kata ini diakui sebagai bagian integral dari budaya moral bangsa kita. Kita agungkan dan promosikan diantara bangsa-bangsa di dunia sebagai ciri dari bangsa Indonesia. Sejarah mencatat, kerukunan juga bagian dari tiang penyangga kejayaan Majapahit pada abad 14 sehingga mampu mempersatukan Nusantara termasuk Timor Timur dan kalimantar Utara. Bahkan sampai jazirah Malaka kekuasaan kerajaan di pulau Jawa ini diakui. Kendati para pejabat kerajaan memiliki keyakinan agama yang berbeda, namun mereka mampu berkonsolidasi membangun negara yang tangguh. Menurut manuskrip Cina Wang Taywan (Tahun.1369), Majapahit dikenal sebagai kerajaan yang berwilayah luas, rakyatnya hidup makmur, para pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan dengan harmonis. Kejayaan dan kemegahan negeri ini ternyata gemanya sampai pulau-pulau dan negeri yang jauh. Dengan kerukunan ini pula para pejuang bangsa mampu mengusir penjajah hanya dengan senjata sederhana seperti bambu runcing parang dan golok sekalipun harus berhadapan dengan senjata modern Barat. Kerukunan inilah yang menciptakan atmosfir sorga ditengah-tengah keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Benarlah kalimat dalam bahasa jawa yang berbunyi : Rukun agawe sentosa (kerukunan membuat keteguhan). Sungguh sangat memilukan kalau hari ini kita menemukan kenyataan keadaan negeri tercinta ini sangat jauh dari harapan dan impian para pendiri bangsa. Keadaan yang sangat kontradiksi dari cita-cita proklamasi dan kerinduan kusuma bangsa yang telah gugur. Beberapa bagian dari negara ini telah terkoyak-koyak oleh sikap saling curiga, saling membenci sehingga berbuah pertikaian, pembunuhan teror dan dendam berkepanjangan. Hal ini bukan saja merusak tatanan hidup masyarakat hari ini, tetapi juga meletakkan dasar kehancuran bagi generasi penerus di waktu mendatang. Keadaan ini tidak boleh berlangsung terus. Bila keadaan ini berlarut-larut maka akan menggiring lebih banyak orang keluar dari koridor hukum dan etika kemanusiaan serta menciptakan nuansa hidup “homo homini lupus”. Kita harus hentikan. Sebagai bagian komponen bangsa yang besar ini, kita harus mengambil langkah nyata guna mengembalikan bangsa ini kejalur yang benar. Malam ini kita merayakan Natal dengan tema “Alangkah indahnya hidup rukun”. Tema yang manis terdengar, tetapi rasanya jauh dari jangkauan. Namun demikian kita bertekad untuk mewujudkan dan menterjemahkannya dalam perilaku secara benar. Mengaplikasikan dalam hidup ini secara kongkrit. Sebab setiap kali kita merayakan Natal selalu disertai tema Natal yang ditulis dengan huruh besar di belakang panggung dan mimbar atau dalam buku acara. Didalamnya memuat harapan dan ajakan. Tetapi setelah sekian banyak kita merayakan Natal apakah yang kita peroleh melalui perayaan Natal dengan tema-tema indah tersebut. Ironis sekali, walau Natal diwarnai dengan tema, setumpuk pesan, tetapi bayak Natal berlalu tanpa kesan. Tidak sedikit perayaan Natal datang tidak menambah dan pergi tidak mengurangi kerohaniaan seseorang. Kelahiran Juru Selamat di Bethlehem merupakan damai sejahtera atau syalom bagi semua bangsa. Malaekat di padang Efrata bersyair: “Damai di bumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya (Luk 2:14). Yesuslah damai sejahtera semua kaum di muka bumi ini. Didalam damai sejahtera itu terdapat hubungan yang dipulihkan yaitu sebuah rekonsiliasi agung antara manusia berdosa dengan Allah yang Maha kudus, sebab kedatanganNya menjadi jembatan hubungan yang telah runtuh antara Alah dan manusia. Itulah sebabnya Yesus berkata: “Akulah jalan kebenaran dan hidup”. Dalam damai sejahtera itu pula ada hubungan antar manusia yang juga dipulihkan. Mustahil ada pemulihan hubungan antara Allah dan manusia tanpa pemulihan hubungan antar manusia itu sendiri. Sebab pulihnya hubungan antara Allah dan manusia ditandai dengan pulihnya hubungan antar manusia. Semangat Natal sesungguhnya sebuah sebuah gelora pemulihan hubungan, tentunya didalamnya terdapat jiwa atau nafas kerukunan yang sejati. Kerukunan yang sejati, bahasa lain dari “kasih Allah” yang telah diterima dan diajarkan kepada umat pilihanNya. Sebagai anak Tuhan atau umat pilihan Allah yang telah menerima berkat Natal seharusnya kita membagikan nafas dan jiwa kerukunan ini kepada semua manusia. Jadi kerukunan yang menciptakan perdamaian ini bukan sekedar karunia tetapi juga tanggung jawab. Kerukunan dengan orang lain bukan anugerah tetapi sesuatu yang harus diperjuangkan, digumuli dan diwujudkan. Disinilah kita menemukan tanggung jawab orang percaya sebagai “terang dan garam dunia”. Dalam Matius 5:9, berbunyi berbahagialah mereka yang membawa damai, karena akan disebut anak-anak Allah. Dalam ayat ini terdapat signal atau isarat yang jelas bahwa orang percaya harus menebar benih-benih perdamaian. Orang percaya harus menoreh kerukunan yang melukis perdamaian ditengah-tengah masyarakatyang majemuk ini. Tentu kerukunan dimulai dalam rumah tangga kita, melebar di lingkungan pekerjaan, antar sesama politisi serta antar sesama bangsa Indonesia yang majemuk dan yang sekarang kompleksitas masalahnya makin tinggi, yaitu dengan adanya krisis multidemensional atas bangsa ini. Kita tidak boleh hanya menantikan anugerah kerukunan tercipta tanpa usaha kita. Sebagaimana Kristus datang membawa damai. Ia telah mengupayakn damai tersebut. Kita dipanggil untuk mengusahakan damai dalam kiprah kita di gelanggang partai politik di negeri ini. Sebab memang “terang Allah” harus menembus setiap wilayah hidup, juga di gelanggang politik. Oleh sebab itu Politik tidak boleh kita identikkan dengan wilayah setan. Politik juga harus menjadi wilayah kerajaan Allah yang dilebarkan. Melalui gelanggang ini kita kita turut berperan dalam mewujudkan Indonesia yang damai bersatu hidup rukun. PDIP yang memeluk semua lapisan masyarakat dan golongan kiranya dapat menjadi kendaraan anak-anak Tuhan mengobarkan nafas kerukunan. Kita menghadapi godaan begitu banyak. Dari dalam diri manusia pada umumnya dorongan egoisme, mau menang sendiri, melihat kepentingan sendiri tanpa melihat kepentingan bersama yang lebih besar. Dipihak lain kita dapati realitas adanya kekuatan-kekuatan yang berusaha mencabik-cabik keutuhan bangsa ini. Kerukunan ini menjadi tanggung jawab kita semua, tugas bersama, khususnya bagi anak-anak Tuhan yang berkiprah di partai yang berlambang kepala banteng ini. Banyak masyarakat negeri ini memiliki harapan atau kalau boleh digunakan kata lain yaitu “tuntuntan” kepada pemenang pemilu terakhir ini sebagai partai yang menghentar bangsa ini ke Indonesia Baru yang “gemah ripah loh jinawi”, Indonesia yang makmur. Tetapi bagaimana ada kemakmuran tanpa kerukunan. Oleh sebab itu kerukunan harus merupakan agenda utama yang harus kita upayakan dengan seksama dan serius. Kerukunan harus dimulai dari tubuh PDIP selanjutnya meluas sampai kepada semua komponen bangsa yang harus bahu membahu berkonsolidasi sinergi membangun negara yang tangguh. Bila kita sebagai anak-anak Tuhan berperan serta mewujudkan kerukunan tersebut maka kita telah turut menggenapi doa Tuhan Yesus: Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.


Note : Penulis adalah gembala sidang di GBI Rehobot dan ketua Seminari Bethel Petamburan, Beliau sangat tegas dalam menyampaikan Firman Nya di berbagai media seperti Suara kebenaran di Radio Pelita Kasih, Indovision, maupun berbagai artikel majalah rohani (Truth, Reformata dll.), Tuhan Yesus memberkati pelayanan Pak Erastus Sabdono, amin.

Monday, March 23, 2009

Kekuatan Senyum dan Tawa


Kekuatan Senyum dan Tawa

Diambil dari Program Monday Spirit RPK FM 96.30 MHz.Setiap Senin pukul 07.00 sampai 08.00 WIB Narasumber: Imanuel Kristo (GKI Gunung Sahari)

Sekarang ini, senyum dan tertawa menjadi semakin sulit, seperti barang langka. Apalagi senyum tulus dan jujur, sangat mahal harganya. Kondisi sosial turut berandil mengonstruksi situasi ini. Alhasil, lebih banyak orang murung dan tertunduk. Mereka hanya bisa meratap dan menangis, karena dunia ini telah menjadi medan yang semakin tidak bersahabat.Dunia kita penuh dengan banyak pergumulan dan persoalan. Dunia kita adalah dunia yang kian menakutkan. Keadaan demikian hanya akan melahirkan sensitivitas negatif dalam diri banyak orang. Dimana orang cenderung lebih mudah marah. Anehnya, tidak jarang orang marah justru keberhasilan-keberhasilan yang diraih orang lain, kesuksesan yang didapat oleh orang lain. Banyak orang sepertinya susah melihat orang lain senang, atau sebaliknya senang melihat orang lain susah. Dunia yang demikian akan menjadi dunia yang memprihatinkan dan menyedihkan. Jika hal ini dibiarkan tanpa ada usaha untuk menghentikannya, dunia ini akan diisi sikap-sikap destruktif. Dunia tanpa senyum dan tawa adalah dunia yang jauh dari persahabatan dan keakraban. Relasi dan komunikasi antarpribadi menjadi formal dan kering. Dunia KebahagiaanPadahal, kalau direnungkan, kebahagiaan kita adalah saat senyum dan tawa kita mampu membuat orang lain juga tersenyum dan tertawa. Saat itulah, senyum kita menjadi senyum orang lain, tawa kita pun menjadi tawa orang lain. Dengan membuat orang lain tersenyum dan tertawa, kita pun memberikan kesempatan orang lain merasakan kebahagiaan. Dan ini bermakna, lebih lagi di tengah situasi di mana dia atau mereka sulit merasakan dan menemukan senyum dan tawa. Semakin banyak orang yang mampu tersenyum dan tertawa, semakin sedikitlah mereka yang menangis dan meratap. Semakin sedikit mereka yang menangis dan meratap, semakin berkuranglah kesusahan dan beban yang mewarnai dunia di sekitar kita.Kebahagiaan yang akan kita dapat adalah ketika senyum dan tawa, kita boleh menciptakan suasana dan semangat bagi banyak orang. Ketika senyum dan tawa kita menyebabkan sikap optimistis bagi banyak orang, mengubah mereka yang tawar hati dan tidak bergairah menjadi pribadi yang hidup dan bersungguh-sungguh berjuang dalam upaya untuk mencapai keberhasilan.Kebahagiaan yang akan kita dapatkan adalah ketika kita mampu membangun rantai persahabatan dan persaudaraan bersama dengan sebanyak mungkin orang. Senyum dan tawa membuat suasana menjadi lebih cair dan hangat. Senyum dan tawa membuat praduga dan rasa permusuhan menjadi sirna. Dengan jalan itulah, maka dunia kita menjadi dunia yang tanpa jarak dan sekat, dunia kita menjadi dunia hangat dan menyenangkan. Di mana setiap orang dapat saling terhubung. Dunia kita menjadi dunia persahabatan dan persaudaraan.

