Friday, March 20, 2009

Juruselamat Dalam Palungan, Bagian 1


Juruselamat Dalam Palungan, Bagian 1
Kotbah oleh Pdt DR Stephen Tong
KKR Natal 21 Desember 2007, JCC, Jakarta Indonesia

Pdt. DR. Stephen Tong merupakan pemimpin gerakan Reformed Injili, seorang Teolog, Dosen, Pengajar, Pendidik, Penggubah lagu, dan seorang Arsitek otodidak. Beliau Berkomitmen untuk melayani sebagai penginjil sejak tahun 1957, saat itu beliau berumur 17 Tahun. Sampai hari ini beliau telah berkotbah kepada 20 juta orang lebih. Semua Pengajarannya bersumber pada Alkitab dan Sistem Thelogy Reformed yang di susun oleh Johanes Calvin dan Reformator lainnya.

Saudara-saudara sekalian, tahun ini kita memilih tema Juruselamat di dalam palungan, kalimat ini adalah kalimat yang tidak masuk akal. Kalimat ini adalah kalimat yang sangat sangat tidak bisa di mengerti dan ini melampaui, tetapi dianggap selalu melawan akal budi manusia.
Seorang juruselamat tidak bisa menyelamatkan diri, bagaimana bisa menyelamatkan orang lain? Seorang Allah tetapi menjadi manusia siapa bisa mengerti?. Ini kah suatu kebenaran atau inikah suatu ironi? Ini suatu mitos atau suatu fakita? Ini ajaran dari seseorang atau suatu bangsa yang namanya Israel atau suatu wahyu dari Allah?
Juruselamat yang ada di palungan, jikalau kita tidak mengerti apa itu palungan, kita tidak mengerti apa itu tempat binatang, maka kita menganggap palungan itu suatu tempat yang indah seperti apa yang kita lihat di kartu natal. Kartu – kartu natal telah menipu kita, sehingga kita selalu melihat palungan itu indah sekali, palungan itu bagus sekali, palungan itu bersih sekali, palungan itu mulia sekali. Tetapi palungan itu tempat yang paling bau, paling kotor, paling remeh, paling hina.
Palungan itu adalah tempat makan binatang yang tidak pernah di cuci dan di bersihkan, tidak pernah di perbaiki dengan suatu bahan yang mulia, tetapi alkitab mengatakan juruslamat justru di lahirkan di palungan. Kalimat ini bukan di bikin oleh manusia, kalimat ini bukan di bikin-bikin oleh penulis novel, kalimat ini keluar dari mulut malaikat.
Allah mengutus malaikat memberitahu orang yang rendah di dalam lapisan masyarakat, yang harus kerja sampai malam, bergiliran pada malam itu menjaga domba-domba, mereka menggembala dengan honor yang kecil dengan kerja yang berat sampai malam, tidur di padang belantara, tetapi orang seperti inilah yang di pandang oleh Allah. Tuhan tidak memandang orang yang berada di istana, tetapi itu di pandang oleh rakyat biasa.
Tuhan mencari dua macam orang untuk memberikan wahyuNya. Satu adalah orang kafir, yaitu orang majus, yang satu lagi adalah orang rendah, yaitu gembala. Mengapa waktu Yesus lahir orang pejabat tinggi di Israel tidak mendapat pewahyuan itu? Karena mereka sudah tinggi, karena mereka sudah hormat, karena mereka sudah mencuri kemuliaan dari Tuhan Allah, maka Tuhan berkata “bukan bagianmu untuk mengerti”. Tuhan memberitahu orang kafir, Tuhan memberitahu orang miskin, karena ini merupakan inti dari natal. Natal merupakan berita baik bagi semua bangsa, bagi semua lapisan masyarakat. Natal bukan untuk orang foya foya di hotel bintang lima mengadakan pesta pora. Natal bukan untuk orang kaya bertamasya keluar negeri dan ketempat yang paling hormat, paling mahal. Natal justru di beritakan kepada bangsa yang bukan Israel, kepada masyarakat yang dilupakan oleh orang, disitu inti natal sudah di bongkar kepada kita. Malaikat berkata jangan takut, aku membawa kabar sukacita yang bersangkut paut dengan segala bangsa. Waktu Yesus lahir, “bagi segala bangsa” keluar dari mulut malaikat, sesudah Yesus bangkit “kepada segala bangsa injil harus di beritakan” keluar dari mulut Yesus Kristus. Sesudah Yesus naik ke surga, Roh Kudus turun , memberikan kepada rasul-rasul untuk berbicara dalam bahasa lain, karena ini semua konsisten. Firman ini bukan di monopoli hanya untuk sebuah bangsa, tetapi di berikan untuk semua bangsa.
