Monday, May 31, 2010

Eling


Eling

Bacaan hari ini: Ulangan 26:1-11
Ayat mas hari ini: Yosua 1:13
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 15-16; Yohanes 12:27-50


”Agama: eks kristen.” Saya kaget membaca informasi ini di akun Facebook mantan teman sekolah saya. Dulu ia termasuk rajin ke gereja. Tidak jelas apa yang terjadi atas dirinya dalam dua puluh tahun terakhir. Yang jelas kini ia telah menjadi orang berada. Memimpin perusahaan ternama. Kerja kerasnya mengumpulkan harta rupanya tidak dipandang sebagai berkat Tuhan, melainkan hasil usaha sendiri. Sayang! Ia kehilangan sikap eling. Sikap ingat asal-usul, sadar bahwa kita bisa menjadi seperti sekarang—selamat, sukses, sehat—karena campur tangan Tuhan.
Orang Israel punya cara unik untuk menjaga sikap eling. Setiap kali panen tiba, tiap keluarga harus menyisihkan hasil panen mereka untuk dipersembahkan. Sebelum diberikan, sang ayah harus memberi kesaksian tentang kebaikan Tuhan pada masa lalu, di depan imam dan keluarganya. Ia menceritakan bagaimana Tuhan telah membebaskan Israel dari perbudakan Mesir, menuntun di sepanjang jalan sampai tiba di Tanah Perjanjian. Ia harus menyatakan bahwa hasil panen yang ada di tangannya adalah bukti pemeliharaan Tuhan. Lalu persembahan diberikan dan semuanya sujud di hadapan Tuhan. Ritual ini menolong mereka untuk terus mengakui penyertaan Tuhan. Eling. Tidak takabur.
Supaya kita selalu eling, sering-seringlah bersaksi tentang kebaikan Tuhan. Anda baru sembuh dari sakit? Mendapat berkat? Mengalami pertolongan Tuhan? Jangan diam saja. Saksikan pada keluarga dan rekan. Katakan bahwa semua itu Anda alami karena kebaikan Tuhan. Niscaya Anda akan selalu eling. Dan, tidak pernah menjadi “eks kristen”.

TUHAN MEMBERI ANDA HIDUP SELAMA 86.400 DETIK HARI INI
BERAPA YANG ANDA GUNAKAN UNTUK MENGINGAT KEBAIKAN-NYA?

Penulis: Juswantori Ichwan

Saturday, May 15, 2010

Hari-Hari Hidup


Hari-Hari Hidup

Cipt.Pdt.Dr.Erastus Sabdono.

Hari-hari hidup datang dan berlalu
Bagaikan deret awan yang ditiup angin
Hatiku bertanya, Kau bri ku jawabnya
Mengapa ku disini, di kembara dunia

Reff: Kau buka mataku, hati dan pengertianku
Hidup ini tuk mengabdi
BagiMu disingkat hariku

Kaulah tujuanku, indah kerajaan-Mu
Diujung jalanku tampak matahari
Kehidupan yang tak pernah terbenam.

Note: lagu ini dipopulerkan oleh Albert Fakdawer, dan disetiap kotbah Pak Eras sering menyanyikan lagu ini. Lagu ini mengingatkan agar kita harus merubah sikap hidup kita sesuai kebenaran Firman Tuhan, agar dapat masuk Kerajaan-Nya.

Friday, May 14, 2010

sumber kekuatan


Sumber Kekuatan

Bacaan hari ini: 1 Samuel 30:1-19
Ayat mas hari ini: 1 Samuel 30:6
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 13-14; Yohanes 2

Seorang ibu muda bercerita, “Anak kami lahir autis, suami tidak bisa menerima. Ia menyalahkan saya. Katanya, saya tidak bisa menjaga diri selama masa kehamilan. Sejak itu sikapnya berubah jadi kasar; kata-katanya pedas dan menyakitkan, bahkan tidak jarang main pukul. Tiap hari saya harus menerima kekasarannya. Lebih-lebih ketika usahanya bangkrut. Ia menganggap saya ini biang kesialan hidupnya. Saya benar-benar habis akal. Mengurus anak yang autis, menghadapai suami yang ‘gila’, belum lagi harus mencari nafkah. Kalau bukan karena iman kepada Tuhan, mungkin saya sudah nekat ambil jalan pintas.”
Ya, iman kepada Tuhan adalah jangkar yang kokoh dalam kita menjalani roda kehidupan. Terlebih di tengah kesusahan dan musibah yang terjadi. Daud merasakan betul kebenaran ini. Ketika ia dan tentaranya kembali dari perjalanan ke beberapa daerah, mereka mendapati rumah dan harta benda mereka habis dibumihanguskan orang-orang Amalek. Keluarga mereka dijadikan tawanan. Mereka begitu pedih dengan kenyataan itu (ayat 4). Dari pedih, rakyat banyak itu berubah menjadi marah kepada Daud. Hampir saja terjadi pertumpahan darah di antara mereka sendiri. Daud lalu menguatkan kepercayaan mereka kepada Tuhan (ayat 6), sehingga keadaan dapat dikendalikan.
Saat ini mungkin kita tengah mengalami pencobaan; rupa-rupa tekanan hidup dan persoalan seolah tidak kunjung berhenti, berbagai kesulitan menghantam. Dalam situasi demikian, yang terbaik adalah memperteguh iman kita kepada Tuhan. Kuatkan kepercayaan kita kepada-Nya. Ingat kasih-Nya. Berharap kepada-Nya. Dengan begitu kita akan dijaga dari tindakan yang salah.

IMAN SEUMPAMA TIANG YANG KOKOH
BAGI SEBUAH RUMAH

Penulis: Ayub Yahya