Note: Penulis adalah Pdt. Imanuel Kristo yang melayani jemaat di GKI Gunung Sahari, buku moment inspirasi yang di tulis Beliau menjadi inspirasi yang bermanfaat bagi kita semua agar menjadi berkat dan terang bagi orang lain di lingkungan kita beraktifitas. Tuhan Yesus memberkati pelayanan Pak Imanuel Kristo, Amin. ( Matius 5 : 16).

Friday, March 20, 2009

Juruselamat Dalam Palungan, Bagian 2


Juruselamat Dalam Palungan, Bagian 2
Kotbah oleh Pdt DR Stephen Tong
KKR Natal 21 Desember 2007, JCC, Jakarta Indonesia

Pdt. DR. Stephen Tong merupakan pemimpin gerakan Reformed Injili, seorang Theolog, Dosen, Pengajar, Pendidik, Penggubah lagu, dan seorang Arsitek otodidak. Beliau Berkomitmen untuk melayani sebagai penginjil sejak tahun 1957, saat itu beliau berumur 17 Tahun. Sampai hari ini beliau telah berkotbah kepada 20 juta orang lebih. Semua Pengajarannya bersumber pada Alkitab dan Sistem Theology Reformed yang di susun oleh Johanes Calvin dan Reformator lainnya.

