Wednesday, April 4, 2012

Thesaurizo


Oleh : Pdt Dr.Erastus Sabdono
From : Truth Daily

Baca: Matius 6:33
Alkitab dalam setahun: Lukas 19-20

Hampir semua orang merasa bahwa waktu yang dimiliki adalah miliknya sendiri, sehingga ia dapat menggunakan sesuka hatinya sendiri. Mereka tidak per­nah berpikir bahwa ia ada di bumi dan hidup dengan segala keberadaannya karena ada yang menciptakan. Di antara sebagian besar orang Kristen banyak yang tidak menyadari bahwa mereka telah ditebus oleh Tuhan Yesus. Seharusnya setiap orang percaya yang memberi diri ditebus melalui darah Tuhan Yesus Kristus mengakui dan menyadari bahwa segenap hidupnya adalah milik Tuhan, juga waktu yang ada padanya. Jika menerima demikian, maka ia harus mempersoalkan dengan Tuhan apa yang Dia kehendaki untuk dilakukan dalam mengisi hari hidupnya.
Waktu kita seperti lembar-lembar uang yang dipercayakan kepada setiap orang untuk dibelanjakan secara bijaksana untuk mengisi perbendaharaan hidupnya. Kita harus bijaksana dalam ‘membelanjakan’ setiap lembar hari yang diberikan Tuhan. Jangan habiskan pada yang tidak memiliki nilai abadi. Dalam Lukas 12:16-21, Tuhan mengetengahkan seorang yang menghabiskan lembar hari hidupnya untuk sesuatu yang akhirnya ia harus tinggalkan, betapa malang dan tra­gisnya orang seperti ini. Itulah sebabnya Tuhan menghendaki agar kita mendahulu­kan Kerajaan Allah, yaitu bagaimana menjadi anggota Kerajaan yang baik, anggota Kerajaan Allah adalah mereka yang belajar terus mengenakan kodrat ilahi dalam hidupnya (Mat. 6:33). Sebenarnya hidup di dunia ini hanya untuk hal tersebut. Un­tuk hal ini Tuhan Yesus memerintahkan agar kita hanya mengumpulkan harta di sorga bukan di bumi. Kata ‘mengumpulkan’ dalam teks aslinya adalah thesaurizete (θησαυρίζετε) dari akar kata thesaurizo (θησαυρίζω) yang artinya bisa menyiapkan atau menyimpan.
Menjadi anggota Kerajaan yang ditandai dengan mengenakan kodrat ilahi adalah harta abadi yang tidak akan pernah hilang sampai selamanya. Untuk bisa mengena­kan kodrat ilahi seseorang harus mengenal kebenaran, dan untuk mengerti kebena­ran seseorang harus menyediakan seluruh waktu hidupnya untuk itu. Maksud se­luruh waktu hidup di sini adalah, bahwa segala sesuatu yang kita lakukan harus terfokus kepada bagaimana kita dapat belajar Firman kebenaran dan memaha­minya. Hal ini sangat berbeda dengan cara hidup manusia pada umumnya, banyak orang hidup dalam seluruh kegiatannya hanya untuk harta dunia dan kehormatan, sehingga mereka tidak menyimpan apa-apa bagi kehidupan yang akan datang.
Simpanlah harta yang bernilai bagi hidup kekal kita,
bukan harta yang hanya bernilai bagi hidup kita di bumi ini.