Lewat Batas
Bacaan hari ini: 1 Samuel 2:12-17
Ayat mas hari ini: Amsal 4:23
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 33-35; Matius 10:1-20
Seorang pekerja asing mengaku kaget waktu pertama kali datang ke Jakarta. Ia melihat banyak iklan rokok bertebaran di bandara maupun jalan-jalan raya. Padahal, di hampir 170 negara di dunia, pemasangan iklan rokok dilarang di ruang publik, untuk mencegah orang menjadi pecandu rokok. Kita, di Indonesia, sudah sangat terbiasa melihat iklan rokok, sehingga tidak lagi merasa itu salah. Apa yang di mata dunia salah, sudah kita anggap lumrah!
Kitab 1 Samuel 2 menceritakan betapa keterlaluan sikap kedua anak Eli. Mereka disebut “orang dursila” (ayat 12) karena kelancangan yang kelewat batas. Perilaku dursila ini tidak terbentuk dalam semalam. Mula-mula mereka “hanya” mengambil sebagian daging korban yang sedang dimasak umat untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Padahal menurut aturan, daging baru boleh diambil sesudah selesai dipersembahkan. Saat itu Imam Eli tidak tegas menegur. Karena dibiarkan, lama-kelamaan keduanya makin nekat. Belum lagi sempat dimasak, daging korban sudah diminta (ayat 13,14). Bahkan mereka berani memintanya dengan paksa dari tangan umat (ayat 15,16). Sikap keduanya mengejutkan umat. Perbuatan anak-anak imam ini sudah jelas salah, tetapi keduanya menganggap itu lumrah.
Dosa yang dibiarkan bisa membutakan hati nurani. Membuat kita berani melakukannya terang-terangan tanpa rasa bersalah lagi. Penangkalnya cuma satu: menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Kita perlu sering introspeksi. Bercermin pada firman Tuhan. Dari situ kita akan disadarkan jika ada yang tidak beres. Tidak menganggap dosa itu lumrah.
KETIKA DOSA SUDAH DIANGGAP LUMRAH, KITA KEHILANGAN RASA BERSALAH
Penulis: Juswantori Ichwan