Apakah ada orang yang memiliki jabatan raja dan imam sekaligus? Ada, Yaitu Melkisedek. Melkisedek adalah raja dan imam yang paling tinggi. Bukankah dia raja? Sekaligus juga imam? Kenapa dia boleh? Karena dia bukan di lahirkan di bawah suku Lewi. Padahal waktu Abraham memberikan perpuluhan yang terbaik kepada dia, menjadi suatu persembahan kepada Tuhan, Abraham waktu itu belum melahirkan Ishak, Ishak belum melahirkan Yakub, Yakub belum melahirkan 12 suku dan Lewi belum ada di dunia, maka buku Ibrani mengatakan, waktu Abraham memberikan persembahan kepada Melkisedek, Harun berada dalam pinggang Abraham. Lalu apakah ada lagi di dalam Alkitab, orang yang kedua, memiliki dua jabatan, Raja dan Imam? Ada, Dia itu adalah Kristus. Dimana? Ada di Mazmur 110. Firman Tuhan berkata, Allah berkata Kepada Tuhan, Tuhan itu Allah, jadi Allah berkata kepada Allah, Allah berkata kerpada Tuhanku, Yehovah spoken to my Lord , yang di mengatakan kalimat ini di berikan kuasa oleh Roh Kudus. Allah Bapa memakai Allah Roh Kudus untuk mewahyukan raja Daud bicara tentang Allah Anak. Ini terjadi 3000 tahun yang lalu. Aku akan menjadikan Engkau setingkat dengan Melkisedek, berarti ada yang kedua, sebuah pengecualian, Dia adalah Imam, Dia adalah Raja. Dia adalah raja dan bukan karena Dia keturunan Daud, Dia adalah Imam meskipun bukan dari keturunan Harun. Akhirnya dalam kitab Ibrani dikatakan Dia akan menggenapkan perdamaian diantara dua jabatan ini. Jadi kita lihat orang Yahudi tidak mau bongkar, tidak mau melepaskan keterbatasan diri dari ikatakan sistem. Yesus yang akan datang juga menjabat sebagai nabi.
Yesus bukan hanya saja sebgai Raja, hanya sebagai Imam, tetapi juga ada satu lagi, yaitu Yesus sebagai Nabi. Yohanes Calvin adalah orang satu-satunya di dalam sejarah yang menggabungkan ketiga jabatan ini di dalam Yesus. Yesus adalah Raja, Yesus adalah Imam, Yesus adalah Nabi. Jikalau engkau mengatakan Yesus dalah Raja, Dia adalah Keturunan Daud, ini memang benar! keturunan Daud!, keturunan Daud!, keturunan Daud!, semua orang memanggil Dia sebagai Yesus keturunan Daud, memang Dia adalah Raja, Dia berhak karena Dia adalah suku Yehuda di dalam keturunan Daud. Tapi Yesus sebagai Nabi, kenapa? Karena Dia sendiri adalah Firman, Yesus adalah Firman itu sendiri dan Firman menjadi darah yang memakai suara manusia untuk mengucapkan firman supaya manusia dapat mengerti Firman yang turun menjadi darah. Firman yang turun menjadi perkataan itu disebut kitab suci, Firman yang turun menjadi daging namanya inkarnasi. Kristus adalah Firman yang menjadi daging, dan Dia juga adalah nabi, yang di sebut nabi artinya adalah the spokesman of Lord, jurubicara dari Tuhan Allah. Itu namanya nabi, Kristus adalah Nabi , Kristus adalah Imam, Kristus adalah Raja. Tiga jabatan ada dalam satu orang, ini belum pernah terjadi. Dia melampaui Melkisedek, karena Dia adalah Allah yang menjadi manusia.
Kalau malaekat berkata kepada penggembala, Kristus sudah lahir, mereka memiliki 4 konsep arus ini, yang di ajarkan setiap minggu di synagoga, di dalam rumah sembahyang, orang Yahudi sejak umur lima tahun mendengar kotbah-kotbah dari orang farisi, ahli-ahli taurat, Mereka diberi pengertian bahwa Kristus akan datang, jika Kristus akan datang, barulah kita akan merdeka., jika Kristus datang kita akan mebebaskan diri dari penindasan imperialisme, kalau Kristus datang kita akan bebas, kita akan menjadi bangsa yang kuat, jika Krsitus datang maka tahta Daud yang sudah roboh akan dikembalikan lagi. Maka konsep-konsep ini ditangkap oleh mereka. Aliran yang kedua dari konsep Kristus bukan dari Babilonia, tapi di Alexsandra. Satu kota memakai nama satu orang itu mulai kapan kita tidak tahu. Tetapi sebuah kota pelabuhan di utara Mesir menggunakan nama seorang kaisar besar, namanya Iskandar Agung, Alexander The Great. Kenapa Iskandar Agung begitu penting? Bahkan orang Islam ada yang menggangap dia itu adalah utusan Tuhan Allah. Sebenarnya dia itu hanya membawa buku-buku Aristotle ke Arab dan akhirnya tinggal di situ. Pada abad ke 13 orang Arab menemukan kembali buku-buku tersebut dan akhirnya mereka mengira Alexander telah memberikan sumbangsih yang sangat besar, karena orang ini begitu tinggi logikanya, dan begitu pintar sehingga ini pasti utusan Allah. Dia adalah salah satu raja yang paling hebat karena di dalam sejarah, tidak ada satu orang raja yang tidak pernah kalah perang. Napoleon harap menjadi seperti dia? Tidak mungkin! Napoleon akhirnya kalah, dibuang di Elba, di buang di Helena, dan akhirnya di hancurkan di dalam peperangan oleh seseorang yang bernama Wellington di Waterloo. Alexander betul-betul hebat, tetapi sayang sekali dia hanya 12 tahun menjadi raja. Dia adalah anak dari seorang raja Macedonia bernama Philip II dan istri ke dua dari Phillip II melahirkan Iskandar. Istri kedua Phillip II benci kepada suaminya, karena Phillip II pernah selingkuh, maka dia mendidik anaknya dengan kalimat, kamu bukan hasil saya bersetubuh dengan ayahmu, kamu adalah hasil saya bersetubuh dengan Hercules, maka jiwamu lebih kuat dari papamu, engkau lebih hebat dari ayahmu, engkau akan menurunkan sifat dewa campur dengan manusia.
Iskandar agung pernah mendapatkan didikan yang tidak pernah di terima oleh raja apapun juga, karena Philip II mempunyai suatu keberanian pakai profesor yang paling mahal datang kerumahnya mendidik anaknya, putera mahkota. 3 setengah tahun Alexander di didik oleh Arsitoteles, sehingga di memiliki pemikiran yang jenius yang di kembangkan oleh Aristoteles. Dalam waktu 12 tahun kemanapun dia perang, tidak pernah kalah. Dia memiliki suatu ambisi yang besar, yaitu ketika dia menaklukan mesir, dia menamakan kota itu sebagai namanya. Lalu dia mendirikan sebuah perpustakaan yang terbesar pada waktu itu, hingga pada kira-kira 1000 tahun kemudian baru di hancurkan oleh orang Islam. Tetapi pada akhir tahun ke 6 dan di Iskandar telah lahir buku-buku yang paling akademis dan di situ orang-orang Israel yang merantau sadar akan pentingnya bahasa Gerika, karena pada waktu mereka pelan-pelan mengenal, Gerika telah menjajah di dalam kebudayaan, dan waktu itu Roma menajajah secara politik. Waktu orang romawi menjajah tanah orang Yunani, orang Yunani pada saat yang sama sebenarnya telah menjajah otak orang Romawi. Jadi yang menang yang mana? Yang menang selalu otak. Orang Indonesia tidak mementingkan otak. Akhirnya otaknya diambil singapura, yang sisa otak-otak. Barang yang paling mahal bukan berlian, bukan mutiara, bukan emas, bukan perak! Tetapi paling berharga di dalam suatu negara adalah otak. Saya mau tanya yang jadi presiden dan wakil presiden, menteri, kalau tidak ada otak bagaimana bangsa? Saya mau tanya yang berjabat tinggi otaknya di mana? Kenapa Korea sebentar saja bangkit ekonominya? Indonesia jauh lebih kaya hasil buminya tetapi tidak kaya kaya, yang kaya Cuma beberapa orang yang korup, karena tidak pakai otak, lalu kalau otak diambil orang maka puji Tuhan! Saya tidak ada saingan, itu Goblok! Indonesia kalau mau maju harus mencari otak otak yang sudah diberikan oleh Tuhan bagi bangsa ini. Kalau tidak, hopeless.
Iskandar banyak mempengaruhi, dimana dia pergi, dia membawa buku Aristotle, dan dimana dia pergi, dia mempelajari akademik yang tinggi. Akhirnya Alexander berpuluh tahun memperkaya, menggali pemikiran dan otak orang Mesir di utara, disitu orang Israel juga mempelajari tentang Mesias. Lalu mereka berpikir untuk mempengaruhi seluruh dunia melalui bahasa Gerika maka Septuaginta di terjemahkan di kota Iskandar.
Apa itu Septuaginta? Septuaginta adalah kitabsuci perjanjian lama bahasa Ibrani yang di terjemahkan ke dalam bahasa Yunani, oleh 72 orang. Itu namanya Septuaginta. Septuaginta dikatakan di terjemahkan oleh 70 orang, yang lebih tepat adalah 72 orang. Mereka menterjemahkan ke dalam bahasa Gerika, yang merupakan bahasa yang paling penting di seluruh dunia, dan orang-orang Israel disitu, di kota Iskandar, menyelidiki dan membandingkan tentang teologi Mesias. Ini aliran ke dua.
Aliran ketiga pada saat itu adalah aliran orang Israel yang berada di dalam diaspora (diaspora diambil dari bahasa Yunani yang berarti orang atau etnik tertentu yang di paksa untuk meninggalkan kampung halamannya dan pada akhirnya tersebar di berbagai daerah lain), karena mereka tersebar ke seluruh Eropa dan berdagang di manapun mereka berada, tetapi mereka tidak hanya berdagang, mereka juga mempelajari kitab-kitab dan memiliki pemikiran juga tentang Mesias.
Aliran keempat teologi Mesias berkembang di Yerusalem. Di kota Yerusalem orang-orang ini secara langsung meneruskan perjanjian lama, mereka menyelidiki pada orang farisi, orang Imamat, mereka betul-betul secara penuh waktu meyelidiki tentang Mesias, akhirnya mereka memiliki pendapat yang berbeda tentang Mesias. Kalau Mesias datang Dia manusia, Kalau Dia manusia dilahirkan oleh siapa?, kalau Dia manusia akhirnya Dia matikah? Kalau Mesias sudah mati siapa yang meneruskan? Kalau mesias masih hidup , bagaimana ketahuan Dia itu adalah Mesias? Mungkinkah Dia itu bukan Mesias dan memalsukan diri menjadi Mesias dan kita bisa membedakan? Mungkinkah Dia itu Mesias tetapi simpen-simpen rahasia dan dia tidak tahu kalau Dia itu Mesias. Mungkinkah kita melewatkan Dia? Maka keempat aliran itu memiliki pendapat yang berbeda-beda, tetapi ada beberapa yang sama, mereka berbeda kalau Mesias itu perang dan akhirnya mati, mati sebagai martirkah? Mati sebagai pahlawankah? Atau mati sebagai patriotis luarbiasa. Jika Mesias sudah mati maka Golden age sudah hilang nantinya orang Israel bagaimana?
Dari semua perbedaan ini keempat aliran itu memiliki beberapa pemikiran yang sama.Pertama, Mesias bersifat politis, karena Dia bukan orang biasa, Dia adalah pemimpin negeri, pemimpin Israel, yang boleh bertanding dengan semua bangsa, bahkan akan melampaui semua bangsa. Kedua, Mesias bersifat militer, Dia pasti memiliki kekuasaan persenjataan dan memiliki semangat perang yang tinggi sehingga Dia akan memimpin kerajan ini untuk pergi berperang mengalahkan semua bangsa-bangsa lain. Yehova di sebut sebagai Allah dari bala tentara, berarti Mesias juga akan memimpin tentara kaum pilihan untuk perang. Sampai hari ini orang Israel pentingkan militer bukan? Mereka tidak peduli jika di kepung, pokoknya mereka harus menang secara militer. Jika Mesias sudah datang Dia akan menghancurkan semua tentara luar negeri untuk membanggakan Israel dan membangkitkan kembali tahta kerajaan Daud, dan Mesias sendiri akan mencapai kemenangan yang tidak akan pernah dicapai oleh bangsa lain. Ketiga, Mesias bersifat dendam, Mesias itu tidak ampun, siapa berani lawan, Hancur! Siapa berani perang, bikin dia kalah! Dia akan balas dendam. Semua bangsa yang pernah mempermalukan Israel harus di permalukan, semua yang pernah mengalahkan Israel perlu di balas dendam, maka mereka berpkir jika Mesias sudah datang semua kekalahan akan di balikkan, semua bangsa yang menindas akan di kalahkan! Dan sifat keempat, adalah Mesias bersifat nasionalis, patriotis. Mesias hanya untuk Israel.
Keempat konsep ini telah membentuk seluruh konsep bangsa Israel untuk menanti satu Mesias datang kita akan menjadi negara yang paling kuat, paling hebat di dunia. Konsep Mesias yang di bentuk oleh manusia secara akademik sudah rusak, tetapi konsep Mesias yang di berikan oleh Allah adalah yang terbaik. Mesias datang bukan mendirikan kerajan dunia tetapi Kerajaan Allah. Itu lah Yesus ketika di tanya oleh Pilatus, Kau kah Raja orang Yahudi? Yesus menjawab, Aku dilahirkan menjadi Raja, dan Aku datang khusus untuk menjadi saksi bagi kebenaran. Namun kerajaan Ku bukan kerajaan dari dunia ini. Kerajaan Ku adalah kerajaan yang lain, Kerajaan lain? Kerjaan apa itu?! Sebenarnya ini tidak perlu di tanyakan, pada saat Yesus pertama kali berkotbah, Dia berteriak, Kerajaan Allah sudah dekat! Bertobatlah kamu! Sama dengan Yohanes Pembabtis, bertobatlah kamu sebab Kerajaan Allah sudah dekat! Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah, bukan kerajaan Israel, tetapi kuping yang mendengar sudah seleksi dalam persepsi, dan mereka akhirnya tidak pernah mengerti, sama seperti zaman ini, betahun-tahun saya kotbah tetapi tetap sama, bagaimana kotbah, tetap saja sama! Karena mereka memiliki konsep yang tidak bisa di ubah. Saya mau tanya sama orang Kristen! Dalam waktu 3 setengah tahun apa tema kotbah Yesus yang paling utama? Allah mengasihi dunia? Salah! Hanya ada satu tema konsisten yaitu Kerajaan Allah, Kerajaan Allah , Kerajaan Allah, Kerajaan Sorga. Apakah murid-muridNya sudah ngerti? Belum, mereka hanya memlkirkan kerjaan Israel, kerjaan Israel, kerajan Israel. Itulah yang namanya selective perception.
Kenapa kita mempunyai konsep yang begitu terbatas, begitu kolot, begitu rendah. Begitu terbatas, begitu bodoh, karena kita tidak mau di terobosi oleh Roh Kudus, kita tidak mau belajar lebih benar, kita maunya Tuhan sesuai dengan keingnian saya, cari gereja yang cocok dengan saya, cari pendeta yang kotbahnya enak di dengar, Silahkan! Saudara, jika engkau tidak siap mendengar kotbah yang mengubah engkau, engkau tidak akan pernah mengerti apa itu artinya pikul salib. Cari kotbah yang enak di dengar, cari kotbah yang cocok dengan jiwa kita, cari gereja yang lebih dekat dangan saya, nga perduli salah atau benar, pokoknya kalau sudah datang kegereja, kalau sudah dengar kotbah ya sudah. Pokoknya Tuhan dengar doa saya, saya dengar Dia tidak usah, Dia dengar saya itu penting,. Jadi kita ke gereja mau kita dengar Tuhan atau Tuhan dengar kita? Kenapa sekarang banyak gereja nyanyi satu jaaaam, orang sudah berdiri satu jaaam, saat mau kotbah dia tidur, karena dia mengatakan kepada Tuhan, Tuhan dengar saya, kalo saya berdoa Kamu DENGAR YA! KAMU DENGAR SAYA! Tuhan Bilang sekarang saya ngomong lu dengar, oh Tuhan saya ngantuk, tadi sudah memuji Engkau satu jam. Itu bukan orang kristen, itu orang kafir, itu orang kafir yang menyelundup ke dalam gereja, pendeta membius, pendeta-pendeta yang membius orang kristen! Lalu sudah menggangap dia sudah melayani Tuhan. CELAKALAH ENGKAU! Jika perpuluhan diambil, itu namanya perampok pakai jubah pendeta.
Saudara-saudara marilah kita bertobat, kembali kepada Tuhan! Bukan kita mendirikan kerajaan kita, bukan kita mendirikan kerajaan dunia, kita bertobat karena kerajaan Allah sudah dekat, Yesus berkotbah 3 tahun setengah, tetap mereka tidak mengerti. Akhirnya Yesus mati, sesudah Yesus mati, bangkit, dilihat ini orang (murid-murid Yesus) sudah tiga setengah tahun sekolah teologi belum lulus, kasih lagi kesempatan empat puluh hari untuk her (ujian ulang). Kenapa Yesus sudah bangkit tidak pergi? Masih empat puluh hari di dunia? Itu her, Dia kasih kesempatan mereka untuk belajar lagi. Empat puluh hari itu ngomong apa? Di dalam kitab suci Dia berbicara kepada mereka (murid murid Yesus) tentang Kerajaan Allah. Sama! Kerajaan Allah, nga males –males, nga berhenti-henti, nga bosen-bosen, terus menerus berbicara tentang The Kingdom of God, The Kingdom of God, The Kingdom of God! Dan satu hari, waktu Yesus naik kesurga, saudara ingat pertanyaan murid-murid Yesus? Sekarangkah Engkau membangkitkan kerajaan Israel? Celaka, Yesus kotbah 3 setengah tahun, tambah 40 hari tentang Kerajaan Allah, mereka pada hari itu belum mengerti.
Waktu Yesus lahir hanya ada dua macam orang yang mengerti, yang pertama orang kafir, bukan orang Israel. Majus majus di timur, mereka mengerti ada seorang Raja lahir, kami melihat bintangNya di timur. Kami datang mencari Dia dan mereka terikat oleh konsep Raja lahir di istana, padahal Yesus lahir di tempat binatang. Tetapi Allah tetap memimpin mereka, memberikan wahyu kepada mereka untuk datang ke Betlehem, Meskipun mereka pernah ke sasar, pergi ke istana Herodes, malaikat berkata, kamu jangan balik lagi ya (istana Herodes), jangan balik lagi ke orang gendeng itu. Jangan balik ke Herodes. Mereka menyembah yang di palungan, mereka menyembah yang dilahirkan di dalam tempat binatang. Kedua, Tuhan bukan memberitahu kepada orang Israel yang sudah jatuh dalam seleksi presepsi, tetapi kepada penggembala. Kenapa? Karena orang Israel telah di hantui oleh pemikiran Mesias yang datang sebagai pemimpin militer yang membalas dendam. Maka malaikat pada malam pertama mengatakan, kabar baik untuk kamu, berkaitan dengan semua bangsa. Ini adalah untuk semua bangsa, bukan hanya untuk kamu. Siapa bilang di surga pake bahasa Ibrani? Siapa bilang di sorga pake bahsa Arab? Siapa bilang di sorga pake bahasa Madura? Di sorga ada bahasa sorga. Smua orang inign mengikat Tuhan dalam kesempitan dirinya. Tuhan berkata ini berita untuk segala bangsa.
Waktu Yesus lahir yang diberi wahyu adalah orang kafir dan penggembala. Waktu Yesus mati yang mengerti Yesus Anak Allah bukan orang Israel, yang mengerti Yesus adalah Raja bukan Imam, Yang mengerti Yesus adalah Raja bukan Petrus, bukan Yohanes, bukan Yakobus, dan semua murid lainnya, justru yang mengerti Yesus adalah Raja adalah seorang perampok yang berada diatas kayu salib. Dia mengatakan , aku mohon, ingatlah aku jika engkau datang kembali sebagai Raja. Yang mengerti Yesus adalah Raja justru bukan imam, bukan orang Lewi, bukan pemimpin agama, tetapi adalah seorang perampok yang dianggap dosanya paling besar. Dia lebih mengerti daripada Petrus, karena Petrus telah di jatuhkan di dalam konsep akademik orang Israel. Jadi perampok ini memiliki pengertian yang luar biasa, mengeri bahwa Yesus adalah Raja. Kenapa yang mengerti bukan Petrus, kenapa yang mengerti bukan Imam? Kenapa yang menegrti perampok, kenapa yang mengerti Yesus adalah Anak Allah bukan imam besar karena yang mengerti Yesus Anak Allah adalah seorang Romawi, seorang centurion. Pada saat Yesus mati, dia berteriak Bapa Aku menyerahkan nyawa ku di dalam tanganMu, pada saat itu putus nafas Nya dan saat itu juga seorang kafir, seorang romawi mangatakan, Dia memang adalah Anak Allah. Pada waktu Yesus ditanya Imam besar, Engkau Anak Allah kah? Dia tanya mau apa? Diatanya bukan mau mangerti, dia tanya bukan mau mengerti kebenaran, dia tanya mau membikin Yesus lebih hancur, Yesus menjawab, aku adalah apa yang kamu katakan, (imam besar menjawab) APA!? Semua dengar? Dia sudah membicarakan kata hujat, tidak perlu lagi saksi. Orang seperti ini bertanya kepada Yesus bukan mau mengerti, tapi mau menunjukan kalau dia berhak manghakimi Yesus.
Saudara-saudara, jangan bilang sama saya kalau engkau sudah lama menjadi majelis. Jangan bilang sama saya engkau anak pendeta, saya berkata banyak pendeta yang masuk neraka, banyak orang kegereja dengan jubah putih tetapi di belakangnya banyak dosa, bahkan dosanya lebih banyak dari pada pedangang yang bukan kristen. Kenapa penggembala yang di kasih tahu, kenapa majus yang di beritahu? Kenapa waktu Yesus mati yang mengerti bukan rasul Petrus? Tapi adalah perampok, kenapa adalah seorang centurion dari romawi? Ini semua adalah rahasia Kristologi. Dia adalah Allah yang Maha Tinggi, tetapi lahir di palungan. Palungan itu apa? Tempat binatang itu apa? Tidak pernah ada seorang miskin yang mau melahirkan anak, lalu memilih anak bayinya dilahirkan di kandang binatang? Adakah orang saking miskinnya maka dia mau melahirkan anak pertamanya di kandang binatang? Bagaimanapun miskinnya, cari kamar yang cukup enak, meskipun tidak kaya, nyaman! Bersih! Tetapi Anak Allah lahir di tempat yang paling kotor, paling hina, paling bau. Saudara, pernahkan engkau menggangap engkau sudah mengasihi Tuhan Yesus? Pernah kah engkau sudah merasa cukup mengerti kasih Allah? Setelah 50 tahun berkotbah lebih dari 30.000 kali. Saya berkata kepada saudara, makin lama saya merasa makin tidak layak, makin tidak ngerti, makin kurang mencintai Tuhan. Mencintai Tuhan kuncinya cuma satu, memahami penderitaan Tuhan, yaitu Kristus yang dilahirkan. Dia mau menderita, Dia mau menerima kita yang berdosa. Itulah satu-satunya rahasia kita boleh mencintai Tuhan, yang lain hanya omong kosong. Setiap kali saya melihat kartu natal ada palungan yang bagus, ada boneka di situ yang dianggap Yesus, saya bilang bohong, bohong, ini bohong. Setiap kali ada pertunjukan natal, lalu ada perempuan cantik yang di jadikan maria, lalu bikin kado-kadoan dengan bungkus yang bagus, lalu ada boneka yang bagus, saya berkata ini Bohong, bohong. Setelah satu kali saya ketempat kandang binatang, saya tidak tahu ada binatang disitu, kemudian saya lewat, baunya tidak tertahankan dan langsung masuk ke otak. Satu detik pun tidak bisa tahan. Saya langsung cari udara yang baik, baunya tidak tertahankan. Dimana binatang tinggal, disana dia berak, kencing, itu namanya palungan. Waktu saya manghirup udara yang segar, satu suara memanggil, sekarang engkau tahu dimana Aku dilahirkan, sekarang engkau tahu apa yang namanya palungan. Saya mengatakan, Tuhan ampuni saya, saya belum pernah mengerti Engkau, saya belum pernah mengasihi Engkau, sampai aku sendiri berada di palungan mecium bau yang begitu tajam dan tidak tertahankan.
Mengapa palungan? Alkitab tidak ngomong. Ada seorang professor yang bukan kristen berkata pada sebuah ceramah, kenapa Yesus lahir di palungan? Karena Tuhan melihat manusia terlalu kurang ajar dan lebih baik ketika buka mata melihat binatang saja. Saya kira itu sesuatu yang tidak karuan dan tidak beres. Jika Dia tidak cinta manusia kenapa Dia lahir ke dunia? Dia pasti cinta manusia. Tetapi mengapa dia lahir di tempat binatang, karena Dia merendahkan diriNya. Kita yang orang kaya lahir kedunia dengan tempat yang paling mahal, karena makin mahal, makin menyatakan prestasi engkau orang yang berapa tinggi, jika engkau di kubur, dikubur ke tempat yang paling mahal. Tidak ada sesuatu yang bisa kita megahkan, kita hanya debu dan kembali menjadi debu, tetapi hidup memuliakan Tuhan , itu yang paling penting.
Saudara-saudara, waktu malaikat selesai berbicara, sekelompok tentara surgawi mengatakan, kemuliaan bagi Allah yang Maha Tinggi, dan damai bagi bumi untuk orang yang bekenan kepada Allah. Maukah engkau yang sekarang ini sudah mendengar kotbah ini menerima Tuhan sebagai juru selamat? Saya mengundang saudara untuk menerima Yesus, hari ini ambillah keputusan.
Doa bagi orang yang menerima Yesus.:Bapa di dalam Sorgasaya berterima kasihkarena Engkau telah mengirim Krsitustinggalkan surga yang muliamasuk ke dalam dunialahir di palungan menjadi Juruselamatyang menjadi manusiaEngkau pernah menderita, Engkau pernah dihakimiEngkau pernah di salibkan dan menanggung hukuman kamiUntuk melepaskan kami keluar dari hukuman dosa, dari cengkeraman iblisHari ini saya mengerti cintaMu, saya membuka hatikuuntuk mengundang Kristus masuk kedalam hatikudiam didalam diriku mulai sekarang sampai selama-lamanyakiranya Allah Bapa mengampuni dosakukiranya Yesus membersihkan hatiku, menyelamatkan dirikukiranya Roh Kudus memberi hidup yang baru kepadakumenjadi orang kirsten yang sungguh-sunguh berjalan di dalam terang Tuhandengar doaku, dalam nama Yesus Kristus, Juruselamatku. Amin.

