Oleh : Pdt.Dr. Erastus Sabdono
Diambil dari warta Rehobot.
Ciri dan ukuran seseorang mengasihi Tuhan dengan benar adalah dari 
dalam dirinya ada gejolak sungguh-sungguh merindukan kesempurnaan 
seperti yang dikehendaki oleh Allah. Ini merupakan kebutuhan yang 
penting dan mendesak dari segala kebutuhan. Ini berarti seseorang yang 
menyatakan mengasihi Tuhan harus mengejar kekudusan seperti kekudusanNya
 atau kesempurnaan Bapa (Mat. 5:48). Hal ini harus merupakan perjuangan 
yang tiada henti sampai menutup mata. Sebuah perjuangan yang tidak 
ringan, sebab melibatkan seluruh kehidupannya. Inilah sebenarnya kunci 
kehidupan yang terpenting dalam kekristenan yang harus dimiliki setiap 
orang yang sudah diselamatkan.
Orang-orang yang mengasihi Tuhan memiliki hati yang takut akan Tuhan.
 Tentu takut karena mengasihi dan menghormati Tuhan. Oleh sebab itu yang
 harus paling dipersoalkan dalam hidup orang percaya setiap hari adalah 
"apakah kita benar-benar mau tunduk kepada Tuhan". Ketertundukan disini 
diukur dari seberapa kita bersedia melakukan apa yang dikehendaki oleh 
Allah Bapa. Seseorang tidak bisa dikatakan menghormati bila tidak 
melakukan keinginan pribadi yang kepadanya dirinya tunduk. Dalam 
ketertundukan tersebut, seseorang rela melepaskan segala sesuatu demi 
kepentinganNya. Ia akan bersungguh-sungguh serius bergumul untuk 
menemukan tempat dimana ia dapat mengabdi melayani Tuhan. Ia juga akan 
dapat memahami apa yang dianggapnya sebagai kepentinganNya, sebab banyak
 kegiatan gereja yang dianggap sebagai kepentingan Tuhan, padahal 
kepentingan pribadi manusia. 
Perlu diingatkan bahwa setiap orang diciptakan Tuhan dengan keadaan 
yang sangat khusus. Allah merancang dengan teliti dan memberikan 
kecerdasanNya yang sempurna agar kita melakukan kehendakNya. Jadi setiap
 orang di dalam hidupnya pasti mengandung, memuat atau memikul rencana 
Allah yang besar. Kalau Tuhan tidak memakai seseorang sebagai alatNya, 
sebab ia tidak pantas untuk itu, berarti ia menjadikan dirinya sampah 
abadi. Seseorang yang tidak melayani Tuhan berarti tidak tunduk 
kepadaNya. Melayani Tuhan bukan berarti aktif di gereja, tetapi menjadi 
berkat bagi orang di sekitarnya. Menjadi berkat artinya melalui hidup 
seorang anak Tuhan, orang lain bertumbuh dalam Tuhan dan diselamatkan. 
Untuk ini harus ada sesuatu yang dilakukan di bawah komandoNya. Untuk 
menangkap komando Tuhan, seseorang harus mengerti kebenaran Firman Tuhan
 agar memiliki kepekaan terhadap kehendak Allah.
Memperjuangkan rencana Allah harus dilakukan tiada henti, sampai waktu yang akan menghentikannya.
