Sunday, November 25, 2012

Free Will (Kehendak Bebas)


Oleh:  Pdt.Suryadi.

Salah satu sifat-ilahi yang diberikan Allah bagi manusia adalah “Kehendak Bebas”.
Anugrah Allah mengenai “Kehendak Bebas” bagi manusia ini secara implisit disaksikan di dalam Kitab Kejadian, tt Kisah Penciptaan:
“Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara d

an atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." aka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1:26-27).

Manusia diciptakan Allah menurut “gambar dan rupa Allah”, ini bukan dalam artian secara jasmaniah dan phisik, tetapi dalam hal sifat-sifat Ilahi. Artinya, berbagai sifat-sifat Allah, diantaranya: KASIH, KUASA, KUDUS, MULIA, BAIK & KEHENDAK BEBAS telah diberikan kepada umat manusia.

Karena itulah, keberadaan manusia tidak sama dengan mesin atau robot (yang tidak mempunyai kemampuan berkehendak dan mengambil keputusan), melainkan bisa “berkehendak bebas” untuk memilih dan bertindak apa pun juga yang diinginkannya. Manusia memiliki kemampuan untuk menimbang, memilih, berkata, dan melakukan apa saja yang menjadi keputusan hidupnya.

Pemberian Tuhan bagi manusia berupa “Kehendak Bebas” itu, tentu juga disertai dengan anugrah “Akal Budi”, “Hati Nurani” & “Kondisi Spiritual”. Sehingga pelaksanaan & pemanfaatan “Kehendak Bebas” manusia itu semestinya tidak berdiri sendiri, tetapi juga dengan pertimbangan-pertimbangan akal budi, hati nurani, dan keimanannya kepada Allah. Dan karena manusia diciptakan seturut “gambar dan rupa Allah”, itu juga berarti manusia bertanggung jawab untuk meneladani/melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Allah. Allah yang Mahakuasa, Mahakasih, telah menggunakan kuasaNya itu untuk menciptakan kehidupan, memelihara manusia dan memberkati ciptaanNya. Maka demikianlah seharusnya manusia menggunakan “kehendak bebas”nya itu untuk menciptakan kehidupan, berkarya kebaikan, kuasanya untuk mengasihi, dan menyatakan sifat-sifat Allah & pekerjaanNya dalam memberkati manusia.

SAYANG SEKALI, BANYAK ORANG YANG SETELAH DIBERIKAN “FREE WILL” LEBIH MENGAGUNG-AGUNGKAN “FREE WILL” ITU SENDIRI DARIPADA MENGAGUNGKAN PRIBADI SANG PEMBERI, YAKNI ALLAH, PENCIPTA LANGIT & BUMI.

Sayang sekali bahwa manusia setelah diciptakan Allah sebagai “gambar dan rupa Allah” itu, telah menyalah-gunakan pemberian Allah untuk berbuat dosa, yaitu: tidak percaya, melawan dan menentang Allah. Manusia bukannya bersyukur kepada Tuhan, beribadah dan berbakti kepada Tuhan, tetapi (sebagaimana disaksikan di Kejadian 3) telah memutuskan untuk mengikuti bujukan dan tipu daya “ular”, sehingga telah melanggar perintah yang ditetapkan oleh TUHAN. Itulah yang dinaman DOSA. Kemampuan (kuasa) dan kehendak bebas yang Allah berikan kepada manusia, telah digunakan secara keliru untuk berbuat menentang dan melawan Allah. Manusia telah mengartikan dan menerapkan karunia Allah berupa “kehendak bebas” dengan berbuat sekehendak hatinya, merusak, mengganggu, membunuh sesama manusia, melawan Tuhan dan melakukan berbagai kejahatan. Dan karena dosanya inilah “gambar dan rupa Allah” yang semula begitu mulia telah menjadi rusak, manusia menjadi hamba-hamba dosa. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).

“Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” (Yohanes 8:34).

Dalam situasi yang begitu buruk itulah, maka Tuhan berfirman kepada manusia, memberikan Alkitab, agar manusia kembali kepada citranya yang semua, yaitu tidak lagi diperhamba oleh dosa, tetapi dimerdekakan dari perhambaan dosa. Karena itulah Allah selain berfirman melalui para nabi-nabiNya, tetapi kemudian mengutus Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang sejati dan kekal, datang ke dunia ini, dalam rangka untuk memerdekakan manusia dari perhambaan dosa (yang membawa kematian):

“Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu….Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:31-32, 36).

Karya kasih Tuhan untuk memerdekakan manusia dari perhambaan dosa itu dengan tujuan pokok:

1) MENUSIA MENGALAMI HIDUP KEKAL:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23)

(2) MANUSIA YANG PERCAYA KEPADA YESUS KRISTUS, MENJADI SERUPA DENGAN “GAMBAR ANAK ALLAH YANG TUNGGAL (SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS):
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:29-30).

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus..” (Filipi 2:5).

(3) MEMULIAKAN ALLAH DENGAN CARA BERBUAH LEBAT

“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes 15:8).

RANGKUMAN:
Manusia mempunyai “Kehendak Bebas”. “Kehendak Bebas” ini adalah anugrah kasih Tuhan baginya. Tetapi sayangnya, “kehendak bebas” ini telah digunakan dengan sebebas-bebasnya, tanpa batas, dan secara salah untuk berbuat dosa dan melawan Allah. Penggunaan “Kehendak Bebas” seperti ini tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Akibatnya manusia telah menjadi hamba dosa. “Gambar dan rupa Allah” dalam diri manusia yang semula mulia, telah menjadi rusak, dan klimaksnya: akibat dosa adalah maut (kematian kekal yang mengerikan).

TETAPI ALLAH TELAH MENGUTUS YESUS KRISTUS, SANG FIRMAN ALLAH SEJATI, UNTUK MEMERDEKAKAN MANUSIA DARI PERHAMBAAN DOSA DAN DARI MAUT, AGAR MANUSIA YANG PERCAYA MEMPEROLEH HIDUP YANG KEKAL.
SETELAH MANUSIA DISELAMATKAN, HIDUPNYA DIPANGGIL UNTUK MEMULIAKAN & MENGASIHI TUHAN, DENGAN CARA MENAATI PERINTAH ALLAH.

JADI BAGI UMAT KRISTEN: KEHENDAK BEBAS YANG DIBERIKAN OLEH ALLAH SETELAH PERCAYA KEPADA YESUS KRISTUS, HARUS DIGUNAKAN SECARA BERTANGGUNG JAWAB. DENGAN KEHENDAK BEBASNYA ITU, UMAT KRISTEN TELAH DIPANGGIL MENJADI “SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS” (MEMPUNYAI & MENAMPAKKAN KARAKTER KRISTUS) dan karena itu umat Kristen WAJIB MENJADI SAKSI KRISTUS DI TENGAH DUNIA INI, sebagai realisasi penggunaan KEHENDAK BEBAS-nya.

Adanya “kehendak bebas” dalam diri manusia, tidak otomatis memberikan hak kepada tiap orang untuk berbuat sebebas-bebasnya, dan juga berbuat jahat terhadap sesamanya. Pemanfaatan “kehendak bebas” dengan sebebas-bebasnya untuk berbuat jahat, hakikatnya adalah DOSA. Kiranya kita, umat Tuhan yang telah diterangi oleh Firman Allah, memilih/memutuskan untuk menggunakan kehendak bebas kita dalam menjalani kehidupan yang taat kepada Tuhan, dan menjadi saksi Kristus. AMIN !.