Oleh : Pdt. Dr. Erastus Sabdono
Tidak terasa kita sudah di awal tahun 2013. Kita
mengakui bahwa kehidupan ini bisa berlangsung karena kehadiran Tuhan di
dalamnya. Senantiasa kita diingatkan akan kehidupan yang akan datang.
Kalau demi hal-hal yang tidak pasti tersebut kita bisa mempersiapkan
diri sebaik-baiknya, mengapa untuk hal yang pasti kita akan alami, tidak
kita persiapkan diri lebih serius? Ingatlah bahwa kuasa kegelapan
berusaha membuat manusia melupakan realitas kematian ini. Berbagai
filosofi hidup yang salah disuntikkan ke dalam pikiran melalui berbagai
media, agar manusia tidak mempedulikan realitas tersebut. Demikianlah
kenyataannya, bahwa banyak orang kini menggulirkan hari hidupnya tanpa
kesadaran sama sekali bahwa hari hidupnya tersebut bisa berhenti setiap
saat. Mereka bersikap seakan-akan perjalanan hidup ini akan berlangsung
tiada akhir. Mereka berpikir kematian bukan bagian hidup mereka. Betapa
malangnya. Kenyataan yang bisa dilihat dengan jelas, banyak orang yang
hanyut dan tenggelam dengan berbagai kegiatan, kesibukan, masalah dan
lain sebagainya sedang dibawa ke pembantaian abadi atau dipersiapkan
menjadi sampah kekal.
Karena kematian adalah realitas yang tidak pernah diprediksi kapan
terjadinya, maka persiapan harus dilakukan sejak sekarang. Ya, selalu
sekarang. Untuk ini pertobatan harus dilakukan sekarang, tiap hari.
Sepanjang tahun 2012, jangan-jangan kita tidak melakukan pertobatan yang
serius sampai akhirnya mungkin kita tidak menyadari kesalahan/dosa yang
terus menerus kita lakukan. Hari ini kita diberi kesempatan untuk
mempersiapkannya kembali, berjaga-jaga dengan doa yang tak berkeputusan,
suatu relasi yang dibangun dengan Tuhan. Banyak hal yang bisa diabaikan
dan dianggap tidak penting. Yang tidak penting harus bisa disingkirkan,
tetapi persiapan menyongsong kematian tidak boleh ditunda. Ini harus
dianggap penting dan darurat. Kita harus selalu berpikir bahwa hari ini
adalah hari terakhir kita hidup. Besok tidak ada kesempatan lagi. Jadi
setiap kali disebut hari ini, berarti kesempatan sangat berharga untuk
membenahi diri. Bila kita membiasakan diri memiliki sikap seperti ini,
maka barulah kita pahami dan dapat melakukan apa yang dimaksud dengan
mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenaranNya (Mat. 6:33).
Karena rahmat Allah telah melahirkan kita kembali kepada suatu hidup
yang penuh harapan, selalu ada kesempatan bagi setiap orang yang mau
serius mempersiapkan diri menjadikannya sebuah pengharapan yang tidak
dapat cemar dan tidak dapat layu yang tersimpan di Sorga bagi kita.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ia akan memakai segala kejadian
untuk penyempurnaan iman kita. Semua pengalaman hidup kita, yang
menyenangkan maupun menyakitkan, merupakan sarana pembentukan pribadi
kita sekaligus pengumpulan berkat abadi berupa kekayaan dalam Kerajaan
Sorga. Inilah pengharapan yang bernilai kekal yang membuat kita semakin
bergairah. Mari selalu persiapkan diri dengan terus mengasah hati nurani
kita setiap saat. Sehingga ketika hari itu tiba, kita bisa menjadi
orang yang diharapkan Tuhan.
Ijin share website seri komik Alkitab anak online:
ReplyDeletehttp://www.biblejunior.com