Sunday, May 13, 2012

Menjadi Corpus Delikti



Oleh : Pdt. Dr. Erastus Sabdono
From truth Daily

Baca: Roma 8:28-29
Alkitab dalam setahun: Galatia 1-3

Dalam 2 Petrus 3:11-14 terdapat pernyataan yang tidak mudah dipahami, bahwa orang percaya dapat mempercepat kedatangan hari Allah. Hari Allah maksudnya adalah hari dimana Tuhan mengakhiri sejarah dunia. Ini berarti petualangan iblis atau Lusifer yang jatuh berakhir. Iblis dengan pengikutnya dibuang ke dalam kegelapan abadi. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Inilah yang dikatakan oleh Wahyu bahwa bumi akan menjadi lautan api (Wah. 15:20). Kata lautan api di sini adalah limnen tou puros (λμνην το πυρς) yang lebih tepat dipahami sebagai danau api (the lake of fire). Adapun kata laut dalam bahasa Yunani adalah thalassa (θλασσα), sedangkan danau terjemahan dari limne (λμνη). Pada hari penghukuman tersebut iblis dan para malaikatnya serta manusia durhaka akan dihukum di lautan api tersebut sedangkan orang percaya akan diangkat Tuhan di dalam kemuliaan kerajaan Sorga. Itulah hari pengangkatan yang dirindukan oleh orang percaya yang benar; yang telah mengorbankan nyawa mereka untuk pekerjaan-Nya. Pengangkatan tersebut telah diperagakan oleh Tuhan Yesus, ketika ia naik ke Sorga disaksikan oleh banyak orang (Kis. 1:9-10). Hal ini mengi­syaratkan fakta pengangkatan orang percaya suatu hari nanti.
Hari Allah adalah hari yang paling mengerikan bagi iblis (Lusifer yang jatuh), malaikat yang memberontak. Mereka berusaha agar hari itu bisa ditunda selama mungkin. Untuk itu iblis dan pengikutnya berusaha menghambat terlaksananya eksekusi hukuman atas diri mereka. Dengan cara bagaimanakah mereka menghambat hari Allah itu? Dengan cara mencegah orang percaya memiliki kehidupan yang saleh tidak bercacat dan tidak bercela (2Pet. 3:11,14). Mengapa? Sebab dengan kehidupan yang tidak bercacat tidak bercela berarti menjadi seperti Tuhan Yesus. Menjadi seperti Tuhan Yesus berarti bisa menjadi corpus delikti (fakta yang menunjukkan bahwa suatu kesalahan telah dilakukan) yang mengalahkan iblis. Iblis telah terbukti berbuat salah oleh penampilan kehidupan Tuhan Yesus yang hidup dalam ketaatan kepada Bapa di Sorga. Rupanya bukan hanya Tuhan Yesus yang dapat menjadi corpus delikti, tetapi anak-anak Tuhan pun juga bisa oleh kehidupannya yang tidak bercacat dan tidak bercela. Jika jumlah orang-orang yang menjadi corpus delikti cukup atau genap, maka sejarah iblis akan diakhiri (Wah. 6:11).
Jadilah kuat di dalam Tuhan, dengan memiliki
pikiran dan perasaan Kristus dalam hidup kita.

No comments:

Post a Comment