Note: Artikel ini diambil dari salah satu website atau blog di internet dan sudah saya edit huruf2 yang salah. Saya lebih sering membaca Alkitab dan mendengarkan kotbah yang membangun iman saya setelah mengikuti KKR Stephen Tong di Senayan 2008 tiga hari berturut-turut tentang “Siapakah Kristus? “. Terima kasih Yesus melalui Pak Tong saya jadi ingin selalu memdengarkan firmanMu yang mengubahku dari hari ke hari. Tuhan Yesus memberkati pelayanan Pak Tong, Amin.

Juruselamat Dalam Palungan, Bagian 1


Juruselamat Dalam Palungan, Bagian 1
Kotbah oleh Pdt DR Stephen Tong
KKR Natal 21 Desember 2007, JCC, Jakarta Indonesia

Pdt. DR. Stephen Tong merupakan pemimpin gerakan Reformed Injili, seorang Teolog, Dosen, Pengajar, Pendidik, Penggubah lagu, dan seorang Arsitek otodidak. Beliau Berkomitmen untuk melayani sebagai penginjil sejak tahun 1957, saat itu beliau berumur 17 Tahun. Sampai hari ini beliau telah berkotbah kepada 20 juta orang lebih. Semua Pengajarannya bersumber pada Alkitab dan Sistem Thelogy Reformed yang di susun oleh Johanes Calvin dan Reformator lainnya.

