tag:blogger.com,1999:blog-41659818168055632802024-03-13T21:01:11.595-07:00Kebenaran Firman Mukebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.comBlogger195125tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-3248918167384196922017-01-02T18:46:00.003-08:002017-01-02T18:46:46.634-08:00BerjuanglahPdt.Dr.Erastus Sabdono<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqPRScA5f1gPnA7zIMQiw3v1dyQy9ACrkes0VAEvIGtzO5Hi7JDhflGyNEGWuRMw1Xs5-qs2fTdR66clznEChLNbJXIg_6qXP_ppSV1H8Y4nNVrsLWaj-bBK4JfjJXXfaEsBTXb3ESiEQ/s1600/1244500284.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqPRScA5f1gPnA7zIMQiw3v1dyQy9ACrkes0VAEvIGtzO5Hi7JDhflGyNEGWuRMw1Xs5-qs2fTdR66clznEChLNbJXIg_6qXP_ppSV1H8Y4nNVrsLWaj-bBK4JfjJXXfaEsBTXb3ESiEQ/s320/1244500284.jpg" width="320" /></a></div>
<i>(Diambil dari Surat Gembala)</i><br />
<br />
Saudara-Ku, kamu melihat dan mendengar pada hari-hari belakangan ini semakin sering adanya pelaku bom bunuh diri yang mengorbankan diri demi kebenaran yang diyakininya. Mereka sangat serius menunjukkan apa yang mereka percayai sebagai membawa berkah bagi diri mereka dan demi kebesaran atau keagungan sosok allah yang mereka percayai. Mereka meninggalkan keluarga, mempertaruhkan uang dan segala kesenangan hidup, bahkan mengorbankan nyawa. Mereka tidak takut terhadap penderitaan fisik, bahkan kematian. Di antara mereka juga sangat memercayai bahwa kematian mereka sangat indah dan mulia untuk menyongsong pahala di dunia lain yang lebih baik.<br />
<br />
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sungguh-sungguh yakin bahwa yang kamu percayai benar-benar Allah dan Tuhan yang benar? Apakah kamu percaya perkataan-Ku bahwa ada dunia lain yang lebih baik tersedia bagi kamu yang setia seperti Aku, setia kepada Bapa sampai akhir? Yakinkah kamu bahwa Aku pergi untuk menyediakan tempat bagi kamu, dan kalau Aku sudah menyediakan tempat itu, Aku akan kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya dimana Aku ada kamu juga berada? Percayakah kamu?<br />
<br />
Keyakinan tidaklah cukup diucapkan atau dipikirkan saja, keyakinan adalah tindakan. Hambaku Yakobus menasihati kamu oleh ilham Roh Kudus bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong. Abraham dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah. Bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong.<br />
<br />
Saudaraku, Aku sedih menyaksikan orang-orang Kristen yang rajin ke gereja, mengikuti kebaktian dengan khusuk, memuji dan memuliakan nama-Ku dan menyembah Bapa dengan bibirnya, tetapi perbuatan mereka tidak menunjukkan sebagai orang beriman. Mereka berpikir sudah menyenangkan Bapa dan Aku, padahal mereka hanya bersandiwara di dalam gereja. Hanya sangat sedikit orang Kristen yang serius berurusan dengan Aku setiap hari. Sangat sedikit mereka yang selalu mempersoalkan apakah mereka sudah melakukan kehendak Bapa-Ku. Aku memperhatikan mereka, tetapi jumlah mereka sangat sedikit.<br />
<br />
Sebagian orang Kristen hidup hanya untuk mencari kesenangan sendiri. Mereka ke gereja memanggil nama-Ku hanya untuk urusan mereka sendiri. Mereka tidak memikirkan urusan-Ku, padahal Aku menebus mereka agar mereka bisa menjadi milik-Ku. Aku mau membentuk mereka menjadi seperti diri-Ku sendiri dan Kuajak berjuang untuk kepentingan Kerajaan Bapa yang diberikan Bapa kepada kita. Tetapi bagaimana Aku mengajak mereka berjuang bersama-Ku untuk kepentingan Kerajaan Bapa kalau perhatian mereka masih tertuju kepada kesenangan mereka sendiri?<br />
<br />
Saudara-Ku, mengapa kamu berjuang hanya untuk kepentingan sementara di bumi yang sudah akan segera Kuhancurkan menjadi lautan api? Banyak pengorbananmu yang kau lakukan hanya untuk kesenangan sesaat di bumi ini, tanpa melihat kehidupan ke depan yang Aku janjikan kita miliki bersama. Seperti Aku memikul salib, dan pantas menerima mahkota-Ku dari Bapa, kamupun mestinya mengerti tidak ada mahkota tanpa salib. Mereka yang tidak mengerti Aku sebagai jalan keselamatan bisa berjuang begitu berani demi apa yang mereka yakini sebagai kebenaran dan sosok allah yang mereka percayai yang dapat memberikan kekekalan yang mulia dan indah. Tetapi mengapa kamu hanya bisa meminta pertolongan, mengharapkan kuasa dan mukjizat-Ku hanya untuk kesenanganmu sendiri di bumi ini?<br />
<br />
Saudara-Ku, tidak henti-hentinya Aku mengingatkan kamu bahwa dunia ini, bumi di mana kamu hidup hari ini bukanlah rumahmu. Rumah kita di dunia yang akan datang, yaitu Rumah Bapa. Selagi masih Kuberi kesempatan, berjuanglah untuk bertumbuh menjadi dewasa seperti diri-Ku, agar kamu dapat mengikuti jejak-Ku berjuang untuk kepentingan Bapa di surga. Seperti yang Kujanjikan kepada murid-murid-Ku terdahulu, Kujanjikan juga kepadamu: “Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku.”kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-39799220652033762302015-07-21T10:32:00.000-07:002015-07-21T10:32:07.733-07:00Arah Hidup Orang Percaya<div class="MsoNormal">
<b><i>Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono</i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i>Diambil dari surat Gembala Warta Rehobot.</i></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqvYyHGpW2i4JTJBG13KKw9n2Dn80lvHbnwQ8ETgdmnjePd-UOsyZJtpS4ytIXOnOWXbx_5KxJC68jAijpLWzzaAJsHE3C7Chvag_CgN25730MnyKnMpMXTqnAKhNizO60KEgpG9UojCk/s1600/cover-dbk-web.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqvYyHGpW2i4JTJBG13KKw9n2Dn80lvHbnwQ8ETgdmnjePd-UOsyZJtpS4ytIXOnOWXbx_5KxJC68jAijpLWzzaAJsHE3C7Chvag_CgN25730MnyKnMpMXTqnAKhNizO60KEgpG9UojCk/s320/cover-dbk-web.jpg" width="210" /></a></i></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kiblat adalah kata dalam bahasa Arab yang searti dengan
arah. Kata ini biasanya digunakan dalam kaitannya dengan arah fisik pada waktu
berdoa. Ratusan tahun sebelum agama-agama monotheisme besar ada (Kristen dan
Islam), orang-orang Yahudi kalau berdoa mengarahkan diri ke Yerusalem. Seperti
Daniel, setiap kali menaikkan jam-jam doanya, ia berdoa dengan berkiblat ke
Yerusalem, di mana terdapat Bait Allah yang dibangun oleh Salomo sebagai
lambang kehadiran Elohim Yahwe. Menurut catatan sejarah, orang-orang Islam pada
mulanya juga kalau bersembahyang berkiblat ke arah Yerusalem juga yang dikenal
sebagai Baitul Maqdis. Tetapi kemudian hari mengarah atau berkiblat ke Ka’abah
di Mekah sampai sekarang. Kita meminjam istilah kiblat sebab kata ini
berhubungan dengan urusan penyembahan dan beribadah kepada Tuhan. Sedangkan
kata arah lebih bersifat umum. Namun perlu ditegaskan bahwa orang Kristen tidak
mengenal pola berdoa atau sembahyang seperti orang Yahudi dan Muslim yang
memiliki kiblat secara harafiah. Bahkan orang Kristen tidak memiliki
teknik-teknik berdoa seperti banyak agama dan kepercayaan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sesuai dengan petunjuk Tuhan Yesus bahwa orang percaya
beribadah kepada Allah dalam Roh dan kebenaran (Yoh 4:24). Ini berarti sebuah
ibadah yang tidak diatur oleh tata cara ibadah tertentu, itulah sebabnya dalam
kekristenan tidak ada ajaran mengenai teknik-teknik berdoa (harus melipat
tangan, sujud secara fisik, angkat tangan dan lain-lain). Tetapi dalam
kekristenan yang penting adalah kehidupan yang diarahkan atau diorientasikan
kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya setiap hari.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kalau berbicara mengenai kiblat, kiblat orang percaya
bukanlah tempat atau arah secara harafiah tetapi sikap orientasi hati atau
tujuan hidup. Berbicara mengenai kiblat dalam kehidupan orang percaya, kiblat
orang percaya pertama, Tuhan sebagai Pusat Kehidupan, yang artinya Tuhan
menjadi tujuan hidup ini. Segala sesuatu yang kita lakukan, kita lakukan bagi
Dia. Kedua, Tuhan sebagai kebahagiaan atau kesenangan, artinya suasana jiwa
kita ditentukan oleh damai sejahtera Tuhan bukan fasilitas kekayaan atau materi
dunia, kehormatan manusia serta segala hiburannya. Terakhir, mewujudkan rencana
Allah. Hidup kita harus sepenuhnya diarahkan pada rencana perwujudan Kerajaan
Allah dengan berusaha menjadi corpus delicti dan menolong orang lain menjadi
corpus delicti pula. Amin. – Solagracia -<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<i>Berbicara mengenai kiblat, kiblat orang percaya bukanlah
tempat atau arah secara harafiah tetapi sikap orientasi hati atau tujuan hidup.</i><o:p></o:p></div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-42527971691026072822015-07-09T01:34:00.000-07:002015-07-09T01:34:07.236-07:00Sikap Terhadap Dunia Yang Sukar<br />
<i><b>Oleh : Pdt.Dr.Eastus Sabdono</b></i><br />
<i><b>diambil dari surat gembala warta Rehobot</b></i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIIWfE3E9frNdbdDE-Xm4z61WXwOd7z56nEXtg3PCuXYOskMjLwWvlAvHLDxJqM7sdjRxe6T8ZB_P5XowEnmQ2h0MglOcD_EDEjX9ylwrgY4u8GSYpDUdrKzqYUjEMUzIlMlMOLG7dwU0/s1600/susah.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIIWfE3E9frNdbdDE-Xm4z61WXwOd7z56nEXtg3PCuXYOskMjLwWvlAvHLDxJqM7sdjRxe6T8ZB_P5XowEnmQ2h0MglOcD_EDEjX9ylwrgY4u8GSYpDUdrKzqYUjEMUzIlMlMOLG7dwU0/s320/susah.jpg" width="257" /></a></b></i></div>
<br />
<i><b><br /></b></i>
<div class="MsoNormal">
Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan
melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat (Mat.
