Thursday, May 28, 2009

Membuktikan Allah Tritunggal (bagian 2)

Tetap Bisa Dimengerti

Penulis : Pdt.Dr.Erastus Sabdono (from Truth Daily Englightenment)

Memang dalam Alkitab, istilah Tritunggal tidak tertulis secara nyata, namun kebenaran mengenai hal ini nyata-nyata ada. Konsep Tritunggal bukan doktrin hasil rekayasa spekulasi pikiran manusia, tetapi kebenaran yang diungkapkan Alkitab dengan jelas. Orang pertama yang memakai istilah Tritunggal dan memformulasikan doktrin tersebut adalah Tertulianus (sekitar 160-220 M). Sebenarnya sebelum Tertulianus memopulerkan ajaran ini, Theofilus, seorang theology dari Anthiokia sudah menyinggung konsep ini dengan menggunakan istilah dalam bahasa Yunani Trias. Setelah Tertulianus memformulasikan Tritunggal menurut teologianya, Origenes menyempurnakannya. Akhirnya pada 325 M, konsili di Nicea menetapkan untuk pertama kalinya formulasi Allah Tritunggal.

Harus tegas ditolak bila ada tuduhan yang mengatakan bahwa agama Kristen memiliki tiga Allah(triteisme), yang juga berarti menyamakan agama Kristen sejarar dengan agama-agama kafir yang memiliki banyak dewa atau ilah (politeisme). Yang benar adalah bahwa orang Kristen tidak menganut paham triteisme atau politeisme, melainkan monoteisme. Allah Tritunggal bukanlah tiga Allah, sebab Tritunggal dapat dimengerti sebagai kejamakan di dalam satu. Kejamakan pribadi disini bukanlah beberapa Allah, sebab kejamakan tersebut adalah kesatuan yang tak terpisahkan. Tritunggal juga berarti tiga cara keberadaan Allah dalam masing-masing karya-Nya dengan satu maksud agung yaitu keselamatan manusia.

Tritunggal menunjuk penyataan pengungkapan diri Allah dalam berkomunikasi dengan ciptaan-Nya, namun harus diingat bahwa ini tidak berarti ada satu Allah yang menyatakan diri dalam tiga penyataan. Misalnya, Erastus Sabdono di rumah dipanggil Papa; di lingkungan keluarga dipanggil Sabdono; dan di lingkungan lain dipanggil Pak Pendeta, padahal ketiga-tiganya adalah orang yang sama. Ini bukan Trinitas tetapi Unitas, konsep yang tidak Alkitabiah.
Harus diakui, memang ada Allah Bapa dan ada Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita. Dalam hal ini, tidak perlu kita malu atau ragu-ragu mengakui menyembah Allah Bapa dan Allah Anak. Kalu ada orang berkata, Mengapa bisa begitu? Jawablah Mengapa tidak boleh begitu? Apa ukurannya? Siapa yang menetapkan ukuran harus begini atau begitu? Petrus dengan tegas berkata dalam ilham Roh bahwa Allah telah membuat Yesus, yang telah disalibkan, menjadi Tuhan dan Kristus (Kisah Rasul 2:36). Jangan biarkan kebenaran yang kita peroleh dari sumber yang benar Alkitab diukur dan dinilai oleh kepalsuan. Yesuslah satu-satunya jalan (Yohanes 14:6), dan hanya Alkitab yang dapat dipercayai.