Oleh:  Pdt.Suryadi. 
 Salah satu sifat-ilahi yang diberikan Allah bagi manusia adalah “Kehendak Bebas”.
 Anugrah Allah mengenai “Kehendak Bebas” bagi manusia ini secara 
implisit disaksikan di dalam Kitab Kejadian, tt Kisah Penciptaan:
 
“Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
 rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan 
burung-burung di udara d
an atas ternak 
dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di 
bumi." aka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut 
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya 
mereka.” (Kejadian 1:26-27).
Manusia diciptakan Allah menurut 
“gambar dan rupa Allah”, ini bukan dalam artian secara jasmaniah dan 
phisik, tetapi dalam hal sifat-sifat Ilahi. Artinya, berbagai 
sifat-sifat Allah, diantaranya: KASIH, KUASA, KUDUS, MULIA, BAIK & 
KEHENDAK BEBAS telah diberikan kepada umat manusia.
Karena 
itulah, keberadaan manusia tidak sama dengan mesin atau robot (yang 
tidak mempunyai kemampuan berkehendak dan mengambil keputusan), 
melainkan bisa “berkehendak bebas” untuk memilih dan bertindak apa pun 
juga yang diinginkannya. Manusia memiliki kemampuan untuk menimbang, 
memilih, berkata, dan melakukan apa saja yang menjadi keputusan 
hidupnya.
Pemberian Tuhan bagi manusia berupa “Kehendak Bebas” 
itu, tentu juga disertai dengan anugrah “Akal Budi”, “Hati Nurani” &
 “Kondisi Spiritual”. Sehingga pelaksanaan & pemanfaatan “Kehendak 
Bebas” manusia itu semestinya tidak berdiri sendiri, tetapi juga dengan 
pertimbangan-pertimbangan akal budi, hati nurani, dan keimanannya kepada
 Allah. Dan karena manusia diciptakan seturut “gambar dan rupa Allah”, 
itu juga berarti manusia bertanggung jawab untuk meneladani/melakukan 
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Allah. Allah yang Mahakuasa, 
Mahakasih, telah menggunakan kuasaNya itu untuk menciptakan kehidupan, 
memelihara manusia dan memberkati ciptaanNya. Maka demikianlah 
seharusnya manusia menggunakan “kehendak bebas”nya itu untuk menciptakan
 kehidupan, berkarya kebaikan, kuasanya untuk mengasihi, dan menyatakan 
sifat-sifat Allah & pekerjaanNya dalam memberkati manusia.
SAYANG SEKALI, BANYAK ORANG YANG SETELAH DIBERIKAN “FREE WILL” LEBIH 
MENGAGUNG-AGUNGKAN “FREE WILL” ITU SENDIRI DARIPADA MENGAGUNGKAN PRIBADI
 SANG PEMBERI, YAKNI ALLAH, PENCIPTA LANGIT & BUMI.
Sayang 
sekali bahwa manusia setelah diciptakan Allah sebagai “gambar dan rupa 
Allah” itu, telah menyalah-gunakan pemberian Allah untuk berbuat dosa, 
yaitu: tidak percaya, melawan dan menentang Allah. Manusia bukannya 
bersyukur kepada Tuhan, beribadah dan berbakti kepada Tuhan, tetapi 
(sebagaimana disaksikan di Kejadian 3) telah memutuskan untuk mengikuti 
bujukan dan tipu daya “ular”, sehingga telah melanggar perintah yang 
ditetapkan oleh TUHAN. Itulah yang dinaman DOSA. Kemampuan (kuasa) dan 
kehendak bebas yang Allah berikan kepada manusia, telah digunakan secara
 keliru untuk berbuat menentang dan melawan Allah. Manusia telah 
mengartikan dan menerapkan karunia Allah berupa “kehendak bebas” dengan 
berbuat sekehendak hatinya, merusak, mengganggu, membunuh sesama 
manusia, melawan Tuhan dan melakukan berbagai kejahatan. Dan karena 
dosanya inilah “gambar dan rupa Allah” yang semula begitu mulia telah 
menjadi rusak, manusia menjadi hamba-hamba dosa. “Karena semua orang 
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).
“Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap 
orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” (Yohanes 8:34).