24:7). Ada pertanyaan yang harus kita jawab yaitu, mengapa kehadiran Tuhan
Yesus di dunia ini tidak membenahi dunia supaya lebih baik? Mengapa justru
menubuatkan keadaan yang tidak sesuai dengan harapan manusia pada umumnya?
Padahal manusia menghendaki agar hidupnya bahagia dan memiliki damai sejahtera.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Harus kita pahami bahwa Tuhan tidak menghendaki seorang pun
binasa. Rasul Yohanes juga menegaskan bahwa janganlah kita mengasihi dunia dan
isinya, karena jika demikian seseorang tidak akan mengasihi Bapa (1Yoh. 2:15).
Percintaan dengan dunia berujung pada kebinasaan. Mencintai Tuhan tidak bisa
secara instan, tetapi harus dilatih melalui segala peristiwa hidup. Oleh karena
itu, Tuhan tidak tertarik membenahi dunia yang sudah rusak, tetapi Dia lebih
tertarik membenahi karakter manusia yang sudah rusak. Mengapa demikian? Karena
Ia sudah menyiapkan langit baru dan bumi yang baru, di mana orang percaya
dipersiapkan untuk mengelolanya sebagaimana Allah memberi mandat kepada Adam
ketika ia belum jatuh dalam dosa.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Memahami hal tersebut, bagaimana sikap kita seharusnya dalam
menghadapi dunia yang sukar seperti sekarang ini? Ada dua hal penting yang
harus kita pahami. Pertama, setiap orang harus berdamai dengan Tuhan, jika
seseorang sudah berdamai dengan Tuhan, sebesar apa pun kesukaran hidup yang
dialami maka tidak akan menggoyahkan cintanya kepada Tuhan. Oleh karena itu
berdamai dengan Tuhan menjadi sangat penting. Orang percaya harus memiliki
prinsip: Tuhan, Engkaulah perhentianku, Engkaulah pelabuhan terakhirku. Untuk
memiliki prinsip seperti ini, orang percaya harus berlatih terus-menerus sampai
benar-benar pada titik tidak bisa berpaling.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kedua, Tuhan adalah pribadi yang bertanggung jawab, dengan
demikian hal itu yang Dia ajarkan kepada orang percaya. Setiap permasalahan
hidup yang terjadi dalam diri seseorang maka harus dihadapi dengan tanggung
jawab, bukan hanya dengan doa. Banyak orang salah memahami doa, doa dianggap
sebagai cara mudah untuk memperoleh jaminan penyelesaian masalah hidup.
Sejatinya doa adalah dialog dengan Tuhan agar seseorang mampu memahami pikiran
dan perasaan-Nya. Tuhan tidak berjanji menghindarkan manusia dari kesukaran,
tetapi Ia berjanji memberi kekuatan untuk menghadapi segala kesukaran. Oleh
karena itu temukan Tuhan dalam kesukaran hidup kita karena Dia-lah pribadi yang
akan kita temui di kekekalan kelak. Amin. – Solagracia -<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<i>Mencintai Tuhan tidak bisa secara instan, tetapi harus
dilatih melalui segala peristiwa hidup.</i><o:p></o:p></div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-42101626128807214582015-06-27T23:13:00.002-07:002015-06-27T23:15:09.666-07:00Tuhan Kebahagiaan <i><b>Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono</b></i><br />
<i><b>Diambil dari surat Gembala warta Rehobot</b></i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxh2aZxChx7Dcu7dqMye-GUnnYdZSzkXUD7t6TSLQa264L_ADQZiECeifop53eM6ygdu7ghSWjowZ5rq-IUQAjYnpWBvvRKB5Y5TQm9cu6D-hfj29k4L98WBYkzi6OMKZIray6R_ZT4jE/s1600/doa-keluarga-kristiani-suami-istri%255B5%255D.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxh2aZxChx7Dcu7dqMye-GUnnYdZSzkXUD7t6TSLQa264L_ADQZiECeifop53eM6ygdu7ghSWjowZ5rq-IUQAjYnpWBvvRKB5Y5TQm9cu6D-hfj29k4L98WBYkzi6OMKZIray6R_ZT4jE/s1600/doa-keluarga-kristiani-suami-istri%255B5%255D.gif" /></a></b></i></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
Setiap manusia yang hidup pasti mengharapkan kebahagiaan
dalam hidupnya. Manusia menempuh segala cara untuk mendapatkannya, seluruh
pikiran, tenaga dan waktunya dihabiskannya demi hal itu. Kebahagiaan adalah
sebuah keadaan tenteram lahir batin atau keberuntungan lahir batin (KBBI,
2015). Jika kita mau jujur, kebahagiaan secara materi banyak orang bisa
mendapatkan dengan cara apapun, tetapi bicara hal batin, hampir-hampir tidak
banyak orang yang bisa mendapatkannya. Mengapa demikian? Seorang ahli fisika
dari Perancis yang bernama Blaise Pascal (1662) berkata, “Ada ruang kosong
dalam diri manusia yang tidak dapat diisi dengan hal-hal materi, tetapi hanya
dapat diisi oleh hal yang ilahi”. Paulus memberikan penjelasan yang sangat
jelas bahwa akibat jatuh dalam dosa, semua manusia telah kehilangan kemuliaan
Allah atau karakter ilahi (Rm. 3:23). Keadaan inilah yang membuat manusia
memiliki ruang kosong itu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Allah adalah sumber kebahagiaan artinya, Dia tidak akan
pernah kehabisan kebahagiaan itu. Seharusnya manusia mencari kebahagiaan hanya
kepada-Nya, tetapi karena dosa, manusia mencarinya bukan kepada Allah tetapi
kepada dunia. Kebahagiaan diukur dari apa yang dimiliki yaitu kekayaan,
kehormatan dan kebanggaan hidup. Manusia terus menggulirkan hidupnya kepada
kenyataan ini, tetapi mereka lupa bahwa semuanya itu akan terhenti kapan pun
dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Jika keadaan itu terus dilakukan maka
seseorang tidak akan pernah memiliki hubungan yang bernilai tinggi dengan
Allah. Hubungan dengan Allah akan dimanfaatkan sebagai sarana untuk membangun
kebahagiaan di bumi ini.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Yang dimaksud dengan Tuhan kebahagiaanku adalah, keberanian
seseorang untuk hidup tanpa apa pun dan tanpa siapa pun, tetapi tidak bisa
hidup tanpa Tuhan. Sebesar apa pun kenikmatan hidup, pasti akan berakhir pada
hitungan-hitungan waktu, demikian halnya dengan kesulitan hidup, tetapi yang
terpenting adalah mampukah kita mempertahankan Tuhan sebagai satu-satunya
kebahagiaan hidup kita? Harus kita tahu bahwa suka dan duka pasti terjadi dalam
setiap kehidupan anak manusia, itu pun tidak ada yang permanen. Oleh karena itu
betapa bersyukurnya kita jika mampu memilih Tuhan sebagai satu-satunya
kebahagian hidup. Tuhan adalah sahabat abadi, betapa bijaknya jika selama kita
hidup menumpang di bumi ini terus membangun hubungan yang ideal dengan Tuhan,
karena Dia-lah Sang pemilik kekekalan. Kekecewaan kita terhadap dunia
seharusnya menjadi penyemangat untuk membuktikan bahwa Tuhanlah satu-satunya
kebahagiaanku. Amin. – Solagracia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<i>Yang dimaksud dengan Tuhan kebahagiaanku adalah, keberanian
seseorang untuk hidup tanpa apa pun dan tanpa siapa pun, tetapi tidak bisa
hidup tanpa Tuhan.</i><br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-9917200514778423162015-06-24T08:34:00.002-07:002015-06-24T08:34:43.223-07:00Mengandalkan Tuhan<div class="MsoNormal">
<i><b>Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono</b></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><b>Diambil dari surat Gembala warta Rehobot</b></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdVHGRlitWmGZYiQtvyncYhH36nW8l2h7YfWNmolV8o0dFadVSZ9eY09ZgIN38BngiE-43GFEAcHQdApo9OaappfIxZbmqFeJBqAIXJ-sfKxf6ljID5wvJA6UCLipvawlmkia_meG05es/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdVHGRlitWmGZYiQtvyncYhH36nW8l2h7YfWNmolV8o0dFadVSZ9eY09ZgIN38BngiE-43GFEAcHQdApo9OaappfIxZbmqFeJBqAIXJ-sfKxf6ljID5wvJA6UCLipvawlmkia_meG05es/s320/images.jpg" width="320" /></a></b></i></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kata mengandalkan berasal dari kata dasar andal yang berarti
dapat dipercayai, sedangkan mengandalkan, memiliki arti menaruh kepercayaan
kepada yang dipercayai atau yang diandalkan (KBBI, 2015). Apa yang dimaksud
dengan mengadalkan Tuhan?<br />
Banyak orang memiliki pemahaman yang salah dalam hal ini. Mengandalkan Tuhan
dipahami sebagai keadaan pasrah tanpa berbuat apa pun maka Tuhan akan
memberikan pertolongan. Harus kita tahu, Tuhan kita mengajarkan tanggungjawab,
bukan hidup sembrono dan tak produktif.<br />
Dari pihak kita harus ada upaya maksimal, dan dalam kesemuanya itu harus kita
kunci dengan pengertian, bahwa apa pun hasilnya pasti baik adanya karena
Tuhan-pun turut bekerja (Roma 8: 28). Ada beberapa pengertian tentang
mengandalkan Tuhan, yang pertama adalah menerima apa pun keadaan yang terjadi,
setelah kita berusaha maksimal tentunya. Kebaikan yang kita harapkan tidak
boleh kita paksakan sebagai sesuatu yang harus terjadi dan sesuai dengan
kehendak kita. Tuhan memiliki integritas dan otoritas mutlak dalam segala hal.
Tuhan lebih peduli dengan karakter seseorang dibanding dengan kekayaannya (Mat.