Engkau pergi, pergi ke Betlehem, karena hari ini di kota Daud telah di lahirkan seorang Bayi, yaitu Dia adalah Tuhan, Dia adalah Kristus, Dia adalah Juruselamat. Di sini ada tiga nama. Kita menyebut Yesus dengan Tujuh nama yang utama. Semua nama itu bukan diberikan oleh Yusuf, bukan di berikan oleh Maria. Dari ketujuh nama itu, dua diberikan kepada Yusuf, dua di berikan kepada Maria dan tiga di berikan kepada penggembala. Heran ya, pengembala mendapatkan wahyu lebih banyak dari pada Maria, lebih banyak dari pada Yusuf yang dipakai menjadi bapak pengasuhan. Yang diberikan kepada Maria adalah , yang suci, anak dari tempat yang paling tinggi. Yang diberikan kepada Yusuf adalah namakan dia Yesus karena Dia akan menyelamatkan umatNya keluar dari pada dosa dan ini adalah namaNya Imanuel, Allah menyertai kita. Ini empat nama untuk Yesus, satu kudus, dua, Anak Allah, tiga Yesus, empat, Imanuel, tetapi tiga nama, Dia adalah Tuhan, Dia adalah Juruselamat, dan Dia adalah Kristus, justru di berikan kepada lapisan yang paling rendah yaitu kepada gembala.
Ketujuh nama tersebut bukan dari orang, ketujuh nama tersebut dari malaikat yang diutus oleh Tuhan Allah. Hari ini telah dilahirkan dikota Betlehem, kota Daud, seorang bayi, Dia adalah Tuhan, Dia adalah Kristus, Dia adalah Juruselamat, mungkinkah tuhan yang lain? Manusia tidak bisa menerima, tidak heran keyakinan orang lain tidak bisa menerima Allah menjadi manusia, justru ini adalah rahasia yang paling besar di dalam kitab suci karena Allah begitu peduli, ketika Allah datang menjadi manusia mulai dari lahir dan sampai matiNya, Dia adalah Allah yang mengerti bagaimana menjadi Imanuel.
Di dalam filsafat Tionghoa kalimat yang tertinggi untuk mencapai suatu puncak kebudayaan yaitu di sebut tian ren he yi , mempersatukan langit dan manusia. Langit dan manusia kalau sudah bersatu, itu kebudayaan yang sudah mencapai puncak yang tertinggi, dan raja raja di Tiongkok memberanikan diri menyebut diri mereka sebagai “anak sorga” , kalau sorga bersatu dengan manusia, maka raja-raja dan kaisar-kaisar disebut “anak sorga”. Saya harus berkata kepada kamu, dalam sejarah Tiongkok belum pernah ada satu detik pun sorga bersatu dengan manusia. Itu semua omong kosong. Ambil contoh, dalam dinasti Ming ada belasan kaisar hampir semua mati karena sakit kelamin, kecuali satu yang mati bunuh diri. Mereka punya moral yang jauh lebih rusak dari rakyat biasa, mereka memiliki kehidupan seks yang tidak teratur dan tidak terkendali, mereka memakai hak istimewa, main perempuan, merusakkan tubuh mereka, bagaimana mereka menjadi contoh bagi rakyat? Satu-satunya contoh, satu-satunya teladan dari Adam sampai sekarang menjadi suatu teladan dalam sejarah kita adalah Immanuel, Allah menjadi manusia, Allah berada di dalam umatNya, Allah turun menyatakan bagaimana Allah yang sejati, waktu Yesus menjadi manusia di dalam sejarah, Dia menjadi teladan Kristen.
