Oleh : Pdt. Dr. Erastus
Sabdono.
Dari : Warta Rehobot Ministry
Menerima keselamatan adalah usaha
untuk melakukan kehendak Bapa.
Untuk mewujudkan keselamatan, yaitu
mengerti apa yang diajarkan Tuhan dan melakukan kebenaran agar serupa dengan
diri-Nya, kita harus mempertaruhkan segenap hidupnya. Keselamatan yang benar
dan murni tidak akan terwujud dalam kehidupan, kalau kita tidak mempertaruhkan
segenap hidup kita.
Di sinilah kita temukan letak
mahalnya harga keselamatan itu. Keselamatan untuk manusia telah diperjuangkan
oleh Tuhan Yesus di kayu salib dengan memberikan segenap diri-Nya. Itu
pengorbanan yang sangat mahal, dan tidak dapat kita lakukan sendiri, karenanya
disebut anugerah. Tetapi anugerah membutuhkan respons dari kita, supaya menjadi
terwujud dalam kehidupan kita.
Respons ini tidak sederhana. Tidak
cukup hanya dengan mengucapkan kalimat syahadat bahwa Yesus adalah Tuhan, lalu
sah menjadi anak-anak Allah. Pandangan ini merupakan penyesatan dan
mengakibatkan banyak orang yang mengira dirinya selamat, ternyata berakhir di
kebinasaan. keselamatan yang tidak ternilai harganya membutuhkan respons yang
juga sangat mahal, yaitu mempertaruhkan segenap hidup kita.
Tuhan Yesus berkata agar kita yang
mau selamat berusaha untuk memasuki pintu yang sesak. Artinya berjuang
mempertaruhkan segenap hidup kita. Bagi manusia, jelas ini hal yang sangat
berat. Tidak banyak orang yang berani melakukannya. Kalau jujur, kita bisa
melihat bahwa sebagian besar orang Kristen hari ini masih berpikir dirinya bisa
masuk surga tanpa perjuangan, dan memiliki kehidupan kekal tanpa kehilangan
kehidupan di dunia ini. Ingat, tidak ada jalan mudah untuk selamat. Tanpa
kehilangan kehidupan, seseorang tidak akan dapat memperolehnya ( Matius 10:39
). Itulah harga yang tidak bisa dikurangi.
Dengan memahami hal ini kita tidak
heran lagi bahwa ada orang-orang Kristen yang merasa dirinya sudah istimewa di
mata Allah, tetapi tragis sekali sebab mereka ternyata tidak dikenal Bapa,
sebab tidak melakukan kehendak-Nya ( Matius 7:21-23 ). Memberikan segenap hidup
kita artinya bahwa tidak ada yang lebih dicari dalam kehidupan ini selain
melakukan kehendak Bapa. Dengan demikian pada dasarnya menerima keselamatan
adalah usaha untuk melakukan kehendak Bapa.
Sekali lagi ditegaskan bahwa kebenaran ini mendukung prinsip Sola Gratia ( hanya oleh anugerah ). Tanpa keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus yang turun ke dunia, tidak ada seorang pun bisa melakukan kehendak Allah. Inilah anugerah itu. Tetapi kita harus meresponi anugerah itu dengan berjuang agar dapat melakukan kehendak Allah. Itu tidak mustahi bagi mereka yang rela kehilangan kehidupannya.