19:21). Harta dan kekayaan hanya mampu menemani kita selama 70 tahun hidup di
bumi.<br />
Yang kedua, mengandalkan Tuhan berarti, menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya
kebahagiaan hidup walaupun tidak sesuai dengan harapan kita. Setiap
permasalahan yang Tuhan izinkan terjadi kepada setiap orang percaya merupakan
kurikulum Tuhan dengan maksud untuk mengubah karakter duniawi menjadi karakter
illahi sampai pada titik tertentu orang percaya tidak lagi mengharapkan
kebahagiaan dari dunia ini.<br />
Kita tidak boleh menggunakan pengalaman bangsa Israel sebagai patokan dalam hal
mengandalkan Tuhan. Dalam hal ini, bangsa Israel hanya mengaitkan dirinya
dengan kepenuhan kebutuhan jasmani, walaupun pada kenyataannya Tuhan tidak
bermaksud demikian (Pkh 5: 18-19). Bagi orang percaya zaman Perjanjian Baru,
mengandalkan Tuhan bukan berarti tanpa berusaha keras maka berkat dan
perlindungan Tuhan diberikan, tetapi manusia dikembalikan pada porsinya dimana
segala sesuatu harus dijalani secara bertanggungjawab dengan benar sesuai
pikiran dan perasaan Kristus.<br />
Untuk kebutuhan makan, minum dan pakai, Tuhan sudah sediakan asal kita mau
bekerja keras. Satu-satunya pergumulan kita yang terberat adalah mengubah
karakter kita, dalam hal inilah kita harus mengandalkan Tuhan, karena Iblis
terus berjuang memanfaatkan natur dosa dalam diri kita agar kita gagal menjadi
Corpus Delictinya Tuhan. Waspadalah! – <i>Solagracia</i> -<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<i>Mengandalkan Tuhan berarti manjadikan Tuhan sebagai
satu-satunya kebahagiaan hidup walaupun tidak sesuai harapan kita.</i><o:p></o:p></div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-51304624161479488912015-03-01T20:58:00.002-08:002015-03-01T20:58:34.314-08:00Ciri Orang Yang Menermukan Tuhan<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<b><i>Oleh : Pdt.Dr. Erastus Sabdono</i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i>Diambil dari surat Gembala Warta Rehobot</i></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk0Ho265mUFRuo5oPTs3jfZE_4UhIouLZCkM9JVpNNutDtsgUZzcseG-HLOU3_M-6ZDArEMjIjB9pV3Ij_mL4Cq81Z2Ej-aWBWQezH0_tWPry2_Wvauw6PbcM48zct2hOqqvp6oGr6n7s/s1600/belajar-lakukan-kehendak-Tuhan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk0Ho265mUFRuo5oPTs3jfZE_4UhIouLZCkM9JVpNNutDtsgUZzcseG-HLOU3_M-6ZDArEMjIjB9pV3Ij_mL4Cq81Z2Ej-aWBWQezH0_tWPry2_Wvauw6PbcM48zct2hOqqvp6oGr6n7s/s1600/belajar-lakukan-kehendak-Tuhan.jpg" height="205" width="320" /></a></i></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Orang yang sungguh-sungguh menemukan Tuhan pasti memiliki
ciri-ciri yang jelas dalam hidupnya. Ciri yang paling utama adalah memiliki
karakter seperti Allah sendiri. Umat Perjanjian Lama mencari Tuhan dengan
mempelajari Torat atau ilmu agama sehingga mereka menguasai Torat dan bertindak
sesuai dengan Torat tersebut. Mereka menjadi orang-orang saleh yang ditandai
dengan melakukan hukum torat serta melakukan segala syariatnya. Tetapi umat
Perjanjian Baru yang menjadikan Tuhan sebagai hukumnya, bila menemukan Tuhan
pasti akan ditandai dengan mampu bertindak seperti Allah bertindak.<br />
Karena hal inilah maka orang-orang Kristen yang benar akan mengalami frustasi
yang kudus ketika ia mendapati dirinya belum melakukan apa yang tepat seperti
yang Tuhan kehendaki. Dengan penjelasan lain, belum merasa bahwa ia bertindak
seperti Tuhan Yesus; belum bisa berkata “hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus
yang hidup di dalam aku”. Frustasi yang kudus ini sama dengan “kehausan dan
kelaparan akan kebenaran” (Mat 5:6). Biasanya orang frustasi karena masalah
ekonomi, jabatan, sakit hati karena dilukai dan berbagai penyebab lain, tetapi
orang percaya yang benar akan merasa frustasi karena dirinya belum menjadi
pribadi yang memuaskan hati Bapa di Sorga. Orang-orang seperti ini pasti mengalami
perubahan yang nyata atau nampak jelas. Sesuai janji Tuhan, Tuhan pasti akan
memuaskan mereka, artinya Tuhan akan membuat mereka mampu melakukannya. Betapa
bahagianya bisa mencapai hal ini.<br />
menemukan Tuhan maka ia ada dalam kesadaran penuh bahwa tubuhnya adalah bait
Roh Kudus, maka dengan sendirinya ia menjauhkan diri dari dosa yang bertalian
dengan kenajisan tubuh. Kalau ia berbuat salah berkenaan dengan tubuhnya akan
ada dukacita yang sangat dalam, sampai ia takut melakukan dosa yang sama. Dalam
hal ini kekudusan seseorang terbangun secara natural dan sejati. Selanjutnya
orang yang menemukan Tuhan akan berusaha mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan
perubahan segenap hidupku. Ia akan membela pekerjaan Tuhan tanpa batas. Baginya
pekerjaan Tuhan adalah seluruh hidupnya; segenap nyawanya. Ia tidak akan
perhitungan sama sekali untuk Tuhan yang sudah ditemukannya (Flp. 3:7-8).<br />
Akhirnya orang yang menemukan Tuhan pasti memiliki keberanian yang hebat
menghadapi apa pun juga, bahkan kematian bukan lagi sesuatu yang menakutkan.
Keberanian hidup muncul secara natural atau dengan sendirinya. – <i>Solagracia</i> -<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<i>Orang yang menjadikan Tuhan sebagai hukumnya, bila
menemukan Tuhan pasti akan bertindak seperti Allah bertindak.</i><o:p></o:p></div>
</div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-5034446090021234212015-03-01T20:38:00.000-08:002015-03-01T20:38:24.472-08:00Bahasa Keakraban Yang Natural<div class="MsoNormal">
<i><b>Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono</b></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><b>Diambil dari surat Gembala warta Rehobot</b></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaMQb0ITt3LnpYNMUKdk1-n_miGFNHE3y_H8q8UiYUmI5nNM_O0O3MKh_zk2V3oiBRINOaf_07EzVMRcobMyHPpaG4cCn2Ywn-4QLWoq9ZLyL_ObBmK9uFdeuJsCwk02wIf9Ut99f4kgg/s1600/speak+true.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaMQb0ITt3LnpYNMUKdk1-n_miGFNHE3y_H8q8UiYUmI5nNM_O0O3MKh_zk2V3oiBRINOaf_07EzVMRcobMyHPpaG4cCn2Ywn-4QLWoq9ZLyL_ObBmK9uFdeuJsCwk02wIf9Ut99f4kgg/s1600/speak+true.jpg" /></a></b></i></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Memuji dan menyembah Allah haruslah menjadi irama otomatis
yang mengalir keluar dari hati, bukan sesuatu yang dipaksakan. Seseorang yang
memiliki kehidupan sikap hati memberi nilai tinggi Tuhan atau menghormatinya
dengan pantas secara otomatis atau dengan sendirinya memiliki “spirit
menyembah” secara terus menerus tiada henti. Ia tidak perlu berusaha untuk
menyembah sebab dengan sendirinya irama menyembah itu sudah permanen ada,
tinggal mengekspresikan kapan saja dan di mana saja. Untuk mengekspresikannya
tidak tergantung suasana, tempat, liturgi, musik dan lain sebagainya. Sikap
menyembah bisa diekspresikan tanpa bisa dihambat oleh apapun juga.</div>
<div class="MsoNormal">
Kalau ia seorang pembicara atau pengkhotbah, worship leader dan singer, dengan
ringan tanpa beban bisa menyembah Tuhan di depan jemaat dengan tulus. Ia tidak
perlu mencari-cari wajah Tuhan atau melakukan pemanasan untuk menemukan hadirat
Tuhan. Kenyataan yang kita lihat, tidak banyak orang yang memiliki spirit
penyembahan seperti ini. Oleh sebab itu pelayananan puji-pujian dan penyembahan
harus dilakukan oleh mereka yang terus menerus belajar menyembah Allah setiap
hari sehingga memiliki spirit menyembah dengan benar atau berkualitas tinggi.
Dan seorang pembicara harus memiliki spirit menyembah, walaupun tidak bisa
menyanyi dengan baik, tetapi spirit penyembahan akan menolongnya mampu mengajak
orang untuk menyembah Allah.<br />
Memang untuk melayani mimbar seseorang tidak harus menunggu sempurna baru
mengambil bagian dalam pelayanan ini, tetapi asal sungguh-sungguh belajar untuk
menyembah Allah dengan benar, maka ia mulai akan dapat memancarkan “spirit”
pujian dan penyembahan yang benar. Dalam pergaulan dengan Tuhan seseorang akan
menemukan bahasa keakraban yang natural, spontan dan tulus. Sebuah percakapan
yang tidak ada unsur protokuler. Sebuah percakapan dari hati ke hati.
Percakapan yang menyentuh hadirat Tuhan menciptakan kerendahan hati yang tulus
dan natural. Akan ada jalur komunikasi dengan Tuhan yang bisa dirasakan orang
lain. Seorang pembicara, worship leader dan singer mutlak memilikinya. Oleh
karena tidak belajar menyembah Allah, maka banyak orang Kristen yang sebenarnya
belum menyembah Allah dengan benar. Mereka hanya menyanyi dalam gereja bahkan
mereka bersikap lahiriah memuji dan menyembah Allah, padahal sebenarnya mereka
hanya berpura-pura menyembah Tuhan. Mereka ini adalah manusia munafik yang
mencoba menipu Tuhan. – <i>Solagracia</i> -<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Dalam pergaulan dengan Tuhan seseorang akan menemukan
bahasa keakraban yang natural, spontan dan tulus.</i><o:p></o:p></div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-88016666510676974412014-12-07T19:57:00.000-08:002014-12-07T19:57:21.157-08:00Menyadari Kesalahan Tersembunyi<div class="MsoNormal">
<b>Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono</b></div>
<div class="MsoNormal">
<i>D</i><i>iambil dari surat gembala warta Rehobot</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRrS0_9wMgIwFUYByH3IbFT9s2-1OCukrqPABqPKO_a9GGfeKFK8cfwWasFNBdpbs-Dc4AffmUljuHplql3_NicG40p86pqnW2f0CJBIrpLbIMzaTzkZjjUuDkwZoOPtjV4psLrN3gKm0/s1600/yesus-mengampuni.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRrS0_9wMgIwFUYByH3IbFT9s2-1OCukrqPABqPKO_a9GGfeKFK8cfwWasFNBdpbs-Dc4AffmUljuHplql3_NicG40p86pqnW2f0CJBIrpLbIMzaTzkZjjUuDkwZoOPtjV4psLrN3gKm0/s1600/yesus-mengampuni.jpg" /></a></i></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kalau seseorang bertumbuh dalam kecerdasan roh melalui
kebenaran Firman Tuhan, kita akan menyadari setiap kesalahan, bukan hanya yang
kelihatan secara moral tetapi hal-hal yang bertalian dengan sikap hati. Kadang
kita tidak perlu menjelaskan secara rinci dan lengkap bentuk kesalahan
tersebut. Kita hanya berkata: ”Maafkan ketidak patutanku, aku melukai hati-Mu”.
