Monday, December 12, 2011

Anugerah yang Tiada Ternilai

Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono
From : Truth Daily Enlightenment

Baca: Kejadian 6:7–8
Alkitab dalam setahun: Wahyu 13–16
Hidup yang diisi oleh gairah atau semangat Tuhan Yesus bukanlah kehidupan yang menakutkan dan membuat seseorang menjadi aneh serta tidak bisa menikmati kehidupan hari ini. Justru sebaliknya, inilah kehidupan yang sangat bernilai luar biasa. Kristus adalah teladan manusia yang sesuai dengan rancangan Allah semula, jadi kalau kita mau dikembalikan kepada rancangan semula tersebut, mengenakan gairah-Nya adalah suatu keharusan.
Jika kita diperkenankan memiliki kehidupan yang bernilai tersebut, itu merupakan anugerah yang tiada ternilai. Sama seperti Nuh, ketika ia menerima suara Tuhan untuk membuat bahtera. Di satu sisi, Nuh harus memikul tanggung jawab yang besar; tetapi di sisi lain, Nuh mendapat anugerah atau kasih karunia untuk diselamatkan bersama dengan orang-orang yang dicintainya. Itulah yang dikatakan oleh Alkitab, “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan” (ay. 8).
Jadi anugerah atau kasih karunia itu memuat tanggung jawab yang besar. Tidak mungkin Allah yang bertanggung jawab memberi kita anugerah tanpa tanggung jawab. Tetapi tanggung jawab tersebut tidak mengurangi nilai anugerah tersebut sama sekali.
Panggilan untuk mengenakan kehidupan Tuhan Yesus bukanlah beban, bukan sesuatu yang membuat seseorang merasa tertekan dan teraniaya. Panggilan itu justru suatu anugerah. Hanya saja sayang sekali karena banyak orang Kristen menganggap bahwa anugerah tidak perlu diresponi dan tidak butuh keaktifan, mereka gagal untuk menerima anugerah tersebut. Tanpa respons yang semestinya, kita tidak memasuki proses keselamatan. Ironisnya, banyak orang merasa telah memiliki keselamatan itu walaupun tidak mau bertindak secara memadai untuk meresponinya. Hati-hatilah sebab ini merupakan kebodohan yang membinasakan.
Perlu dicatat serius bahwa sesungguhnya tidak banyak orang yang memiliki kesempatan yang luar biasa ini. Hanya orang yang terpilihlah yang mendapatkan kesempatan ini. Jika kita masih bisa mengetahui kebenaran ini dan masih bisa belajar memahami petunjuk pelaksanaan kehidupan sebagai anak-anak Allah, itu berarti kita termasuk orang pilihan. Maka marilah dengan penuh ucapan syukur atas anugerah ini, kita serius menyambut pemilihan tersebut dengan penuh tanggung jawab meresponinya.
Mengenakan gairah Tuhan Yesus merupakan anugerah yang diberikan Allah
hanya bagi umat pilihan.