Yang dilahrkan di dalam palungan namaNya Tuhan, ini namanya tak masuk akal, tidak bisa di terima, namanya Juruselamat, ini sulit di mengerti. Namanya adalah Kristus. Ini adalah kalimat yang paling penting. Nama Krsitus itu berarti “Yang Di Urapi”, dan “Yang Di Urapi” berarti Allah sendiri yang menthabiskan Dia untuk menjadi satu-satunya penolong dan pengharapan bagi umat yang di pilihanNya. Orang Israel kira kalau Yesus sudah datang, segala kemelut kesulitan, segala keadaan yang tidak beres di dalam agama di dalam politik di dalam ekonomi akan segera di selesaikan, maka mereka berkata,” Yesus datanglah, Kristus datanglah, kapan Sang Kristus datang untuk membereskan bangsa kami, kapan Kristus datang untuk memberhentikan segala penindasan bangsa lain kepada kami. Di dalam pengharapan bangsa seperti ini terkandung suatu mentalitas paranoia , mereka selalu kira, mereka yang di rugikan. Mereka merasa lebih pintar, mereka yang kesulitan (akan berkata) jika Tuhan betul-betul berkuasa, bereskan semua kemelut kesulitan saya dan hancurkan musuh saya. Nah, inilah semacam pikiran paranoia yang di utarakan menjadi suatu ekspresi untuk mengharapkan pertolongan. Sampai sekarang ini banyak sekali orang Kristen (berkata) Jikalau Engkau Mahakuasa sembuhkan kanker saya, karena Engkau Mahakuasa bikin saya jadi kaya, jika Engkau Mahakuasa bikin saya tidak ada kesusahan, tidak ada sengsara, tidak ada penderitaan , semua hanya memakai kedaulatan Allah, kekuasan Allah, kemahakuasaan Allah, demi untuk menguntungkan diri. Itu bukan Kristen sejati, itu Kristen yang mau mempermainkan Tuhan demi ambisi sendiri dan jika kita sudah berdosa lalu kita mendapatkan kecelakaan kesulitan, kita bukan bertobat, kita minta pertolongan Tuhan, yang boleh tidak perlu bertobat, kalau boleh Tuhan tolong saya nyatakan kuasaMu, sedangkan kalau (saya) sebenarnya bersalah, bukan saya yang salah, setanlah yang salah. Banyak sekali kharismatik yang radikal yang mengajarkan ajaran yang salah seperti ini. Kau sudah berzinah, kau nga apa-apa, setan zinah ada di dalam kamu, itu setan zinah di keluarkan maka engkau beres, yang berzinah kamu, kok setan zinah (yang di persalahkan)?, kamu ya setan zinahnya! Apa yang (perlu) di keluarkan dari pada kamu? Dirimu yang berzinah kan? Yang bersetubuh dengan perempuan nga beres bukannya kamu? Kenapa setan zinah yang di usir? Itu ajaran bukan dari Alkitab, jika kita mengaku dosa kita sendiri, jangan mempersalahkan setan dan yang lainnya, maka Allah itu setia dan adil, dan dia akan mengampuni dosaku membersihkan kita dari pada segala kejahatan. Ini ajaran Alkitab yang sejati.