Contoh doa yang lain: “Maafkan aku belum menjadi seperti yang Engkau
kehendaki”. Tuhan sudah mengerti maksud pengakuan dan penyesalan tersebut. Seakan-akan
dan memang demikian bahwa kita sama-sama memahami kesalahan atau keadaan
tersebut. Kita juga tidak perlu mendapat pukulan atau hajaran yang tidak
produktif bagi pelayanan pekerjaan Tuhan, tetapi rasa bersalah dimana kita
kehilangan damai sejahtera sudah sangat menyiksa.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Perasaan bersalah karena melukai hati Tuhan sudah menjadi
luka kita sendiri. Itu merupakan hukuman yang sangat menyakitkan. Tentu saja
ini hanya terjadi atas mereka yang mengalami proses pendewasaan rohani yang
baik. Jika tidak, tentu saja lain ceritanya. Tidak sedikit mereka yang sudah
lama menjadi orang Kristen masih melakukan kesalahan yang mestinya hanya
dilakukan oleh orang-orang yang belum dewasa rohani atau orang-orang muda.
Biasanya orang-orang seperti ini tidak mengalami proses pendewasaan rohani yang
baik. Sehingga tidak memahami pikiran dan perasaan Tuhan. Kepada orang-orang
seperti ini Tuhan akan berkata: “Aku tidak kenal kamu”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sampai pada tingkat tertentu kita akan berhubungan dengan
Tuhan sebagai sesama pribadi yang dewasa. Sesama pribadi yang dewasa maksudnya
bukan Tuhan yang bertumbuh menjadi pribadi yang dewasa tetapi kita yang mulai
memahami pikiran dan perasaan Tuhan (Fil. 2:5-7; Ef. 4:13). Hal seperti ini
sebenarnya juga kita alami dalam hubungan dengan orang tua. Setelah kita dewasa
kita bisa berinteraksi dengan orang tua sebagai orang dewasa. Dalam relasi
tersebut kita sudah memahami kehendak orang tua kita dan kita bisa menyesuaikan
diri dengan kehendaknya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Demikian pula dalam hubungan dengan Tuhan. Melalui proses
pembelajaran kebenaran Firman Tuhan dan pergaulan dengan Tuhan setiap hari kita
bisa bertumbuh dewasa dan memahami kehendak Tuhan sehingga bisa membangun
jalinan interaksi dengan Tuhan di dalam batin atau suara hati atau nurani kita.
Kesalahan-kesalahan tersembunyi yang bersifat batin dapat kita deteksi dengan
cepat dan cermat, kemudian kita meminta ampun dengan tulus dan berubah. – <i>Solagracia</i> -<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<i>Mengikut jejak hidup Tuhan Yesus adalah panggilan dan
tanggung jawab yang tidak boleh dihindari.</i><o:p></o:p></div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-2214790325871422014-10-22T21:40:00.004-07:002014-10-22T21:40:49.659-07:00Mengarahkan Pikiran<b>Oleh :Pdt.Dr. Erastus Sabdono</b><br />
<i>Diambil dari surat gembala warta Rehobot</i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7YvXU53cao4glvcbiLXW7hYpLT-vz4Oq9X1L-8cTGN9lsN6NFv-zyAuJ8_ocjVhFw42Sp_GQXsIyzI6VngoTPO-ZbXJ0BhB-z8bKBldaItEUvm0BQCO2pARQRy654vRarJg_z8TGcWAA/s1600/mendidik-anak-mengarahkan-anak-untuk-fokus.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7YvXU53cao4glvcbiLXW7hYpLT-vz4Oq9X1L-8cTGN9lsN6NFv-zyAuJ8_ocjVhFw42Sp_GQXsIyzI6VngoTPO-ZbXJ0BhB-z8bKBldaItEUvm0BQCO2pARQRy654vRarJg_z8TGcWAA/s1600/mendidik-anak-mengarahkan-anak-untuk-fokus.jpg" height="250" width="320" /></a></i></div>
<br />
<br />
Pikiran adalah kemudi kehidupan yang mengarahkan seluruh
kehidupan seseorang dan menentukan bagaimana keadaan hidupnya di bumi ini
bahkan di kekekalan. Pentingnya peranan pikiran ini, menggerakkan dunia
pendidikan berusaha secara intensif mengarahkan anak manusia sejak dini, sebab
ketika anak manusia masih belia mereka sangat mudah untuk diarahkan. Salah asuh
atau salah didik kepada mereka berakibat fatal kemudian hari. Hal yang sama
terjadi juga dalam keselamatan, kalau seseorang tidak diarahkan sejak dini
kepada Kerajaan Sorga atau maksud keselamatan diadakan, maka mereka tidak
pernah selamat (menjadi manusia seperti yang Allah kehendaki). Itulah sebabnya
Tuhan Yesus berkata bahwa kalau seseorang tidak bertobat dan menjadi seperti
anak kecil, maka ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Mat. 18:3). Kata
bertobat dalam teks ini adalah strepho (στρέφω) yang artinya berbalik (turn,
change, bring back). Sedangkan kata anak dalam teks aslinya disini adalah
paidion (παιδίον), anak usia efektif dibentuk atau dididik atau diubah.
Pernyataan Tuhan Yesus ini merupakan peringatan yang jelas agar orang percaya
tidak menganggap sepele kesempatan yang Tuhan sediakan untuk berubah melalui pembaharuan
pikiran agar bisa dikembalikan ke rancangan semula Allah.<br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selagi masih bisa diubah atau memiliki keadaan seperti
anak-anak, seseorang harus mengarahkan atau mengubah pikirannya sesuai dengan
pikiran Tuhan. Sebab kalau sudah terlanjur melewati waktu, pada stadium
tertentu seseorang tidak bisa diubah lagi. Seperti seseorang yang mengalami
pengerasan hati (serosis), tidak bisa disembuhkan. Orang sakit yang sadar
dirinya sakit membutuhkan dokter dan bisa diobati, tetapi kalau tidak menyadari
sakitnya ia tidak akan ke dokter atau ke dokter tetapi sakitnya sudah tidak
bisa diterapi lagi. Terkait dengan hal ini, banyak orang yang tidak menyadari
sakitnya (kakos), sehingga mereka tidak menggarap keadaan yang rusak tersebut.
Kalau hal itu berlarut-larut, maka ia sampai pada level menghujat Roh Kudus,
artinya ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk digarap Roh Kudus karena
percuma digarap, tidak mampu lagi untuk berbalik kepada Tuhan. Jika Roh Kudus
tidak menggarap maka tidak ada lagi yang dapat mengarapnya. Terkait dengan hal
ini, iblis akan berusaha agar manusia terlena dengan berbagai kesenangan dunia,
sehingga selalu mendukakan Roh Kudus dan akhirnya menghujat-Nya. Orang-orang
yang tertolak dalam Kerajaan Sorga pasti tidak pernah menduga bahwa ia akan berkeadaan
seperti itu. Hal ini sama dengan seorang pejabat pemerintah yang sembrono
mempermainkan jabatannya sampai akhirnya digelandang polisi ke penjara.
-Solagracia-<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<i>Selagi masih bisa diubah, seseorang harus mengarahkan atau
mengubah pikirannya sesuai dengan pikiran Tuhan.</i><br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-70123936628909519962014-10-06T01:00:00.000-07:002014-10-06T01:00:04.729-07:00Waktu Dan Tempat Yang Khusus <b>Oleh: Pdt.Dr.Erastus Sabdono</b><br />
<i><b>Artikel dari warta Rehobot</b></i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFoxWU42OFCD3jeRb9AOWhvRtVq5GKNfOA7Sv7EJlWT1ZPiosZZbJdWc6aSmm2a0JTjNdho21t6Sgz8CC65BIRxnoYHPeBRaAfJEhURuLWELnILbWk7clXfy4um46nNn0O2fS5euq3zRI/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFoxWU42OFCD3jeRb9AOWhvRtVq5GKNfOA7Sv7EJlWT1ZPiosZZbJdWc6aSmm2a0JTjNdho21t6Sgz8CC65BIRxnoYHPeBRaAfJEhURuLWELnILbWk7clXfy4um46nNn0O2fS5euq3zRI/s1600/images+(1).jpg" /></a></b></i></div>
<br />
<i><b><br /></b></i>
<div class="MsoNormal">
Orang percaya harus memahami bahwa dalam realitas hidup ini
ada sebuah perlombaan yang diwajibkan. Perlombaan tersebut dijalani semua orang
percaya tak terkecuali. Perlombaan itu adalah memiliki iman yang sempurna agar
orang percaya mengambil bagian dalam kekudusan Allah (Ibr. 12). Perlombaan
tersebut terbingkai dalam suatu masa, dan masa setiap orang percaya
berbeda-beda warnanya sesuai dengan rencana dan jadwal Tuhan. Terdapat semacam
urutan rencana yang disusun Tuhan harus terjadi dalam kehidupan ini. Tuhan
tidak akan mengingkari jadwal acara yang telah disusun-Nya. Di antara jadwal
acara tersebut adalah bahwa di akhir jaman kasih kebanyakan orang menjadi
dingin dikarenakan kejahatan akan bertambah-tambah (Mat 24:12). Banyak orang
akan mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang (2 Tim 3:1-5). Ini berarti
di akhir jaman akan lebih banyak orang yang gugur imannya. Keguruan tersebut
bukan karena jumlah kuota orang yang dipilih Tuhan berkurang tetapi kejahatan
dunia menempatkan iman Kristen semakin rawan. Semakin sulit orang bertobat.