Saudara-saudara sekalian, tahun ini kita memilih tema Juruselamat di dalam palungan, kalimat ini adalah kalimat yang tidak masuk akal. Kalimat ini adalah kalimat yang sangat sangat tidak bisa di mengerti dan ini melampaui, tetapi dianggap selalu melawan akal budi manusia.
Seorang juruselamat tidak bisa menyelamatkan diri, bagaimana bisa menyelamatkan orang lain? Seorang Allah tetapi menjadi manusia siapa bisa mengerti?. Ini kah suatu kebenaran atau inikah suatu ironi? Ini suatu mitos atau suatu fakita? Ini ajaran dari seseorang atau suatu bangsa yang namanya Israel atau suatu wahyu dari Allah?
Juruselamat yang ada di palungan, jikalau kita tidak mengerti apa itu palungan, kita tidak mengerti apa itu tempat binatang, maka kita menganggap palungan itu suatu tempat yang indah seperti apa yang kita lihat di kartu natal. Kartu – kartu natal telah menipu kita, sehingga kita selalu melihat palungan itu indah sekali, palungan itu bagus sekali, palungan itu bersih sekali, palungan itu mulia sekali. Tetapi palungan itu tempat yang paling bau, paling kotor, paling remeh, paling hina.
Palungan itu adalah tempat makan binatang yang tidak pernah di cuci dan di bersihkan, tidak pernah di perbaiki dengan suatu bahan yang mulia, tetapi alkitab mengatakan juruslamat justru di lahirkan di palungan. Kalimat ini bukan di bikin oleh manusia, kalimat ini bukan di bikin-bikin oleh penulis novel, kalimat ini keluar dari mulut malaikat.
Allah mengutus malaikat memberitahu orang yang rendah di dalam lapisan masyarakat, yang harus kerja sampai malam, bergiliran pada malam itu menjaga domba-domba, mereka menggembala dengan honor yang kecil dengan kerja yang berat sampai malam, tidur di padang belantara, tetapi orang seperti inilah yang di pandang oleh Allah. Tuhan tidak memandang orang yang berada di istana, tetapi itu di pandang oleh rakyat biasa.
Tuhan mencari dua macam orang untuk memberikan wahyuNya. Satu adalah orang kafir, yaitu orang majus, yang satu lagi adalah orang rendah, yaitu gembala. Mengapa waktu Yesus lahir orang pejabat tinggi di Israel tidak mendapat pewahyuan itu? Karena mereka sudah tinggi, karena mereka sudah hormat, karena mereka sudah mencuri kemuliaan dari Tuhan Allah, maka Tuhan berkata “bukan bagianmu untuk mengerti”. Tuhan memberitahu orang kafir, Tuhan memberitahu orang miskin, karena ini merupakan inti dari natal. Natal merupakan berita baik bagi semua bangsa, bagi semua lapisan masyarakat. Natal bukan untuk orang foya foya di hotel bintang lima mengadakan pesta pora. Natal bukan untuk orang kaya bertamasya keluar negeri dan ketempat yang paling hormat, paling mahal. Natal justru di beritakan kepada bangsa yang bukan Israel, kepada masyarakat yang dilupakan oleh orang, disitu inti natal sudah di bongkar kepada kita. Malaikat berkata jangan takut, aku membawa kabar sukacita yang bersangkut paut dengan segala bangsa. Waktu Yesus lahir, “bagi segala bangsa” keluar dari mulut malaikat, sesudah Yesus bangkit “kepada segala bangsa injil harus di beritakan” keluar dari mulut Yesus Kristus. Sesudah Yesus naik ke surga, Roh Kudus turun , memberikan kepada rasul-rasul untuk berbicara dalam bahasa lain, karena ini semua konsisten. Firman ini bukan di monopoli hanya untuk sebuah bangsa, tetapi di berikan untuk semua bangsa.
Engkau pergi, pergi ke Betlehem, karena hari ini di kota Daud telah di lahirkan seorang Bayi, yaitu Dia adalah Tuhan, Dia adalah Kristus, Dia adalah Juruselamat. Di sini ada tiga nama. Kita menyebut Yesus dengan Tujuh nama yang utama. Semua nama itu bukan diberikan oleh Yusuf, bukan di berikan oleh Maria. Dari ketujuh nama itu, dua diberikan kepada Yusuf, dua di berikan kepada Maria dan tiga di berikan kepada penggembala. Heran ya, pengembala mendapatkan wahyu lebih banyak dari pada Maria, lebih banyak dari pada Yusuf yang dipakai menjadi bapak pengasuhan. Yang diberikan kepada Maria adalah , yang suci, anak dari tempat yang paling tinggi. Yang diberikan kepada Yusuf adalah namakan dia Yesus karena Dia akan menyelamatkan umatNya keluar dari pada dosa dan ini adalah namaNya Imanuel, Allah menyertai kita. Ini empat nama untuk Yesus, satu kudus, dua, Anak Allah, tiga Yesus, empat, Imanuel, tetapi tiga nama, Dia adalah Tuhan, Dia adalah Juruselamat, dan Dia adalah Kristus, justru di berikan kepada lapisan yang paling rendah yaitu kepada gembala.
Ketujuh nama tersebut bukan dari orang, ketujuh nama tersebut dari malaikat yang diutus oleh Tuhan Allah. Hari ini telah dilahirkan dikota Betlehem, kota Daud, seorang bayi, Dia adalah Tuhan, Dia adalah Kristus, Dia adalah Juruselamat, mungkinkah tuhan yang lain? Manusia tidak bisa menerima, tidak heran keyakinan orang lain tidak bisa menerima Allah menjadi manusia, justru ini adalah rahasia yang paling besar di dalam kitab suci karena Allah begitu peduli, ketika Allah datang menjadi manusia mulai dari lahir dan sampai matiNya, Dia adalah Allah yang mengerti bagaimana menjadi Imanuel.
Di dalam filsafat Tionghoa kalimat yang tertinggi untuk mencapai suatu puncak kebudayaan yaitu di sebut tian ren he yi , mempersatukan langit dan manusia. Langit dan manusia kalau sudah bersatu, itu kebudayaan yang sudah mencapai puncak yang tertinggi, dan raja raja di Tiongkok memberanikan diri menyebut diri mereka sebagai “anak sorga” , kalau sorga bersatu dengan manusia, maka raja-raja dan kaisar-kaisar disebut “anak sorga”. Saya harus berkata kepada kamu, dalam sejarah Tiongkok belum pernah ada satu detik pun sorga bersatu dengan manusia. Itu semua omong kosong. Ambil contoh, dalam dinasti Ming ada belasan kaisar hampir semua mati karena sakit kelamin, kecuali satu yang mati bunuh diri. Mereka punya moral yang jauh lebih rusak dari rakyat biasa, mereka memiliki kehidupan seks yang tidak teratur dan tidak terkendali, mereka memakai hak istimewa, main perempuan, merusakkan tubuh mereka, bagaimana mereka menjadi contoh bagi rakyat? Satu-satunya contoh, satu-satunya teladan dari Adam sampai sekarang menjadi suatu teladan dalam sejarah kita adalah Immanuel, Allah menjadi manusia, Allah berada di dalam umatNya, Allah turun menyatakan bagaimana Allah yang sejati, waktu Yesus menjadi manusia di dalam sejarah, Dia menjadi teladan Kristen.
Yang dilahrkan di dalam palungan namaNya Tuhan, ini namanya tak masuk akal, tidak bisa di terima, namanya Juruselamat, ini sulit di mengerti. Namanya adalah Kristus. Ini adalah kalimat yang paling penting. Nama Krsitus itu berarti “Yang Di Urapi”, dan “Yang Di Urapi” berarti Allah sendiri yang menthabiskan Dia untuk menjadi satu-satunya penolong dan pengharapan bagi umat yang di pilihanNya. Orang Israel kira kalau Yesus sudah datang, segala kemelut kesulitan, segala keadaan yang tidak beres di dalam agama di dalam politik di dalam ekonomi akan segera di selesaikan, maka mereka berkata,” Yesus datanglah, Kristus datanglah, kapan Sang Kristus datang untuk membereskan bangsa kami, kapan Kristus datang untuk memberhentikan segala penindasan bangsa lain kepada kami. Di dalam pengharapan bangsa seperti ini terkandung suatu mentalitas paranoia , mereka selalu kira, mereka yang di rugikan. Mereka merasa lebih pintar, mereka yang kesulitan (akan berkata) jika Tuhan betul-betul berkuasa, bereskan semua kemelut kesulitan saya dan hancurkan musuh saya. Nah, inilah semacam pikiran paranoia yang di utarakan menjadi suatu ekspresi untuk mengharapkan pertolongan. Sampai sekarang ini banyak sekali orang Kristen (berkata) Jikalau Engkau Mahakuasa sembuhkan kanker saya, karena Engkau Mahakuasa bikin saya jadi kaya, jika Engkau Mahakuasa bikin saya tidak ada kesusahan, tidak ada sengsara, tidak ada penderitaan , semua hanya memakai kedaulatan Allah, kekuasan Allah, kemahakuasaan Allah, demi untuk menguntungkan diri. Itu bukan Kristen sejati, itu Kristen yang mau mempermainkan Tuhan demi ambisi sendiri dan jika kita sudah berdosa lalu kita mendapatkan kecelakaan kesulitan, kita bukan bertobat, kita minta pertolongan Tuhan, yang boleh tidak perlu bertobat, kalau boleh Tuhan tolong saya nyatakan kuasaMu, sedangkan kalau (saya) sebenarnya bersalah, bukan saya yang salah, setanlah yang salah. Banyak sekali kharismatik yang radikal yang mengajarkan ajaran yang salah seperti ini. Kau sudah berzinah, kau nga apa-apa, setan zinah ada di dalam kamu, itu setan zinah di keluarkan maka engkau beres, yang berzinah kamu, kok setan zinah (yang di persalahkan)?, kamu ya setan zinahnya! Apa yang (perlu) di keluarkan dari pada kamu? Dirimu yang berzinah kan? Yang bersetubuh dengan perempuan nga beres bukannya kamu? Kenapa setan zinah yang di usir? Itu ajaran bukan dari Alkitab, jika kita mengaku dosa kita sendiri, jangan mempersalahkan setan dan yang lainnya, maka Allah itu setia dan adil, dan dia akan mengampuni dosaku membersihkan kita dari pada segala kejahatan. Ini ajaran Alkitab yang sejati.
Maka orang Israel selalu memikirkan kalau Allah datang, memberikan Mesias, mereka akan tertolong dan bangsa lain akan konyol karena mereka pernah menindas Israel. Orang Israel menunggu Mesias, Mesias, Mesias, maka pada saat malaikat mengatakan bahwa Kristus sudah datang, ini menjadi suatu realitas, menjadi sesuatu yang mengkomplitkan pengharapan, menjadi sesuatu yang mewujudkan doa mereka beratus-ratus tahun. Sampai beribu-ribu tahun orang Israel masih berdoa, Mesias datanglah! Mesias datanglah! Kristus datanglah! Kristus itu berarti “yang di urapi”. Kalau bukan Tuhan yang mengurapi, tidak bisa, kalau bukan Tuhan yang thabis, tidak boleh, kalau bukan Tuhan yang pilih, tidak jadi. Kalau Engkau menjadi Mesias berarti Engkau di pilih, di urapi, di tahbiskan, di tetap oleh Tuhan sendiri. Untuk apa? Untuk menjadi Penolong, untuk menjadi Penyelamat, Kristus yang menjadi Juruselamat, maka alangkah baiknya Kristus itu punya kekuasaan militer, sehingga akhirnya dengan kekuatan militer hancurkan semua musuh sehingga orang-orang Israel bisa di selamatkan. Itu namanya penyelamat. Alangkah baiknya jika Kristus punya kuasa politik, karena di dalam politik, dan di dalam peperangan kemenangan , segala bangsa yang berlainan dengan kami di hancurkan, maka kita di selamatkan. Saat malaikat mengatakan,” hari ini sudah dilahirkan Kristus, sudah dilahirkan Mesias bagimu”, ini menjadi sesuatu api yang menyulut seluruh pengharapan Israel karena mereka sudah tunggu 400 tahun, tidak datang juga. Mereka menunggu nunggu sampai air matanya kering, tidak kunjung tiba seorang nabi. Nabi terakhir yang menulis kitab suci dalam perjanjian lama adalah Maleakhi. Setelah Maleakhi sampai Yohanes pembabtis 400 tahun tidak seorang yang diutus Allah berbicara satu kalimat pada orang Israel, tetapi dikatakan pada perjanjian lama , saat itu manusia lapar, dahaga karena tidak ada Firman Tuhan.
Pada tahun 1983 saya berkotbah di Berlin, dalam waktu tiga minggu saya tidak hanya berkotbah, tetepi juga berkeliling mengunjungi gereja-gereja yang paling penting di Jerman, akhirnya tiga gereja (mungkin maksud Pendeta Tong ada tiga gereja), saya sangat tidak puas, karena saya tidak dengar Firman tetapi hanya isu-isu politik dengan tafsiran-tafsiran yang menyenangkan manusia, kalau seperti itu, gereja akan menjadi apa? Tidak heran, gereja – gereja seperti itu akan semakin kosong. Tidak heran jika manusia di senangi, mereka tidak melihat tahta Tuhan di gereja dan makin lama mereka akan makin jenuh dan tidak ke gereja. Saya berjanji kepada Tuhan, saya kembali ke Indonesia saya akan memberikan firman, memberikan bobot dari injil dan inti yang sesunggunya, bukan untuk menyenangkan orang,bukan untuk mengikuti orang, tetapi mencetuskan isi hati Tuhan bagi zaman, supaya manusia , umat Tuhan, boleh di tarik kembali,(bagi yang) datang , haus, lapar ,dahaga, mengejar, menanti, dan mengaharapkan firman Tuhan yang sejati. Mari kita galakan untuk membuat Indonesia betul-betul cinta akan firman Tuhan melampaui semua negara ,karena mereka telah berkompromi, mereka telah mengabaikan pimpinan Roh Kudus, yaitu zat yang paling substansial dalam firman Tuhan. Mereka memakai kesenangan perasaan manusia untuk mengantikan apa yang diinginkan oleh Tuhan.
Hari ini dilahirkan bagimu seorang Kristus, tetapi ini Kristus yang mana? Maka dalam beratus ratus tahun orang Israel sudah memikirkan jika sang Kristus datang kira-kira Dia pakai cara apa menyelamatkan kita? Kalau sang Kristus datang Dia mempunyai tampak bagaimana? Kalau Dia datang dan kelihatan seperti orang biasa, mungkinkah Dia itu Kristus dan kita tidak tahu? mungkinkah Dia adalah Kristus yang berkuasa tetapi kita tidak lihat? Mungkinkah Kristus datang tetapi kita tidak bisa mengerti, mungkinkah yang bukan Kristus kita angap Kristus? Dan yang Kristus kita tidak anggap sebagai Kristus? Maka mereka mulai menyelidiki tentang Kristus dan teologi tentang Mesias. Pada saat Kristus lahir, doktrin Kristologi paling sedikit ada 4 aliran besar. Aliran pertama yaitu aliran di Babilonia. Semenjak orang Israel di hancurkan dan ditawan ke kota kota di babilonia, 70 tahun baru boleh pulang. Mereka di situ menangis, menyesal, bertobat. Mereka baru sadar mereka di hukum oleh Tuhan. Di hukum kenapa? Di hukum karena mereka menyimpang dari Tuhan yang sejati mereka meyembah kepada patung-patung berhala orang Kanaan. Tuhan berkata, Aku akan menghakimi engkau, engkau akan menerima hukumanKu, meminum cawan kemarahanKu. Berkali-kali aku berkata kepadamu, bertobatlah! Tetapi engkau tidak mendengar, lihat sekarang hukumanku tiba kepada engkau. Setelah pulang dari Babilonia mereka tidak berani lagi menyembah patung, tidak berani lagi mencari ahli nujum, tidak lagi pergi ketempat orang-orang ilmu sihir, pergi ke kuil kelenteng, pergi ketempat-tempat orang yang beribadah kepada idola-idola dan patung-patung. Itu sebabnya di dalam catatan keempat injil engkau tidak lagi melihat ada orang Israel pergi menyembah kepada baal atau dewa-dewa lain. Mereka kembali menyembah Allah yang maha esa, Allah yang satu-satunya. Tetapi engkau yang tidak mengerti Tuhan, (hanya) mengerti esa, tidak di terima Yesus Krsitus. Yang di sebut Mesias adalah yang di utus, yang di tahbiskan, yang Di urapi oleh Tuhan Allah. Siapa yang di urapi oleh Tuhan Allah? Yang di urapi oleh Allah ada 3 jabatan. Pertama raja. Raja itu harus di urapi. Sejak Saul, Daud, Solomon dan seterusnya, kita melihat raja itu di urapi. Tidak boleh orang menjadi raja karena emosi dan ambisi. Orang di pilih menjadi raja bukan dipilih oleh rakyat, orang menjadi raja karena di pilih oleh Tuhan, di urapi oleh Tuhan, dan kalau keturunannya yang harus menjadi raja, maka keturunnya adalah harus keturunan Daud, keturunan dari suku Yehuda, karena ini adalah satu-satunya suku yang dipilih untuk menjabat sebagai raja. Jika di dalam keturunan ini ada yang akan menjadi raja, harus di urapi oleh utusan dari Tuhan yang di sebut imam. Yang kedua , yang perlu di urapi adalah imam, jadi semua ketua, pengurus imam, harus di urapi, Imam besar melalui urapan, baru mereka menjabat. Jadi dua jabatan ini harus melalui urapan, pertama adalah raja yang kedua adalah imam. Yang menjadi imam tidak boleh menjadi raja, yang menjadi raja tidak bisa menjadi imam. Raja di pilih dari suku Yehuda, imam dipilih dari suku Lewi. Orang Lewi tidak mungkin menjadi raja, orang Yehuda tidak mungkin menjadi imam. Tetapi di dalam alkitab ada dua orang yang memiliki dua jabatan ini sekaligus. Ini tidak boleh, kenapa ada yang di kecualikan? Mengerti hal yang terkecualikan dalam pimpinan Tuhan berarti mengerti rahasia yang tidak diberikan oleh tradisi. Sekarang gereja banyak diikat oleh banyak tradisi, apalagi diikat oleh cara Amerika. Sudah kirim orang belajar di Amerika sampai S3, sampai di Indonesia semua cara Amerika di bawa ke Indonesia.