Maka orang Israel selalu memikirkan kalau Allah datang, memberikan Mesias, mereka akan tertolong dan bangsa lain akan konyol karena mereka pernah menindas Israel. Orang Israel menunggu Mesias, Mesias, Mesias, maka pada saat malaikat mengatakan bahwa Kristus sudah datang, ini menjadi suatu realitas, menjadi sesuatu yang mengkomplitkan pengharapan, menjadi sesuatu yang mewujudkan doa mereka beratus-ratus tahun. Sampai beribu-ribu tahun orang Israel masih berdoa, Mesias datanglah! Mesias datanglah! Kristus datanglah! Kristus itu berarti “yang di urapi”. Kalau bukan Tuhan yang mengurapi, tidak bisa, kalau bukan Tuhan yang thabis, tidak boleh, kalau bukan Tuhan yang pilih, tidak jadi. Kalau Engkau menjadi Mesias berarti Engkau di pilih, di urapi, di tahbiskan, di tetap oleh Tuhan sendiri. Untuk apa? Untuk menjadi Penolong, untuk menjadi Penyelamat, Kristus yang menjadi Juruselamat, maka alangkah baiknya Kristus itu punya kekuasaan militer, sehingga akhirnya dengan kekuatan militer hancurkan semua musuh sehingga orang-orang Israel bisa di selamatkan. Itu namanya penyelamat. Alangkah baiknya jika Kristus punya kuasa politik, karena di dalam politik, dan di dalam peperangan kemenangan , segala bangsa yang berlainan dengan kami di hancurkan, maka kita di selamatkan. Saat malaikat mengatakan,” hari ini sudah dilahirkan Kristus, sudah dilahirkan Mesias bagimu”, ini menjadi sesuatu api yang menyulut seluruh pengharapan Israel karena mereka sudah tunggu 400 tahun, tidak datang juga. Mereka menunggu nunggu sampai air matanya kering, tidak kunjung tiba seorang nabi. Nabi terakhir yang menulis kitab suci dalam perjanjian lama adalah Maleakhi. Setelah Maleakhi sampai Yohanes pembabtis 400 tahun tidak seorang yang diutus Allah berbicara satu kalimat pada orang Israel, tetapi dikatakan pada perjanjian lama , saat itu manusia lapar, dahaga karena tidak ada Firman Tuhan.
Pada tahun 1983 saya berkotbah di Berlin, dalam waktu tiga minggu saya tidak hanya berkotbah, tetepi juga berkeliling mengunjungi gereja-gereja yang paling penting di Jerman, akhirnya tiga gereja (mungkin maksud Pendeta Tong ada tiga gereja), saya sangat tidak puas, karena saya tidak dengar Firman tetapi hanya isu-isu politik dengan tafsiran-tafsiran yang menyenangkan manusia, kalau seperti itu, gereja akan menjadi apa? Tidak heran, gereja – gereja seperti itu akan semakin kosong. Tidak heran jika manusia di senangi, mereka tidak melihat tahta Tuhan di gereja dan makin lama mereka akan makin jenuh dan tidak ke gereja. Saya berjanji kepada Tuhan, saya kembali ke Indonesia saya akan memberikan firman, memberikan bobot dari injil dan inti yang sesunggunya, bukan untuk menyenangkan orang,bukan untuk mengikuti orang, tetapi mencetuskan isi hati Tuhan bagi zaman, supaya manusia , umat Tuhan, boleh di tarik kembali,(bagi yang) datang , haus, lapar ,dahaga, mengejar, menanti, dan mengaharapkan firman Tuhan yang sejati. Mari kita galakan untuk membuat Indonesia betul-betul cinta akan firman Tuhan melampaui semua negara ,karena mereka telah berkompromi, mereka telah mengabaikan pimpinan Roh Kudus, yaitu zat yang paling substansial dalam firman Tuhan. Mereka memakai kesenangan perasaan manusia untuk mengantikan apa yang diinginkan oleh Tuhan.