Mereka yang jahat akan berlaku semakin jahat sedangkan yang suci akan semakin
dikuduskan (Dan. 12:10). Dengan demikian semakin sedikit orang yang
diselamatkan. Di lain pihak bagi mereka yang selamat mereka akan menjadi
orang-orang yang benar-benar unggul di hadapan Allah. Inilah yang dimaksud
Tuhan bahwa yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu (Mat. 20:16). Kalau
orang percaya menyadari hal ini, maka ia akan masuk dalam “ketegangan yang
kudus”. Ketegangan hidupnya bukanlah ketegangan karena mencari nafkah,
berkarir, berebut kedudukan dan hormat atau hal-hal duniawi lainnya, tetapi
bagaimana segera menjadi orang yang mengambil bagian dalam kekudusan Allah
(Ibr. 12:10).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kita tidak bisa mengatur Tuhan. Setiap kita hanya menerima
saja bagian yang harus diterimanya. Ternyata Tuhan menempatkan kita di abad
20-21 ini dengan keadaan dunia yang menanjak tajam semakin jahat. Kita tidak
bisa meminta Tuhan agar dilahirkan di abad petengahan, atau dilahirkan di
Eropa. Tetapi Tuhan menempatkan kita di tempat kita masing-masing dan pada masa
tertentu dengan kondisinya yang sangat khusus. Sangat besar kemungkinan kita
adalah generasi yang menyaksikan tahun-tahun akhir kehancuran dunia yang sangat
tragis. Di tengah dunia yang semakin jahat ini, Tuhan menyingkapkan
kebenaran-kebenaran Firman-Nya yang luar biasa untuk mengimbangi kejahatan
dunia. Bila seseorang serius dengan Tuhan yaitu belajar Firman dan berusaha
melakukannya maka situasi dunia yang jahat ini justru menempatkan orang Kristen
menjadi militan. Dalam hal ini berlaku Firman Tuhan bahwa yang diberi banyak
dituntut banyak. -Solagracia-<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><i>Tuhan menempatkan kita di tempat kita
masing-masing dan pada masa tertentu dengan kondisinya yang sangat khusus.</i></span>kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-11651832667787244002014-09-15T19:55:00.001-07:002014-09-15T19:55:47.044-07:00Blessing In Disguise<b>Oleh : Pdt.Dr. Erastus Sabdono</b><br />
<b><i>Artikel dari Warta Rehobot</i></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkmLvzVc9WnutraNc8eCCwp_F3i0zOHSa2AU9uiaaS2R-vRve71bF7QUZnhBqchGWhVzv9xh7y8iec0Fg1RJprPxiSpyfmvWf8C-73Ys_OD5MWklQustwpUhq4YX3jdbQM2TxdfGpQWkc/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkmLvzVc9WnutraNc8eCCwp_F3i0zOHSa2AU9uiaaS2R-vRve71bF7QUZnhBqchGWhVzv9xh7y8iec0Fg1RJprPxiSpyfmvWf8C-73Ys_OD5MWklQustwpUhq4YX3jdbQM2TxdfGpQWkc/s1600/images.jpg" /></a></i></b></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
Karena melalui segala peristiwa Tuhan berbicara kepada kita,
yaitu memberi nasihat dan pendidikan-Nya, maka kita harus sungguh-sungguh
menghayati bahwa hidup ini adalah sekolah. Kita harus fokus terhadap setiap
pelajaran yang Tuhan berikan melalui segala peristiwa yang kita dengar, lihat
dan alami. Oleh sebab itu perhatian kita tidak boleh tertuju kepada yang lain.
Kalau perhatian seseorang tercuri oleh hal lain, maka pelajaran berharga yang
diberikan Tuhan setiap hari kepada masing-masing individu menjadi sia-sia.
Banyak pelajaran mahal yang Tuhan berikan dan terlewatkan begitu saja. Dengan
demikian anugerah Tuhan yang sangat berharga tidak dihargai. Sejatinya banyak
orang Kristen bersikap demikian. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang tidak
memiliki kerinduan untuk bertumbuh dalam Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang
tidak haus dan lapar terhadap kebenaran. Jika seseorang memperhatikan dengan
serius setiap peristiwa kehidupan yang didengar, dilihat dan dialami, maka
nyatalah kemajuan kedewasaan rohaninya. Anak-anak Tuhan harus memiliki “seni”
atau kecerdasan dan ketelitian menganalisa setiap peristiwa yang terjadi dalam
hidupnya. Dengan teliti seperti kegiatan seorang peneliti terhadap suatu obyek.
Dengan keseriusan yang tinggi seseorang akan mendapat pencerahan dari Tuhan
untuk menemukan banyak pelajaran rohani yang memberi hikmat, mengubah pola
berpikir dan mendewasakan rohani menuju kesempurnaan. Melalui segala peristiwa
tersebut sesungguhnya Tuhan memberikan “rhema-Nya” (suara dari hati Tuhan) yang
berkenaan secara langsung dengan kebutuhan pada waktunya. Rhema (Firman Tuhan)
ini sukar diperoleh tanpa melalui pengalaman hidup konkrit dalam kehidupan.
Dalam hal ini sering orang percaya yang sungguh-sungguh haus dan lapar akan
kebenaran memperoleh pengalaman “blessing in disguise”, artinya kadang melalui
pengalaman yang menyakitkan Tuhan memberikan “rhema-Nya”. Jadi rhema yang
diterima orang percaya tidak selalu melalui pengalaman yang menyenangkan,
justru lebih banyak melalui pengalaman yang tidak nyaman. Orang percaya yang
dewasa dan mengerti kebenaran ini tidak akan bersungut-sungut ketika harus
melewati lembah kesulitan. Jika mengerti betapa nilai “rhema” yang diberikan
Tuhan mestinya kita berani membayar berapa pun harga yang harus dibayar. Lagi
pula hal ini tidak diberikan kepada semua orang, tetapi hanya kepada mereka
yang mengasihi Tuhan (Rm. 8:28). Dalam hal ini kita menemukan hubungan antara
mengasihi Tuhan, mengalami segala perkara dimana Allah turut bekerja dan rhema
yang Tuhan berikan kepada mereka yang mengasihi Tuhan. Dengan demikian jelas
sekali bahwa hanya orang yang mengasihi Tuhan yang memperoleh rhema.
-Solagracia-<o:p></o:p></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><i>Anak-anak Tuhan harus memiliki “seni” atau
kecerdasan dan ketelitian menganalisa setiap peristiwa yang terjadi dalam
hidupnya.</i></span>kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-5013207865521215882014-09-01T00:59:00.000-07:002014-09-01T00:59:41.440-07:00Berjuang Menjadi Berharga Secara Ideal<div style="margin: 0px;">
<b>Oleh : Pdt. Dr. Erastus Sabdono</b></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b>artikel dari Warta Rehobot.</b><br />
<b><br /></b>
<div class="MsoNormal">
Kalau seseorang tidak benar-benar menjadi indah seperti yang
dikehendaki Bapa maka berarti ia tidak menjadi berharga. Harus diingat bahwa
seseorang tidak pernah secara otomatis menjadi berharga setelah menjadi Kristen
atau menjadi anak Tuhan. Itu barulah langkah awal dari sebuah perjalanan untuk
menjadi benar-benar berharga di mata Allah. Setiap orang percaya dipanggil
untuk mendadani diri supaya semakin <o:p></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGq44OoxIa0oqV7OlXuI4Ipv3kOEr25QH-9OQ4C8A6Y3__RJAEEJ5TSizP3y7aDgerqHheL7q4ZLOv3MdYHP1Mj1cSVcAmQ8fcmpkakVr1zZY6IKIsqBpSsOTDWhuEQWuA5s_lRm3VILg/s1600/images+(2).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGq44OoxIa0oqV7OlXuI4Ipv3kOEr25QH-9OQ4C8A6Y3__RJAEEJ5TSizP3y7aDgerqHheL7q4ZLOv3MdYHP1Mj1cSVcAmQ8fcmpkakVr1zZY6IKIsqBpSsOTDWhuEQWuA5s_lRm3VILg/s1600/images+(2).jpg" /></a></div>
berharga di mata Allah. Menjadi benar-benar
berharga adalah perjuangan dari diri kita sendiri. Jika seseorang tidak
berjuang maka tidak pernah menjadi seseorang yang sungguh-sungguh berharga di
mata Tuhan. Oleh sebab itu jangan berpikir bahwa anda sudah berharga di mata
Allah dan tidak perlu berjuang untuk berkenan kepada-Nya atau menjadi indah
secara ideal di hadapan Tuhan.<br />
<div class="MsoNormal">
Kesalahan yang bisa tergolong sebagai penyesatan yang
terjadi dewasa ini adalah pernyataan mereka yang berdiri di mimbar yang
menegaskan bahwa setiap jemaat sudah berharga di mata Allah tanpa menjelaskan
secara lengkap maksud pernyataan itu. Bisa juga karena mereka tidak tahu
kebenaran Firman Tuhan hal berharga di mata Tuhan. Mereka tidak memahami bahwa
keberhagaan di hadapan Tuhan sesuatu yang bersifat progresif. Karena sudah
merasa berharga, maka mereka stagnasi. Tidak ada usaha untuk berubah menjadi
indah di mata Tuhan agar benar-benar berharga. Mereka hanya memuji-muji bahwa
Allah itu baik dan luar biasa, tetapi tidak berusaha membuat dirinya baik dan
luar biasa dalam moral seperti Bapa di Sorga. Dalam berurusan dengan Allah
mereka hanya berusaha untuk memperoleh berkat jasmani dan bisa menikmati dunia
ini sebanyak-banyaknya. Para “pelayan palsu” yang materialistis memanfaakan
suasana ini untuk mencari keuntungan harta. Mereka mengajarkan praise and
worship dan membuat seindah-indahnya liturgi kebaktian seakan-akan itulah yang
dapat menyenangkan hati Tuhan. Mereka berusaha membalas kebaikan Tuhan yang
membuat mereka berharga dengan pujian dan penyembahan. Pada hal mestinya
membalas kebaikan Tuhan yang menjadikan dirinya berharga adalah dengan
bertumbuh dalam kebenaran agar menjadi serupa dengan Tuhan Yesus agar menjadi
indah di mata Allah Bapa. Itulah yang membuat dirinya berharga secara ideal.
Keindahan seperti inilah tujuan keselamatan itu. Menolak hal ini berarti
menolak keselamatan. Kuasa kegelapan akan berusaha untuk memberi banyak
keinginan supaya orang Kristen berjuang untuk memperolehnya. Setelah
memperolehnya, akan didorong untuk mencari yang lain. Terus menerus demikian
sampai kematian menjemput. Orang-orang ini telah terbujuk oleh keindahan dan
kecantikan dunia sehingga tidak memperdulikan apa penilaian Allah atas dirinya.