Note: Artikel ini diambil dari salah satu website atau blog di internet dan sudah saya edit huruf2 yang salah. Saya lebih sering membaca Alkitab dan mendengarkan kotbah yang membangun iman saya setelah mengikuti KKR Stephen Tong di Senayan 2008 tiga hari berturut-turut tentang “Siapakah Kristus? “. Terima kasih Yesus melalui Pak Tong saya jadi ingin selalu memdengarkan firmanMu yang mengubahku dari hari ke hari. Tuhan Yesus memberkati pelayanan Pak Tong, Amin.

Wednesday, March 18, 2009

Warisan Calvin Bagi Gereja Masa Kini


Warisan Calvin Bagi Gereja Masa Kini

Oleh Pdt. Juswantori Ichwan, M.Th
Laporan dari WARC Calvin Consultation of Senior Pastors (CCSP)Jenewa, 13-18 Oktober 2008
Pada tanggal 13-18 Oktober 2008,

WARC (World Alliance of Reformed Churches) mengundang para Pendeta dari berbagai negara anggotanya untuk membicarakan hal-hal apa yang bisa dilakukan bersama sehubungan dengan peringatan 500 tahun Calvin di negara masing-masing. Peringatan 500 tahun kelahiran Yohanes Calvin akan jatuh pada 10 Juni 2009. WARC ingin memakai momen ini untuk memperkenalkan atau mempromosikan ide-ide Calvin yang masih sangat relevan untuk gereja di abad ke-21, namun sering terabaikan. Selama ini, pembicaraan soal Calvin dan Calvinisme selalu dihubungkan dengan isu-isu doktrinal seperti predestinasi, teologi TULIP, dan lain-lain. Padahal pemikiran/warisan Calvin yang sangat relevan bagi kehidupan dunia di abad ke-21 justru adalah pandangannya yang cemerlang tentang tata kehidupan sosial-masyarakat.Setidaknya ada tiga warisan pemikiran Calvin yang penting bagi gereja masa kini, yakni:

1. Memanifestasikan karunia kebersamaan (Making manifest the gift of communion)
2. Berkomitmen untuk keadilan (Covenanting for justice)
3. Mengatasi kekerasan dan kerusakan akibat perang(Addressing violence and destruction in

times of war and armed conflict.)

Berikut adalah uraian lebih rinci tentang ketiga hal tersebut.

1. Memanifestasikan karunia kebersamaan (Making manifest the gift of communion)

Calvin memandang persatuan gereja itu penting. Tiap orang percaya harus menjadi bagian dari gereja dan berperan aktif dalam kehidupan gereja. Ketaatan kepada Kristus dibuktikan dengan kesediaan untuk mengikatkan diri satu sama lain dan menumbuhkan relasi penuh damai di antara sesama. Jadi dalam paham Calvin, rekonsiliasi adalah sangat penting. Gereja dewasa ini semakin terpecah-pecah dan menuju fragmentasi yang lebih dalam. Ketidaksepahaman muncul karena perbedaan doktrin, liturgi, isu-isu spiritual dan etis, atau orientasi politik. Fragmentasi juga terjadi karena wawasan gereja-gereja Reformasi masih sering terbatas oleh konteks negara. Ketika umat sebuah gereja refromasi bermigrasi ke negara lain, misalnya, mereka selalu berupaya membangun gereja baru di negeri itu, sekalipun disana sudah ada gereja Reformasi yang memiliki akar bersama. Rupanya ikatan negara lebih kuat dari tradisi refromasi yang dianut bersama. Akibatnya, di Amerika misalnya, kini muncul gereja reformasi dari Skotlandia, Belanda, Jerman, Hungaria, Korea, Cina, Indonesia, dll. Gereja-gereja ini tidak bisa bersatu dan bekerjasama satu sama lain. Begitu juga lembaga-lembaga misi yang berbeda-beda di masa lalu (abad ke19 dan 20), ketika telah berhasil mendirikan gereja di wilayah kerjanya, mendirikan gereja dengan label nama yang berbeda-beda walaupun gereja-gereja itu ada di negara yang sama. Sikap ini muncul karena minimnya kesadaran/komitmen tentang gereja yang am (universal). “Teologi Gereja Lokal” seharusnya dilengkapi dengan “Teologi Gereja yang Universal.” Gereja Calvinis seharusnya mulai memanifestasikan karunia kebersamaan dengan meruntuhkan hambatan dan tembok antara manusia, negara, bahasa, ras, dan kelas.

Bagaimana hal ini dapat diwujudkan secara nyata?
- Tahun 2010, dua badan dunia yang membawahi gereja-gereja Reformasi, yaitu WARC dan
REC (Reformed Ecumenical Council) akan menyatu. Ini merupakan kontribusi nyata menuju
Gereja yang Universal.
- Sudah saatnya gereja-gereja Reformasi yang berada di satu kota (walaupun berbeda label
nama gerejanya) menjalin kerjasama. Momen Peringatan 500 tahun Calvin dapat dipakai
sebagai wadah untuk memulai atau menjembatani program kerjasama tersebut.
- Perjamuan Kudus hendaknya dilakukan lebih sering di lingkungan gereja-gereja Reformasi,
sesuai dengan cita-cita Calvin, untuk mengingatkan umat bahwa persekutuan gereja adalah
anugerah yang harus diakui oleh anggota tubuh Kristus. Perjamuan mempersatukan dan
memperlengkapi kita untuk peka memandang orang lain sebagai sesama tubuh Kristus.

