Tuesday, May 13, 2014

Semangat Hidup dari Tuhan Yesus

Oleh : Pdt. Dr. Erastus Sabdono
artikel dari Warta rehobot.


Kenyataan yang ada sekarang ini banyak orang Kristen yang tidak siap memasuki kehidupan yang luar biasa sebagai anak-anak Allah yang memiliki Injil Kerajaan Allah. Karena mereka tidak bersedia menjadi anak-anak Allah, maka Injil tidak menjadi kabar baik yang mengubah hidup mereka. Ketidak sediaan mereka nampak dari keengganan dan kemalasan mereka belajar Injil dan tidak bersedia meninggalkan percintaan dengan dunia ini. Berkenaan dengan hal ini, dalam Injil ditunjukkan orang-orang yang tidak bersedia mengikut Tuhan Yesus sehingga kehilangan kesempatan yang sangat berharga. Diantaranya tertulis dalam Lukas 9:57-62. Mereka mau mengikut Tuhan Yesus tetapi tidak mau membayar harga pengikutannya. Banyak orang Kristen tidak tahu atau tidak mau tahu bahwa mengikut Tuhan Yesus ada harganya yang sangat mahal. Mereka mau serba gratis. Memang kalau hanya beragama Kristen harganya murah dan nyaris gratis, tetapi tidak memiliki keselamatan. Sedangkan mengikut Tuhan Yesus artinya mengikuti cara hidup-Nya dan melakukan apa yang diajarkan Tuhan Yesus. Harganya sangat mahal, tetapi inilah keselamatan yang sesungguhnya. Jika tidak melakukan hal ini (mengikuti cara hidupnya dan melakukan apa yang diajarkan Tuhan Yesus), berarti menolak keselamatan. Hal ini sebenarnya sama dengan menukar hak kesulungan dengan semangkuk makanan (Ibr. 12:16-17). Banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini, mereka berpikir bahwa hak keselamatan sudah mereka miliki dengan sendirinya dan tidak pernah bisa hilang. Mengikut Tuhan Yesus harus bersedia hidup seperti Tuhan Yesus, yaitu tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala, artinya bersedia tidak mencari kenyamanan hidup. Inilah hal tersulit yang dihadapi orang Kristen, sebab dengan mengenakan kebenaran ini maka ia mulai merasa hidup tidak wajar. Tetapi sesungguhnya inilah cara menghargai hidup. Pada umumnya manusia hidup hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya dan mengingini apa yang orang lain miliki sesuai dengan semangat jaman. Kalau hal ini dilakukan orang yang hidup sebelum jaman anugerah atau orang di luar orang percaya, bisa dimaklumi, tetapi kalau orang percaya mengabaikannya, betapa celakanya. Semangat hidup orang percaya adalah semangat dari tempat Maha Tinggi, yaitu mengenakan gairah hidup Tuhan Yesus “tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya”. Kehidupan Tuhan Yesus adalah kehidupan yang hanya diperuntukkan bagi Allah Bapa, yaitu melakukan segala kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yoh. 4:34). Orang percaya akan meletakkan kepala di langit baru dan bumi yang baru dalam Kerajaan-Nya nanti, sedangkan di bumi ini bekerja keras untuk roti yang tidak binasa (Yoh. 6:27). -Solagracia-

No comments:

Post a Comment