-Solagracia-<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Jika seseorang tidak berjuang maka tidak akan pernah menjadi
seseorang yang sungguh-sungguh berharga di mata Tuhan secara ideal.<o:p></o:p></div>
</div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-12323397842743782862014-09-01T00:19:00.000-07:002014-09-01T00:26:48.495-07:00Kemerdekaan Sejati<div style="margin: 0px;">
<b>Oleh : Pdt. Dr. Erastus Sabdono</b></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b>artikel dari Warta Rehobot.</b><br />
<b><br /></b>
<br />
<div class="MsoNormal">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigamNSKhfriFSrXlub9Qw5WILRP79ew12wn9gWpVwO7dezuzaLyq_GsS7PMInk82xUzvOoB2fRKcrC_jKeVe8E_e4-50vpJcBQ8KJw8tbwQmPeBZq66vnQmWTRLxxaKWmgSBhqN8v-Cz4/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigamNSKhfriFSrXlub9Qw5WILRP79ew12wn9gWpVwO7dezuzaLyq_GsS7PMInk82xUzvOoB2fRKcrC_jKeVe8E_e4-50vpJcBQ8KJw8tbwQmPeBZq66vnQmWTRLxxaKWmgSBhqN8v-Cz4/s1600/images.jpg" /></a>Seseorang dapat sungguh-sungguh mengalami kemerdeakaan bila
tetap berada di dalam Firman (Yoh. 8:31-32). Tetap dalam Firman maksudnya agar
hidup kita selaras dengan Firman Tuhan (dituntun dan dipandu oleh Firman
Tuhan). Bila demikian maka ia disebut sebagai murid. Tanpa disadari banyak
orang Kristen yang hidup dalam kefasian. Pasif dalam mencari pengenalan akan
kebenaran. Penganalan akan kebenaran disini dapat membuat seseorang merdeka.
Iblis sering menipu dengan kepasifan sehingga hari-hari hidupnya tidak belajar
Firman Tuhan dengan tekun. Iblis mengisi oikiran dengan berbagai sampah-sampah
dari tontonan di layar kaca sampai layar lebar dan berbagai media lain yang
tidak mengajarkan kebenaran. Hal ini akan menyebabkan seseorang tidak
menggunakan kebebasan bertindak dan mengambil keputusan dengan cerdas dan
cermat. bnyak manusia yang tidak jelas arah perjalanan hidupnya sebab kepafisan
ini. Tidak jarang dijumpai orang Kristen yang mohon bimbingan Tuhan, mohon arah
untuk memulihkan kehidupannya tetapi tidak pulih-pulih, sebab ia tidak
melangkah untuk mencari kebenaran. Padahal Tuhan menghendaki melangkah dulu
mengenal kebenaran. Mengenal kebenaran identik dengan mengenal Allah, mengenal
pribadi-Nya, mengenal kehendak-Nya, mengerti maksud-maksud-Nya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pengenalan yang bertumbuh melalui pergumulan kengkrit inilah
yang membuahkan kemerdekaan. Kenyataannya dapat dilihat banyak orang Kristen
yang sudah merdeka tetapi sebenarnya masih terikat dengan berbagai ikatan disa.
Kemerdekaan yang diakui dan dirasanya sebenarnnya hanyalah mimpi semata-mata
atau fantasi. Berkenaan dengan hal ini perlu diketahui ada dua jenis
kemerdekaan. Kemerdekaan pasif dan kemerdekaan yang diterima dari Tuhan Yesus
yang membuat seseorang tidak dimiliki oleh kuasa kegelapan lagi. Dengan
kemerdekaan ini seseorang dapat bertumbuh dalam kesempurnaan. Kemerdekaan aktif
adalah kelepasan dari ikatan-ikatan dosa buah dari pergumulan pribadi dengan
pimpinan Roh Kudus yang membuat seseorang semakin terikat dengan Tuhan.
Kemerdekaan aktif adalah sebuah perjuangan yang terus menerus sampai Tuhan
datang kembali, tidak boleh berhenti dan tidak bisa berhenti. Kemerdekaan aktif
menuntut kesungguhan. Semakin orang merdeka semakin ia menikmati damai
sejahtera Tuhan. Tidak sedikit orang Kristen yang hanya memiliki kemedekaan
pasif dan tidak bertumbuh dalam kemerdekaan aktif, sehingga mereka tidak
bertumbuh makin merdeka. Mereka adalah orang-orang Kristen yang tidak mengerti
arah hidup kekristenannya; orang Kristen yang tidak bertanggung jawab.
-solagracia-<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Kemerdekaan aktif adalah kelepasan dari ikatan dosa dengan
pimpinan Roh Kudus yang membuat seseorang semakin terikat dengan Tuhan<o:p></o:p></div>
</div>
kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-81629364255294252202014-08-31T23:27:00.001-07:002014-09-01T00:26:22.167-07:00Anugerah Tidak Menghilangkan Syarat<div class="MsoNormal">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkEHQTye9KeeJTBIoRymLykh4ymO4CEqGP23_F1Ut0xGb3Sqbpu7MdRdsr_ihkABbjlRkh8azRB6_X28M81qyOVRyIggPt1-voVtWL1Lv65wDxqkKu48nHy3rSIlZ0x8vrqaBQF0wbsMo/s1600/the+grace+of+god-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkEHQTye9KeeJTBIoRymLykh4ymO4CEqGP23_F1Ut0xGb3Sqbpu7MdRdsr_ihkABbjlRkh8azRB6_X28M81qyOVRyIggPt1-voVtWL1Lv65wDxqkKu48nHy3rSIlZ0x8vrqaBQF0wbsMo/s1600/the+grace+of+god-2.jpg" height="128" width="320" /></a><br />
<div style="margin: 0px;">
<b>Oleh : Pdt. Dr. Erastus Sabdono</b></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b>artikel dari Warta Rehobot.</b></div>
<br />
<br />
Mereka yang masuk kerajaan Sorga atau diselamatkan adalah
orang-orang yang melakukan kehendak Bapa (Mat. 7:21-23). Tuhan membiarkan orang
ada bersama-sama dengan Tuhan, tetapi Ia akan melarang orang masuk Kerajaan-nya
bila tidak melakukan kehendak Bapa. Iblis tidak melarang seseorang menjadi
anggota gereja rajin, menjadi pengurus atau pekerja gereja bahkan menjadi pendeta,
tetapi ia akan berusaha menghambat dan menghancurkan orang-orang yang berusaha
hidup sesuai dengan kehenak Allah. Paling menakutkan bagi iblis adalah orang
percaya yang berusaha melakukan kehendak Allah seperti Tuhan Yesus. Inilah
keselamatan itu yaitu melakukan kehendak Allah. Dalam hal ini keselamatan bukan
tanpa syarat. Anugerah tidak meniadakan syarat untuk masuk Kerajaan Allah.
Anugerah bukan berarti semua dikerjakan oleh Tuhan dan manusia hanya diam
seperti boneka yang tidak perlu meresponi karya keselamatan-Nya. Inilah
kesalahan banyak orang Kristen yang kalau berbicara mengenai anugerah asumsinya
adalah semua serba cuma-cuma. Jika bukan cuma-cuma berarti bukan anugerah.
Dalam hal ini kita harus kembali merumuskan pengertian anugerah secara benar. Menempatkan
anugerah pada tempat yang benar. Kesalahan memahami anugerah berarti kegagalan
menerima keselamatan yang sejati. Anugerah justru menempatkan orang percaya
pada pertaruhan yang mahal, sebab ia harus belajar melakukan kehendak Allah
seperti Tuhan Yesus. Inilah yang dimaksud dengan percaya itu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Alkitab jelas mengatakan “yang percaya kepada-Nya” beroleh
hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Dalam Matius 7:21-23 mereka yang memanggil nama
Yesus sebagai Tuhan harus melakukan kehendak Bapa, jika tidak maka ia belum
dihisapkan sebagai orang percaya. Percaya berarti menyerahkan diri kepada obyek
yang dipercaya. Kalau seseorang percaya kepada Tuhan Yesus berarti harus mau
menerima ajakan Tuhan Yesus menjadi anak-anak Allah supaya Tuhan Yesus menjadi
yang sulung di antara banyak saudara. Menjadi anak Allah berarti melakukan
kehendak Bapa. Tuhan Yesus tidak menerima orang yang mengaku percaya tetapi
tidak berkelakuan seperti diri-Nya. Tuhan Yesus mengatakan bahwa
saudara-saudara-Nya adalah orang yang mendengar Firman Tuhan dan melakukan
Firman itu atau menjadi pelaku Firman atau pelaku kehendak Allah (Luk. 8:21).
Dengan demikian jelas sekali syaratnya untuk menjadi anggota keluarga Allah
yaitu melakukan kehendak Allah. Tanpa syarat ini dipenuhi seseorang tidak akan masuk
ke dalam Kerajaan Allah. Syarat ini bukanlah bernilai sebagai “respon” terhadap
anugerah Allah yang tidak terkatakan. -solagracia-<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Kesalahan memahami anugerah berarti kegagalan menerima
keselamatan yang sejati.</div>
<o:p></o:p>kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-77984654472530922132014-07-20T20:25:00.001-07:002014-09-01T00:25:57.232-07:00Kehendak Allah Yang Terutama<div class="MsoNormal">
<b>Oleh : Pdt. Dr.
Erastus Sabdono</b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b>artikel dari Warta Rehobot.</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH3YqAeEN5LVuY30lyVdaUmNqRiAeOCA48Un6aTmO5BUXBkxyQB5Z84TIb3YJ0khalcdTX83PtB6c-ZhA30AwtYY_LDSN8cS-Q8fODm3eEKJlpPvd0s9f1Zulx5iXpUEhbBCp1MXaLyBo/s1600/angin.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH3YqAeEN5LVuY30lyVdaUmNqRiAeOCA48Un6aTmO5BUXBkxyQB5Z84TIb3YJ0khalcdTX83PtB6c-ZhA30AwtYY_LDSN8cS-Q8fODm3eEKJlpPvd0s9f1Zulx5iXpUEhbBCp1MXaLyBo/s1600/angin.jpg" height="280" width="320" /></a></b></div>
<b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ketika Petrus dihardik oleh Tuhan Yesus karena
ia tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, Petrus diidentifikasi
sebagai iblis (Mat. 16:23). Cara berpikir manusia adalah cara berpikir iblis,
artinya cara berpikir hasil asuhan dunia yang ada dalam kekuasaan iblis. Banyak
orang menganggap cara hidup demikian itu sebagai suatu kewajaran. Betapa
sulitnya menyadarkan orang bahwa mereka sebenarnya sudah tersesat. Kehidupan
wajar bagi manusia pada umumnya adalah cara berpikir yang tidak sesuai dengan
Tuhan. Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa itu batu sandungan bagi Tuhan Yesus.