2. Berkomitmen untuk keadilan (Covenanting for justice)

Panggilan terhadap keadilan sosial berulangkali diungkapkan Calvin dalam tulisan maupun tindakannya di kota Jenewa. Calvin memandang dunia ciptaan sebagai teater yang mencerminkan kemuliaan Tuhan, dan kita diundang untuk menghargai ciptaanNya. Kita terpanggil menjadi hamba-hamba yang bertanggungjawab atas ciptaan Tuhan. Seiring dengan kejatuhan manusia, tatanan ciptaan telah menjadi rusak oleh kekerasan. Muncullah ketidakadilan. Ada jurang yang menganga lebar antara si kaya dan si miskin. Manusia lalu memperbudak sesamanya. Di tahun 1964, teolog Swiss, Andre Bieler telah menyerukan agar negera kaya meningkatkan bantuan besar-besaran untuk menolong negara berkembang, mengingat saat itu negara-negara industri menggunakan 7% dari pendapatan nasionalnya untuk membeli senjata. Bieler berkata, jika 3% saja dari jumlah itu dipakai untuk menolong negara berkembang, jurang ketimpangan antara negara kaya dan miskin bisa diperkecil. Ide ini mengemuka dalam Sidang Keempat Dewan Gereja Dunia di Uppsala (1968). Gereja terpanggil untuk menyerukan keadilan sosial.Baru belakangan ini kita sadar bahwa keadilan sosial bukan hanya menyangkut soal ketimpangan kaya-miskin, melainkan juga menyangkut sikap manusia terhadap lingkungan. Kehadiran manusia seharusnya melestarikan ciptaan Tuhan lainnya, namun manusia malah merusak alam dan memunahkan hewan. Kini kita sadar bahwa sumber-sumber hayati di bumi makin terbatas. Kehadiran manusia makin merusak ekologi. Perubahan iklim telah menjadi kenyataan pahit yang harus kita hadapi. Dampaknya paling terasa di belahan bumi Selatan, yang makin rentan terhadap datangnya bencana banjir, angin topan, dll. Padahal negara-negara di belahan bumi selatan umumnya adalah negara berkembang yang belum memiliki sistem jaminan kesehatan yang memadai.Berdasarkan pemikiran Calvin yang menekankan perlunya komitmen pada keadilan, pada tahun 2004 WARC mengeluarkan Konfensi Akra (Accra Confession) dalam Persidangannya yang ke-24. Didalamnya ditegaskan bahwa:
- Gereja menolak tata ekonomi dunia yang dikendalikan oleh kapitalisme neo-liberal global atau
sistem ekonomi lainnya yang tidak memikirkan kepentingan orang miskin dan pelestarian
lingkungan.
- Gereja menolak budaya konsumerisme dan kerakusan yang kompetitif dan egois dari sistem
pasar bebas.
- Gereja menolak akumulasi kekayaan yang berlebihan dengan mengorbankan hidup jutaan
orang dan memusnahkan ciptaan Tuhan.
- Gereja menolak ideologi apapun yang menempatkan keuntungan (profit) di atas manusia
(people), juga ideologi yang tidak mempedulikan alam, dan menguasai sumber-sumber alam
yang Tuhan berikan bagi semua orang untuk kepentingan diri sendiri.

Bagaimana hal ini dapat diwujudkan secara nyata?
- Orang Kristen terpanggil untuk berupaya menurunkan konsumsi energi mereka dan
mendukung segala upaya di negara masing-masing untuk hemat energi.
- Orang Kristen dari negara industri perlu mengubah gaya hidup mereka agar menjadi lebih
ramah lingkungan. Emisi gas buang per orang per tahun seharusnya tidak boleh melebihi 1,8
ton CO2. Di negara maju seperti Amerika, emisi gas buang per orang telah mencapai 18 ton
CO2 per orang. Ini disebabkan karena lebih banyak orang di negara maju memakai jasa
transportasi udara atau darat yang menghasilkan banyak emisi gas buang.
- Menolong upaya-upaya untuk menyediakan sumber enegeri di negara-negara miskin dengan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

3. Mengatasi kekerasan dan kerusakan akibat perang (Addressing violence and destruction in
times of war and armed conflict)

Calvin dengan tegas menolak perang sebagai cara Kristiani untuk menyelesaikan konflik. Terlibat dalam perang adalah melanggar kehendak Allah, karena menghasilkan pertumpahan darah dan penderitaan yang tak terperikan. Calvin memandang perang sebagai tindakan merusak gambar Allah dari muka bumi. Maka ia lebih menyarankan untuk bertahan dalam penderitaan/ penganiayaan ketimbang berperang dan membunuh. Dalam hal ini ia menekankan pentingnya menjaga kudusnya kehidupan. Dunia dewasa ini memiliki persenjataan perang yang menghancurkan: nuklir, senjata biologis, senjata kimia, dll. Kekerasan dan kerusakan akibat perang bukan hanya dialami oleh manusia, tetapi oleh semua mahluk ciptaan Tuhan. Berhadapan dengan penghancuran hidup dan lingkungan, negara-negara harus membangun pendekatan baru terhadap konflik dan penyelesaian konflik. Perdamaian harus diusahakan dan diperjuangkan.Peran gereja Calvinis dalam mengatasi kekerasan sudah nyata di sepanjang sejarah. Pemikiran Calvinis telah melandasi lahirnya Konvensi Palang Merah Jenewa (Geneva Red Cross Conventions) di tahun 1949, atau yang lebih dikenal dengan Konvensi Jenewa. Konvensi yang dibuat setelah Perang Dunia Kedua ini menekanan perlunya melindungi manusia yang berada di masa perang dan konflik bersenjata. Konvensi Pertama membahas tentang perang di darat, Konvensi Kedua tentang Perang di lautan, Konvensi Ketiga tentang perlindungan tawanan perang, dan Konvensi Keempat tentang perlindungan terhadap penduduk sipil. Didalamnya ditetapkan prinsip-prinsip kemanusiaan yang harus dihormati ketika terjadi perang. Hal ini juga menguatkan dasar bagi Palang Merah Internasional untuk beraktifitas di tengah konflik. Setelah terjadinya perang Vietnam, pada tahun 1977 ditambahkan dua protokol terhadap Konvensi Jenewa. Protokol Pertama menyangkut perlindungan terhadap alam/lingkungan. Dalam perang sekalipun, kerusakan yang luas terhadap lingkungan alam harus dihindari!

Bagaimana hal ini dapat diwujudkan secara nyata?
- Mensponsori simposium atau pertemuan-pertemuan yang membahas tentang pelestarian
lingkungan dan perlindungan terhadap korban perang, dengan melibatkan para politisi,
pengacara, dll.
- Membahas topik-topik di seputar kekerasan, perang, pelestarian lingkungan dalam khotbah.
Menghadiri pertemuan para pendeta gereja Reformed (CCSP) di Jenewa memberi banyak
inspirasi dan wawasan yang lebih utuh tentang Calvinisme.

Selain berdiskusi, peserta juga mendapat kesempatan untuk berbincang dengan pejabat teras Dewan Gereja Dunia (WCC) dan Federasi Gereja Lutheran Sedunia (LWF). Lebih menarik lagi, peserta juga diajak mengunjungi situs-situs bersejarah yang berhubungan dengan hidup dan pelayanan Yohanes Calvin. Peserta diajak melihat International Meseum of Reformation, tempat disimpannya karya-karya Calvin. Juga mengunjungi gereja tempat dulu Calvin memimpin ibadah dan mengajar. Saat menyusuri kota Jenewa, kita bisa mulai memahami betapa pemikiran Calvin telah mengubah tatanan masyarakat dunia menjadi lebih baik. Di Jenewa pernah hidup dua tokoh penting dunia. Pertama, Jean-Jacques Rousseau (1712-1778), filsuf abad pencerahan yang karyanya (“Social Contract”) sangat mempengaruhi konsep modern tentang demokrasi. Ia menekankan pentingnya kebebasan dan kesamaan derajat dalam masyarakat modern. Kedua, Henry Dunant (1828-1910), pendiri Palang Merah Internasional. Keluarganya adalah orang-orang Calvinis yang taat dan sangat peduli pada pekerjaan sosial. Latar belakang ini mempengaruhi pemikiran Henry Dunant ketika mencetuskan perlunya diadakan sebuah organisasi yang netral untuk menolong para tentara yang terluka. Inilah cikal-bakal berdirinya Palang Merah Internasional. Kedua tokoh ini berkarya di kota Jenewa dan ide-ide mereka yang mengubah dunia dipengaruhi oleh pemikiran Calvinisme. Ini membuktikan betapa gereja Reformasi sejak semula telah terpanggil untuk berperan serta dan berkiprah bagi terciptanya keadilan dunia dan keutuhan ciptaan.

Pdt. Juswantori Ichwan

Tuesday, March 17, 2009

Setia Bersama Tuhan dan Negara


John Lie
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari


Laksamana Muda John Lie/Jahja Daniel Dharma.
Laksamana Muda TNI (Purnawirawan) Jahja Daniel Dharma atau yang lebih dikenal sebagai John Lie adalah salah seorang perwira tinggi di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dari etnis Tionghoa. Beliau lahir di Manado pada 9 Maret 1911 dari pasangan suami isteri Lie Kae Tae dan Oei Tjeng Nie Nio. Awalnya beliau bekerja sebagai mualim kapal pelayaran niaga milik Belanda KPM lalu bergabung dengan Kesatuan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) sebelum akhirnya diterima di Angkatan Laut RI. Semula ia bertugas di Cilacap dengan pangkat Kapten. Di pelabuhan ini selama beberapa bulan ia berhasil membersihkan ranjau yang ditanam Jepang untuk menghadapi pasukan Sekutu. Atas jasanya, pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor.
Ia lalu ditugaskan mengamankan pelayaran kapal yang mengangkut komoditas ekspor Indonesia untuk diperdagangkan di luar negeri dalam rangka mengisi kas negara yang saat itu masih tipis. Pada masa awal (tahun 1947), ia pernah mengawal kapal yang membawa karet 800 ton untuk diserahkan kepada Kepala Perwakilan RI di Singapura, Utoyo Ramelan. Sejak itu, ia secara rutin melakukan operasi menembus blokade Belanda. Karet atau hasil bumi lain dibawa ke Singapura untuk dibarter dengan senjata. Senjata yang mereka peroleh lalu diserahkan kepada pejabat Republik yang ada di Sumatera seperti Bupati Riau sebagai sarana perjuangan melawan Belanda. Perjuangan mereka tidak ringan karena selain menghindari patroli Belanda, juga harus menghadang gelombang samudera yang relatif besar untuk ukuran kapal yang mereka gunakan.
Untuk keperluan operasi ini, John Lie memiliki kapal kecil cepat, dinamakan the Outlaw. Seperti dituturkan dalam buku yang disunting Kustiniyati Mochtar (1992), paling sedikit sebanyak 15 kali ia melakukan operasi "penyelundupan". Pernah saat membawa 18 drum minyak kelapa sawit, ia ditangkap perwira Inggris. Di pengadilan di Singapura ia dibebaskan karena tidak terbukti melanggar hukum. Ia juga mengalami peristiwa menegangkan saat membawa senjata semiotomatis dari Johor ke Sumatera, dihadang pesawat terbang patroli Belanda. John Lie mengatakan, kapalnya sedang kandas. Dua penembak, seorang berkulit putih dan seorang lagi berkulit gelap tampaknya berasal dari Maluku, mengarahkan senjata ke kapal mereka. Entah mengapa, komandan tidak mengeluarkan perintah tembak. Pesawat itu lalu meninggalkan the Outlaw tanpa insiden, mungkin persediaan bahan bakar menipis sehingga mereka buru-buru pergi.
Setelah menyerahkan senjata kepada Bupati Usman Effendi dan komandan batalyon Abusamah, mereka lalu mendapat surat resmi dari syahbandar bahwa kapal the Outlaw adalah milik Republik Indonesia dan diberi nama resmi PPB 58 LB. Seminggu kemudian John Lie kembali ke Port Swettenham di Malaya untuk mendirikan naval base yang menyuplai bahan bakar, bensin, makanan, senjata, dan keperluan lain bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pada awal 1950 ketika ada di Bangkok, ia dipanggil pulang ke Surabaya oleh KSAL Subiyakto dan ditugaskan menjadi komandan kapal perang Rajawali. Pada masa berikut ia aktif dalam penumpasan RMS (Republik Maluku Selatan) di Maluku lalu PRRI/Permesta. Beliau mengakhiri pengabdiannya di TNI Angkatan Laut pada Desember 1966 dengan pangkat terakhir Laksamana Muda.
Beliau meninggal dunia karena stroke pada 27 Agustus 1988 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Atas segala jasa dan pengabdiannya, beliau dianugerahi Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Soeharto pada 10 Nopember 1995.