Hari ini dilahirkan bagimu seorang Kristus, tetapi ini Kristus yang mana? Maka dalam beratus ratus tahun orang Israel sudah memikirkan jika sang Kristus datang kira-kira Dia pakai cara apa menyelamatkan kita? Kalau sang Kristus datang Dia mempunyai tampak bagaimana? Kalau Dia datang dan kelihatan seperti orang biasa, mungkinkah Dia itu Kristus dan kita tidak tahu? mungkinkah Dia adalah Kristus yang berkuasa tetapi kita tidak lihat? Mungkinkah Kristus datang tetapi kita tidak bisa mengerti, mungkinkah yang bukan Kristus kita angap Kristus? Dan yang Kristus kita tidak anggap sebagai Kristus? Maka mereka mulai menyelidiki tentang Kristus dan teologi tentang Mesias. Pada saat Kristus lahir, doktrin Kristologi paling sedikit ada 4 aliran besar. Aliran pertama yaitu aliran di Babilonia. Semenjak orang Israel di hancurkan dan ditawan ke kota kota di babilonia, 70 tahun baru boleh pulang. Mereka di situ menangis, menyesal, bertobat. Mereka baru sadar mereka di hukum oleh Tuhan. Di hukum kenapa? Di hukum karena mereka menyimpang dari Tuhan yang sejati mereka meyembah kepada patung-patung berhala orang Kanaan. Tuhan berkata, Aku akan menghakimi engkau, engkau akan menerima hukumanKu, meminum cawan kemarahanKu. Berkali-kali aku berkata kepadamu, bertobatlah! Tetapi engkau tidak mendengar, lihat sekarang hukumanku tiba kepada engkau. Setelah pulang dari Babilonia mereka tidak berani lagi menyembah patung, tidak berani lagi mencari ahli nujum, tidak lagi pergi ketempat orang-orang ilmu sihir, pergi ke kuil kelenteng, pergi ketempat-tempat orang yang beribadah kepada idola-idola dan patung-patung. Itu sebabnya di dalam catatan keempat injil engkau tidak lagi melihat ada orang Israel pergi menyembah kepada baal atau dewa-dewa lain. Mereka kembali menyembah Allah yang maha esa, Allah yang satu-satunya. Tetapi engkau yang tidak mengerti Tuhan, (hanya) mengerti esa, tidak di terima Yesus Krsitus. Yang di sebut Mesias adalah yang di utus, yang di tahbiskan, yang Di urapi oleh Tuhan Allah. Siapa yang di urapi oleh Tuhan Allah? Yang di urapi oleh Allah ada 3 jabatan. Pertama raja. Raja itu harus di urapi. Sejak Saul, Daud, Solomon dan seterusnya, kita melihat raja itu di urapi. Tidak boleh orang menjadi raja karena emosi dan ambisi. Orang di pilih menjadi raja bukan dipilih oleh rakyat, orang menjadi raja karena di pilih oleh Tuhan, di urapi oleh Tuhan, dan kalau keturunannya yang harus menjadi raja, maka keturunnya adalah harus keturunan Daud, keturunan dari suku Yehuda, karena ini adalah satu-satunya suku yang dipilih untuk menjabat sebagai raja. Jika di dalam keturunan ini ada yang akan menjadi raja, harus di urapi oleh utusan dari Tuhan yang di sebut imam. Yang kedua , yang perlu di urapi adalah imam, jadi semua ketua, pengurus imam, harus di urapi, Imam besar melalui urapan, baru mereka menjabat. Jadi dua jabatan ini harus melalui urapan, pertama adalah raja yang kedua adalah imam. Yang menjadi imam tidak boleh menjadi raja, yang menjadi raja tidak bisa menjadi imam. Raja di pilih dari suku Yehuda, imam dipilih dari suku Lewi. Orang Lewi tidak mungkin menjadi raja, orang Yehuda tidak mungkin menjadi imam. Tetapi di dalam alkitab ada dua orang yang memiliki dua jabatan ini sekaligus. Ini tidak boleh, kenapa ada yang di kecualikan? Mengerti hal yang terkecualikan dalam pimpinan Tuhan berarti mengerti rahasia yang tidak diberikan oleh tradisi. Sekarang gereja banyak diikat oleh banyak tradisi, apalagi diikat oleh cara Amerika. Sudah kirim orang belajar di Amerika sampai S3, sampai di Indonesia semua cara Amerika di bawa ke Indonesia.

Note: Artikel ini diambil dari salah satu website atau blog di internet dan sudah saya edit huruf2 yang salah. Saya lebih sering membaca Alkitab dan mendengarkan kotbah yang membangun iman saya setelah mengikuti KKR Stephen Tong di Senayan 2008 tiga hari berturut-turut tentang “Siapakah Kristus? “. Terima kasih Yesus melalui Pak Tong saya jadi ingin selalu memdengarkan firmanMu yang mengubahku dari hari ke hari. Tuhan Yesus memberkati pelayanan Pak Tong, Amin.

No comments:

Post a Comment