Batu sandungan dalam teks aslinya adalah skandalon (σκάνδαλον) yang juga
memiliki pengertian sesuatu yang menjatuhkan atau menghambat. Sebagai Penebus,
Tuhan Yesus hendak mengambil alih segenap hidup orang percaya untuk diubah
sesuai dengan kehendak-Nya. Sehingga hidup orang percaya menjadi kehidupan yang
memperagakan pribadi-Nya. Tetapi cara berpikir yang salah yang menjadi penghambat
perubahan itu. Tuhan hendak mengkloning setiap orang percaya menjadi “foto
copy” atau duplikat-Nya. Kata foto kopi atau duplikat terdapat dalam kejadian
1:26-27 sama artinya dengan menurut rupa (tselem; </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">םֶלֶצ</span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">) dan gambar Allah (demuth; </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">תוּמְדּ</span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">). Karya Allah yang dirusak iblis di Eden akan
diperbaiki atau dipulihkan kembali sekarang di dalam kehidupan orang percaya.
Bagi mereka yang bersedia diperbaiki ulang atau dipulihkan harus bersedia
diubah setting berpikirnya. Perubahan cara berpikir ini harus menjadi proyek
yang sepanjang umur hidup sampai menghadap Bapa. Untuk masuk proyek ini
seseorang harus menyediakan diri dengan segenap hidup dan harus bersedia
meninggalkan segala sesuatu, di dalamnya yang terutama adalah cara berpikir
yang salah (Luk. 14:33). Inilah yang dimaksud mengerjakan keselamatan dengan
takut dan gentar (Flp. 2:12). Kalau seseorang bersedia menerima pembentukan
oleh Tuhan, ia dapat menjadi manusia Allah (man of God). Mereka adalah
orang-orang yang mengenakan kodrat Ilahi (2 Ptr. 1:3-4). Tentu saja semua
tindakan dan perbuatannya tidak bercacat di hadapan Allah. Mereka adalah
orang-orang yang dapat dijadikan saudara oleh Tuhan Yesus Kristus (Rm.
8:28-29). Mereka juga orang-orang yang bisa diajak sependeritaan dengan Tuhan
(Rm. 8:17), segenap hidupnya dipersembahkan bagi kepentingan Tuhan. Sehingga
mereka akan dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Kehidupan orang percaya
harus menjadi cermin yang dapat merefleksikan atau menunjukkan pribadi Tuhan
Yesus sendiri, dengan demikian seseorang barulah menjadi saksi Kristus. Saksi
Kristus bukan melalui perkataan atau perdebatan adu argumentasi, tetapi
kehidupan yang agung yang memancarkan pribadi Allah sendiri. -Solagracia-</span>kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-2509582419195794502014-07-20T20:01:00.001-07:002014-07-20T20:09:24.662-07:00Efektif Bagi Tuhan<div class="MsoNormal">
<b>Oleh : Pdt. Dr.
Erastus Sabdono</b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b>artikel dari Warta Rehobot.</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJnXZ_IuGv5OL50GUsd0-t5plJgqBoKFAYxZ7zYcnufrwYOob_y6EF66Q81nPzq7cuiUh7RpJ5VVbWAJ1Xzti63tHyrzioaPR8XjkMytsq8iABv_rx1c_2CKIzHepzUWAEn50lTRA4tWQ/s1600/unduhan+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJnXZ_IuGv5OL50GUsd0-t5plJgqBoKFAYxZ7zYcnufrwYOob_y6EF66Q81nPzq7cuiUh7RpJ5VVbWAJ1Xzti63tHyrzioaPR8XjkMytsq8iABv_rx1c_2CKIzHepzUWAEn50lTRA4tWQ/s1600/unduhan+(1).jpg" /></a></b></div>
<b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Perjuangan untuk mencapai perkenan Tuhan
seharusnya menghiasi hidup orang percaya yang tidak dikurangi intensitasnya
oleh perjuangan untuk hal lain. Mestinya inilah satu-satunya perjuangan yang
harus dimiliki orang percaya. Karena perjuangan ini maka hidup digerakkan
melakukan segala sesuatu. Ini bukan berarti perjuangan dalam memiliki kesehatan
yang baik, studi, berkarir dan mencari nafkah menjadi kurang bergairah. Harus
dimengerti bahwa perjuangan studi, karir dan mencari nafkah adalah sarana atau
kendaraan untuk mengolah batin menjadi orang yang berkenan. Semua itu harus
diperjuangkan sebagai bagian dari tanggungjawab dan panggilan orang percaya
memperjuangkan kepentingan-Nya. Seseorang tidak akan efektif bagi Tuhan kalau
tidak memiliki keahlian dalam bidang tertentu dan tidak berpotensi mendukung
pekerjaan Tuhan. Jadi, segala kegiatan hidup harus dimotori oleh tujuan
bagaimana menjadi pribadi yang berkenan kepada Bapa. Melalui segala perjuangan
hidup maka mental seorang anak Tuhan juga bertumbuh sehingga kehidupan
rohaninya juga bertumbuh. Tidak mungking orang yang tidak dewasa mental bisa
dewasa rohani. Dalam hal ini yang penting adalah motivasi hidup yang dimiliki
seseorang. Apakah bertendensi ke Tuhan dan Kerajaan-Nya atau ke arah yang lain.
Untuk bertendensi ke Tuhan dan kerajaan-Nya seseorang harus mengalami
pembaharuan pikiran terus menerus. Untuk hal ini harus disediakan waktu belajar
kebenaran Firman Tuhan. Pergumulan hidup dengan segala persoalannya adalah
perpustakaan kehidupan dimana seseorang dapat menemukan pembentukan
kedewasaannya. Tetapi cara membacanya melalui kebenaran Firman yang dipelajari
di dalam Alkitab melalui pelayanan gereja. Dalam hal ini gereja harus memberi
makan domba-doma Tuhan berupa Firman yang keluar dari mulut Allah artinya
kebenaran yang murni dari hati Bapa. Hanya dengan cara ini jemaat memiliki
iman, sebab iman datang dari pendengaran (Rm. 10:17), juga mengalami kelahiran
baru sebab seseorang dilahirkan oleh Firman (1Ptr. 1:23). Firman Tuhan juga
menguduskan artinya membuat seseorang memiliki karakter Ilahi (Yoh. 17:17).
Dengan menujukan hidup pada Tuhan dan Kerajaan-Nya, maka masalah-masalah besar
menjadi terasa kecil. Sebab tujuan memiliki kesehatan yang baik, studi, karir
dan bisnis bukanlah meraih sukses dari hal tersebut tetapi pengolahan batin
demi kedewasaan melalui pegumulannya. Tentu saja kalau serius mengerjakannya
biasanya berhasil baik. Dalam hal ini seseorang dapat menjalani hidup seperti
atlit yang berlaga tanpa beban. Tentu saja berusaha untuk menang, tetapi lebih
dari kemenangan secara score, yang penting memaksimalkan sermua potensi dan
keahlian. Tentu saja bisanya akan menjadi pemenang. -Solagracia-</span>kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-65298657585642792922014-05-13T21:35:00.000-07:002014-05-13T21:35:02.081-07:00Semangat Hidup dari Tuhan Yesus<b>Oleh : Pdt. Dr. Erastus Sabdono</b><br />
<i>artikel dari Warta rehobot.</i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpaIicpsGmAShreU-zKSZWfaDWvxLi5HJKkh-LtUSGNKEMmtqJmAL0ocLYLti5e-aJDin_zKsO8He3V7N_mm741sLvv18klv0JIUKveBSs8BVQXcBjjzWEH47N-FauA6gkXx2ugpsLNRA/s1600/Yesus+mendengarkan+kita.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpaIicpsGmAShreU-zKSZWfaDWvxLi5HJKkh-LtUSGNKEMmtqJmAL0ocLYLti5e-aJDin_zKsO8He3V7N_mm741sLvv18klv0JIUKveBSs8BVQXcBjjzWEH47N-FauA6gkXx2ugpsLNRA/s1600/Yesus+mendengarkan+kita.jpg" /></a></i></div>
<br />
<br />
Kenyataan yang ada sekarang ini banyak orang Kristen yang tidak siap memasuki kehidupan yang luar biasa sebagai anak-anak Allah yang memiliki Injil Kerajaan Allah. Karena mereka tidak bersedia menjadi anak-anak Allah, maka Injil tidak menjadi kabar baik yang mengubah hidup mereka. Ketidak sediaan mereka nampak dari keengganan dan kemalasan mereka belajar Injil dan tidak bersedia meninggalkan percintaan dengan dunia ini. Berkenaan dengan hal ini, dalam Injil ditunjukkan orang-orang yang tidak bersedia mengikut Tuhan Yesus sehingga kehilangan kesempatan yang sangat berharga. Diantaranya tertulis dalam Lukas 9:57-62. Mereka mau mengikut Tuhan Yesus tetapi tidak mau membayar harga pengikutannya. Banyak orang Kristen tidak tahu atau tidak mau tahu bahwa mengikut Tuhan Yesus ada harganya yang sangat mahal. Mereka mau serba gratis. Memang kalau hanya beragama Kristen harganya murah dan nyaris gratis, tetapi tidak memiliki keselamatan. Sedangkan mengikut Tuhan Yesus artinya mengikuti cara hidup-Nya dan melakukan apa yang diajarkan Tuhan Yesus. Harganya sangat mahal, tetapi inilah keselamatan yang sesungguhnya. Jika tidak melakukan hal ini (mengikuti cara hidupnya dan melakukan apa yang diajarkan Tuhan Yesus), berarti menolak keselamatan. Hal ini sebenarnya sama dengan menukar hak kesulungan dengan semangkuk makanan (Ibr. 12:16-17). Banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini, mereka berpikir bahwa hak keselamatan sudah mereka miliki dengan sendirinya dan tidak pernah bisa hilang.
Mengikut Tuhan Yesus harus bersedia hidup seperti Tuhan Yesus, yaitu tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala, artinya bersedia tidak mencari kenyamanan hidup. Inilah hal tersulit yang dihadapi orang Kristen, sebab dengan mengenakan kebenaran ini maka ia mulai merasa hidup tidak wajar. Tetapi sesungguhnya inilah cara menghargai hidup. Pada umumnya manusia hidup hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya dan mengingini apa yang orang lain miliki sesuai dengan semangat jaman. Kalau hal ini dilakukan orang yang hidup sebelum jaman anugerah atau orang di luar orang percaya, bisa dimaklumi, tetapi kalau orang percaya mengabaikannya, betapa celakanya.