Note: Beliau adalah orang Tionghoa pertama yang mendapat kedudukan tinggi di jajaran militer Indonesia, yang menarik dari artikel ini adalah setiap tugas Almarhum selalu membawa Alkitab/Bible lihat foto terlampir, hal ini pernah di siarkan di MetroTV. Menurut berita di akhir hayatnya John Lie setiap pulang dari Gereja selalu membantu bagi warga yang kurang mampu di sekitar tempat tinggalnya di Tanjung Priok. Istri John Lie adalah pengerja gereja di Lingkungannya.

Friday, March 6, 2009

Saya Ada Bukan Karena Kebetulan



Saya Ada Bukan Karena Kebetulan


Puisi Oleh : Russel Kefler


Anda adalah anda karena suatu alasan.

Anda adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks.

Anda adalah suatu rancangan unik yang berharga dan sempurna

disebut lelaki atau perempuan khusus milik Allah.


Anda bertampang seperti anda karena suatu alasan.

Allah kita tidak membuat kesalahan.

Dia merajut anda menjadi satu di dalam kandungan.

Anda benar-benar apa yang ingin Dia ciptakan.


Orang tua yang anda miliki adalah orang tua yang Dia pilih.

Dan tidak peduli bagaimana perasaan anda.

Mereka dirancang dengan pertimbangan rencana Allah.

Dan mereka memikul meterai Allah.


Tidak trauma yang anda hadapi tidaklah mudah.

Dan Allah menangis karena trauma itu begitu menyakiti anda,

tetapi itu diizinkan untuk membentuk hati anda, Supaya anda

bertumbuh menjadi serupa denganNya.


Anda adalah anda karena suatu alasan

Anda telah dibentuk dengan tongkat Tuhan

Anda adalah anda, kekasih

Karena ada Allah.

Thursday, March 5, 2009

Kekecewaan Hidup Karena Menjadi Kristen


Pdt. Bigman Sirait Bapak Pengasuh,
Bagaimana menyingkapi kekecewaan hidup saya. Setelah menjadi seorang Kristen, saya berpikir, hidup akan lebih bahagia, tenang, tapi kenapa sebaliknya? Usaha saya jadi tidak berkembang, hidup terasa lebih sulit. Padahal sebelum saya menjadi Kristen, usaha lancar-lancar saja. Sepertinya kekristenan tidak menjadi jaminan untuk hidup lebih baik. Bagaimana menurut Bapak? Apakah ini bagian dari proses hidup untuk lebih baik? Tapi mengapa untuk menjadi lebih baik, selalu diproses dengan yang namanya kesulitan? Apakah dengan yang enak/nyaman selalu sulit membuat orang lebih baik? Mengapa?

Charlie, Jakarta

Charlie yang dikasihi Tuhan, memahami hidup ini secara utuh bukan hal yang mudah, apalagi untuk mengerti secara tuntas apa yang menjadi rencana Allah atas hidup kita. Namun, itu bukan berarti kita tidak bisa menge-tahui sama sekali. Mari kita urai perlahan-lahan agar kita bisa meli-hat dengan jernih. Kekecewaan kamu berawal dari perubahan hi-dup yang kamu nilai tidak membaik setelah menjadi seorang Kristen. Usaha yang tadinya lancar saja, se-karang terasa tersendat. Mengapa bisa begitu? Sebuah pertanyaan yang menarik. Mari kita awali de-ngan realita, bahwa fakta hidup yang dialami tiap-tiap orang bisa jadi sangat berbeda. Ada orang yang bersaksi bahwa setelah menjadi Kristen, hidupnya bahagia, dan usaha yang tadinya tersendat-sendat kini lancar. Lalu, yang sakit menjadi sembuh, dan seterusnya. Tetapi di sisi lain, ada juga yang bersaksi bahwa meng-alami seperti yang kamu alami. Artinya, setiap orang dibentuk oleh Tuhan dalam situasi yang tidak selalu sama. Ada berbagai perbedaan, bahkan sangat mencolok, namun satu hal, semuanya sama sedang dalam pembentukan Tuhan. Jadi yang namanya proses Tuhan itu unik pada masing-masing pribadi. Ini menunjukkan kekayaan pemeliharaan Tuhan yang ajaib. Yesaya 55: 8, mengatakan: “Sebab rancanganmu bukanlah rancangan-KU, dan jalanmu bukan-lah jalan-KU”. Yesaya dengan tegas mengungkapkan betapa perjala-nan hidup ini tidak selalu seperti yang kita rencanakan. Banyak angan yang terlintas di pikiran, kita buat menjadi sebuah cita-cita, lalu kita bangun harapan-harapan, bahkan seringkali berlebihan. Wak-tu berjalan, impian tidak pernah menjadi kenyataan, dan yang muncul adalah kekecewaan yang mendalam. Apalagi, dalam rangka mewujudkan harapan kita bawa dalam doa, sehingga nuansanya menjadi sangat rohani. Dapat dibayangkan betapa kecewanya kita ketika itu tidak terwujud, padahal kita sudah mendoakannya setiap hari. Nah, disini ada yang kita lupakan, yaitu bahwa ketika mem-buat rencana kita lupa mengujinya apakah hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Jadi terjadi kesalahpahaman terhadap pemeliharaan Tuhan. Kita kecewa dan menggugat, mengapa persoa-lan yang ada harus terjadi. Jadi, Charlie yang dikasihi Tuhan, pemeliharaan Tuhan sering kita salah mengerti, namun itu dapat dipahami, apalagi kita baru memu-lai. Mereka yang sudah lama meng-ikut Tuhan saja bisa salah mema-hami, dan inilah realita kehidupan rohani yang memang tidak seder-hana. Kegagalan selalu kita sesali, karena merupakan realita yang tidak kita suka. Padahal, seringkali kegagalan menjadi alat terbaik untuk pembentukan. Tapi kita me-mang seringkali tak mampu me-ngerti dengan segera, selalu ter-lambat dan sempat hanyut dalam kecewa. Kesulitan, jangan diterje-mahkan sebagai tindakan Tuhan, karena bisa jadi kesalahan diri. Namun di sisi lain Tuhan juga bisa memakainya sebagai alat pemben-tukan bagi umat-Nya. Di sisi lain, kesuksesan juga tak selalu peme-liharaan Tuhan, karena bisa saja digapai dengan usaha sendiri, dan mendatangkan penyesalan kemudian hari. Jadi, kesulitan bisa dipakai Tuhan, demikian juga kemudahan, jangan terjebak. Ingat, dalam memelihara umat, Tuhan tidak hanya memakai satu cara, tetapi banyak cara, kita tidak bisa menebaknya. Namun yang pasti, Tuhan telah berjanji bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya, akan dibuat-Nya ber-hasil pada waktunya. Kristen bukan jalan pintas, bukan pula obral janji, dan bukan sekadar agama. Tuhan telah berjanji dan menjamin kehi-dupan umat-Nya, Dia tidak akan pernah lalai dalam memelihara kita (baca: Mazmur 1:1-6). Namun jaminan Tuhan jangan melulu diterjemahkan sebagai materi, atau pemuasan keinginan diri. Jaminan Tuhan meliputi semua aspek ke-hidupan, rohani dan jasmani dalam keseimbangan yang luar biasa. Tapi perlu diingat bahwa semua berkat Tuhan hanya akan diberikan kepada mereka yang percaya dan taat kepada-Nya. Jadi Charlie yang dikasihi Tuhan, pemeliharaan Tuhan tidak pernah salah, sekalipun fenomena hidup tampaknya mengecewakan. Ingat kisah janda miskin di Alkitab. Dia seorang janda dan hidup dalam kemiskinan, namun tidak pernah merasa hidup miskin. Dia memang miskin secara angka materi, na-mun, bukankah dia sangat kaya, karena dia telah memberikan per-sembahan yang luar biasa dan dipuji oleh Tuhan Yesus. Janda miskin ini telah menjadi model bagi setiap orang percaya, betapa kesuksesan bukan sekadar tumpukan harta, tetapi kemampuan menikmati pemeliharaan Tuhan, dan mampu bertindak bahkan melebihi apa yang ada pada dirinya. Hidup janda miskin itu, pasti akan kita katakan tidak dipelihara Tuhan (faktanya dia miskin dan pasti hidup penuh kesulitan). Tapi dengan segera kita kecele, karena ternyata dia lebih kaya dari kita yang kaya secara materi. Dia memiliki hati yang mam-pu menikmati berkat Tuhan dalam setiap situasi, bahkan di ketiadaan. Semoga kita juga memilikinya. Akhirnya Charlie yang dikasihi Tuhan, percayalah Tuhan sangat mengasihi dan memelihara umat-Nya yang setia. Perhatikan, kegun-dahan hatimu bisa jadi awal proses pemahamanmu, dalam mengerti seutuhnya arti menjadi orang percaya. Selamat menjalani, Tuhan menyertai dan memberkati.

Pdt. Bigman Sirait adalah gembala sidang dari Gereja Reformasi Jemaat Anthiokia dan pengasuh dari tabloid reformata http://www.reformata.com/
Tuhan menyertai pelayanannya, Tuhan Yesus memberkati.