Dalam situasi yang begitu buruk itulah, maka Tuhan berfirman kepada 
manusia, memberikan Alkitab, agar manusia kembali kepada citranya yang 
semua, yaitu tidak lagi diperhamba oleh dosa, tetapi dimerdekakan dari 
perhambaan dosa. Karena itulah Allah selain berfirman melalui para 
nabi-nabiNya, tetapi kemudian mengutus Yesus Kristus, Sang Firman Allah 
yang sejati dan kekal, datang ke dunia ini, dalam rangka untuk 
memerdekakan manusia dari perhambaan dosa (yang membawa kematian):
“Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: 
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan 
kamu….Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar 
merdeka." (Yohanes 8:31-32, 36).
Karya kasih Tuhan untuk memerdekakan manusia dari perhambaan dosa itu dengan tujuan pokok:
1) MENUSIA MENGALAMI HIDUP KEKAL:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah 
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya 
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 
3:16)
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23)
(2) MANUSIA YANG PERCAYA KEPADA YESUS KRISTUS, MENJADI SERUPA DENGAN  
“GAMBAR ANAK ALLAH YANG TUNGGAL (SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS): 
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga 
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran 
Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak 
saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga 
dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga 
dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga 
dimuliakan-Nya.” (Roma 8:29-30).
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus..” (Filipi 2:5).
(3) MEMULIAKAN ALLAH DENGAN CARA BERBUAH LEBAT
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak
 dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes 15:8).
RANGKUMAN:
Manusia mempunyai “Kehendak Bebas”. “Kehendak Bebas” ini adalah anugrah
 kasih Tuhan baginya. Tetapi sayangnya, “kehendak bebas” ini telah 
digunakan dengan sebebas-bebasnya, tanpa batas, dan secara salah untuk 
berbuat dosa dan melawan Allah. Penggunaan “Kehendak Bebas” seperti  ini
 tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat dipertanggung-jawabkan. 
Akibatnya manusia telah menjadi hamba dosa. “Gambar dan rupa Allah” 
dalam diri manusia yang semula mulia, telah menjadi rusak, dan 
klimaksnya: akibat dosa adalah maut (kematian kekal yang mengerikan). 
TETAPI ALLAH TELAH MENGUTUS YESUS KRISTUS, SANG FIRMAN ALLAH SEJATI, 
UNTUK MEMERDEKAKAN MANUSIA DARI PERHAMBAAN DOSA DAN DARI MAUT, AGAR 
MANUSIA YANG PERCAYA MEMPEROLEH HIDUP YANG KEKAL. 
SETELAH MANUSIA DISELAMATKAN, HIDUPNYA DIPANGGIL UNTUK MEMULIAKAN & MENGASIHI TUHAN, DENGAN CARA MENAATI PERINTAH ALLAH. 
JADI BAGI UMAT KRISTEN: KEHENDAK BEBAS YANG DIBERIKAN OLEH ALLAH 
SETELAH PERCAYA KEPADA YESUS KRISTUS, HARUS DIGUNAKAN SECARA BERTANGGUNG
 JAWAB.  DENGAN KEHENDAK BEBASNYA ITU, UMAT KRISTEN TELAH DIPANGGIL 
MENJADI “SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS” (MEMPUNYAI & MENAMPAKKAN 
KARAKTER KRISTUS) dan karena itu umat Kristen WAJIB MENJADI SAKSI 
KRISTUS DI TENGAH DUNIA INI, sebagai realisasi penggunaan KEHENDAK 
BEBAS-nya.
Adanya “kehendak bebas” dalam diri manusia, tidak 
otomatis memberikan hak kepada tiap orang untuk berbuat 
sebebas-bebasnya, dan juga berbuat jahat terhadap sesamanya. Pemanfaatan
 “kehendak bebas” dengan sebebas-bebasnya untuk berbuat jahat, 
hakikatnya adalah DOSA. Kiranya kita, umat Tuhan yang telah diterangi 
oleh Firman Allah, memilih/memutuskan untuk menggunakan kehendak bebas 
kita dalam menjalani kehidupan yang taat kepada Tuhan, dan menjadi saksi
 Kristus. AMIN !.