Semangat hidup orang percaya adalah semangat dari tempat Maha Tinggi, yaitu mengenakan gairah hidup Tuhan Yesus “tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya”. Kehidupan Tuhan Yesus adalah kehidupan yang hanya diperuntukkan bagi Allah Bapa, yaitu melakukan segala kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yoh. 4:34). Orang percaya akan meletakkan kepala di langit baru dan bumi yang baru dalam Kerajaan-Nya nanti, sedangkan di bumi ini bekerja keras untuk roti yang tidak binasa (Yoh. 6:27). -Solagracia-kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-52102295194614459472014-05-13T01:10:00.000-07:002014-05-13T01:10:31.479-07:00Kekuatan dalam KelemahanOleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono.
Diambil dari warta surat Gembala.
Ketika murid-murid dan orang-orang yang selama ini mengikut Tuhan Yesus dan berharap dapat mengubah nasib mereka melihat bahwa Tuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjajbOXDWQe-o2RLFJ5uRvjvOXriyS0Rm7VIVPirpHtlxt2NObb6Zi3DjxyN1Dyc-DsXT58u3Qzii_2xmHpmaS7RuiH2tynz32zqcQ5AjgNxsEzrZN5lb_qe2Ozywi7j4_2Q1RDkDJcuEc/s1600/the-shining-rainbow-150x150.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjajbOXDWQe-o2RLFJ5uRvjvOXriyS0Rm7VIVPirpHtlxt2NObb6Zi3DjxyN1Dyc-DsXT58u3Qzii_2xmHpmaS7RuiH2tynz32zqcQ5AjgNxsEzrZN5lb_qe2Ozywi7j4_2Q1RDkDJcuEc/s320/the-shining-rainbow-150x150.jpg" /></a></div> Yesus tunduk kepada kekuatan Roma, maka semangat mereka menjadi patah. Terus terang saja, selama ini mereka mengikut Tuhan Yesus dengan mempertaruhkan segenap hidup mereka, meninggalkan segala sesuatu karena mereka hendak mengubah nasib atau keadaan hidup mereka. Dengan ditangkapnya Tuhan Yesus, disiksa dan dihukum mati, maka mereka menjadi tawar hati dan meninggalkan Tuhan Yesus. Murid-murid yang terutama, yang selama itu ada di samping Tuhan Yesus begitu kecewanya sampai mereka bermaksud kembali ke profesi semula, diantaranya sebagai penjala ikan. Bisa dibayangkan bagaimana dengan profesi Matius sebagai pemungut cukai, tidak mudah ia dapat menduduki kembali jabatan yang pernah didudukinya. Langit hidup mereka menjadi runtuh. Kebersamaan dengan Tuhan Yesus selama tiga setengah sekejap. Mereka memandangnya seperti sebuah mimpi sangat buruk. Sulit bagi mereka menerima kenyataan itu. Apa yang mereka saksikan dan mereka alami sangat jauh dari apa yang selama ini diharapkan dan dimimpikan. Mereka benar-benar tergoncang.
Hal itu terjadi sebab mereka tidak tahu rencana Allah dan kebenaran-Nya. Mereka memaksakan rencana mereka sendiri dan membangun kebenaran mereka sendiri pula. Pada dasarnya mereka tidak mengikut Tuhan Yesus, tetapi mereka bermaksud agar Tuhan Yesus mengikut mereka. Kejayaan yang mereka maksudkan dan harapkan adalah kejayaan dan kemuliaan yang berbeda dengan konsep Tuhan. Hal ini memberi pelajaran yang mahal bagi kita orang percaya sekarang ini. Inti kekristenan adalah mengenakan cara berpikir Tuhan. Ketidak berdayaan-Nya menghadapi kekuatan agama Yahudi dan Roma bukanlah sebuah kekalahan, justru itulah kekuatan. Tuhan Yesus bukan tidak sanggup membela diri dengan menurunkan malaikat dari Sorga, tetapi Ia harus sampai salib dan mati. Dengan cara itulah Ia memuliakan Allah Bapa. Itulah kekuatan. Sesuatu disebut sebagai kekuatan kalau melakukan apa yang Allah Bapa kehendaki. Walau di mata manusia adalah kelemahan dan ketidakberdayaan. Dalam kehidupan orang percaya yang benar, kita diajar untuk memberi diri mengikuti jejak Tuhan Yesus dengan mentaati kehendak-Nya. Walau untuk itu kita dianggap lemah, tidak berdaya dan bodoh. Dengan mengikuti kehendak Bapa kita bisa dianggap tidak beruntung dibanding mereka yang berani berlaku curang. Demi kebenaran kita harus berani tidak memiliki kelimpahan materi seperti mereka yang ada di jalan orang fasik. Bahkan kita harus berani tidak memiliki apa-apa demi kehidupan yang akan datang. -Solagracia-kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-73709183498142903762014-03-28T01:35:00.001-07:002014-03-28T01:39:24.002-07:00Berbuah Dalam Ketekunan
Oleh: Pdt.Dr.Erastus Sabdono.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4doeKFUjQMjPVBOQArzYBoTcHRXsQO6lO2M9HXPcHX4waJWLq0DN2arbDOcDv78-nfi3KW-sq9epHqBozr6vDyicKzsqbkxAig3VVTDoc5u5aXMBeaCbhYjev3D2pd_dVtvuZh6U4atU/s1600/Pentingnya-Ketekunan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4doeKFUjQMjPVBOQArzYBoTcHRXsQO6lO2M9HXPcHX4waJWLq0DN2arbDOcDv78-nfi3KW-sq9epHqBozr6vDyicKzsqbkxAig3VVTDoc5u5aXMBeaCbhYjev3D2pd_dVtvuZh6U4atU/s200/Pentingnya-Ketekunan.jpg" /></a></div>
Disadur dari Surat Gembala warta Rehobot
Persoalan yang paling penting dalam kehidupan orang percaya adalah apakah ketika menghadap Tuhan nanti ada buah-buah kehidupan yang dapat dipersembahkan kepada-Nya? Buah itu adalah melakukan dengan baik dan tekun segala sesuatu yang Tuhan inginkan. Hal ini adalah sesuatu yang mutlak harus dipenuhi, sebab memang manusia diciptakan untuk melakukan kehendak-Nya. Jadi, buah di sini adalah perbuatan, perilaku dan sikap hati yang memberi kepuasan di hati Tuhan, sampai seseorang memiliki “hati melakukan kehendak-Nya”; memiliki nature melakukan kehendak Tuhan tanpa dipaksa atau ditekan oleh hukum. Inilah ciri dari anak Allah yang telah diperagakan oleh Tuhan Yesus. Selanjutnya, Tuhan memberikan kemampuan untuk bisa berbuah, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa beralasan mengapa tidak berbuah dalam kehidupannya.
Dalam perumpamaan mengenai Penabur benih, dikisahkan bahwa tidak semua orang yang mendengar Firman Tuhan bisa bertumbuh dan berbuah (Luk. 8:5-15). Kelompok pertama adalah gambaran dari orang-orang yang walaupun mendengar Injil tetapi tidak pernah menjadi orang percaya (Luk. 8:12). Ini disebabkan karena kuasa antikris telah mengunci mereka, sehingga mereka tidak pernah bisa menerima pribadi Tuhan Yesus Kristus. Kelompok kedua adalah gambaran mereka yang mendengar Injil, menjadi orang Kristen tetapi tidak berani membayar harga percayanya. Pada zaman itu kalau orang berani percaya kepada Tuhan Yesus akan mengalami aniaya (Luk. 8:13). Banyak orang lebih menyelamatkan nyawanya dari pada kehilangan nyawanya. Kelompok ke tiga adalah orang-orang yang tidak mengalami aniaya, tidak menolak Tuhan Yesus, tetapi masih mencintai dunia. Mereka memang berbuah tetapi buahnya tidak matang (Luk. 8:14). Kata matang dalam teks aslinya adalah telesphoreo (τελεσφορέω) yang artinya dewasa. Jadi buah yang dihasilkan tidak dewasa. Tuhan menghendaki kedewasaan. Kehendak Tuhan harus dituruti secara mutlak. Kelompok ke empat adalah orang-orang yang mendengar Firman Tuhan dan menyimpannya dalam hati yang baik; mengeluarkan buah dalam ketekunan (Luk. 8:15).
Mengeluarkan buah dalam ketekunan menunjukkan bahwa untuk berbuah, seseorang harus berjuang keras. Kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang dituntut untuk berbuah (Yoh. 15:1-7). Jika tidak berbuah akan dipotongnya, tetapi yang berbuah akan dibuat semakin lebat buahnya. Dalam Lukas 13:6-7 mengenai perumpamaan seorang peladang yang memiliki kebun anggur, di dalamnya terdapat pohon ara. Ketika dilihatnya pohon ara tidak berbuah, ia mengatakan bahwa percuma pohon itu tumbuh di kebunnya. Ia menghendaki agar pohon itu dikeratnya saja. Dalam perumpamaan ini Tuhan menghendaki agar setiap orang percaya berbuah yang memuaskan hati-Nya. -Solagracia-kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-67178977028693745352013-09-16T20:56:00.002-07:002013-09-16T20:56:20.783-07:00Suara Kebenaran 43http://youtu.be/0A_EuUEshhwkebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-58948210346489669722013-08-13T21:53:00.001-07:002014-03-28T01:43:08.714-07:00Seminar Mati Demi Kehidupan Sesi 3http://www.youtube.com/embed/30czV1dcG3Ykebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-69506569504142349992013-08-13T21:49:00.001-07:002014-03-28T01:44:20.136-07:00Seminar Mati Demi Kehidupan Sesi 2http://www.youtube.com/embed/LpXTOA2bntokebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-73390982301221098482013-08-13T18:43:00.001-07:002013-08-13T18:43:49.545-07:00Seminar (daftar putar)<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/videoseries?list=PLpulGyN7IxabmKFvDElkzZKB_8Os4W4cg" width="425"></iframe>kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-76030312037047209652013-08-12T19:45:00.001-07:002013-08-12T19:45:17.114-07:00Erastus Sabdono - Kugores Jiwaku (Official)<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="//www.youtube.com/embed/6WAwmgXG4y4" width="480"></iframe>kebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4165981816805563280.post-20717746542185221602013-07-16T20:56:00.001-07:002014-03-28T01:46:21.907-07:00Suara Kebenaran 42: Sikap Orang Percaya terhadap Hukumhttp://www.youtube.com/embed/ZJCdxxJzEuYkebenaran firman Muhttp://www.blogger.com/profile/04146209974484401967noreply@blogger.com0