Artikel dari warta Rehobot
Orang percaya harus memahami bahwa dalam realitas hidup ini
ada sebuah perlombaan yang diwajibkan. Perlombaan tersebut dijalani semua orang
percaya tak terkecuali. Perlombaan itu adalah memiliki iman yang sempurna agar
orang percaya mengambil bagian dalam kekudusan Allah (Ibr. 12). Perlombaan
tersebut terbingkai dalam suatu masa, dan masa setiap orang percaya
berbeda-beda warnanya sesuai dengan rencana dan jadwal Tuhan. Terdapat semacam
urutan rencana yang disusun Tuhan harus terjadi dalam kehidupan ini. Tuhan
tidak akan mengingkari jadwal acara yang telah disusun-Nya. Di antara jadwal
acara tersebut adalah bahwa di akhir jaman kasih kebanyakan orang menjadi
dingin dikarenakan kejahatan akan bertambah-tambah (Mat 24:12). Banyak orang
akan mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang (2 Tim 3:1-5). Ini berarti
di akhir jaman akan lebih banyak orang yang gugur imannya. Keguruan tersebut
bukan karena jumlah kuota orang yang dipilih Tuhan berkurang tetapi kejahatan
dunia menempatkan iman Kristen semakin rawan. Semakin sulit orang bertobat.
Mereka yang jahat akan berlaku semakin jahat sedangkan yang suci akan semakin
dikuduskan (Dan. 12:10). Dengan demikian semakin sedikit orang yang
diselamatkan. Di lain pihak bagi mereka yang selamat mereka akan menjadi
orang-orang yang benar-benar unggul di hadapan Allah. Inilah yang dimaksud
Tuhan bahwa yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu (Mat. 20:16). Kalau
orang percaya menyadari hal ini, maka ia akan masuk dalam “ketegangan yang
kudus”. Ketegangan hidupnya bukanlah ketegangan karena mencari nafkah,
berkarir, berebut kedudukan dan hormat atau hal-hal duniawi lainnya, tetapi
bagaimana segera menjadi orang yang mengambil bagian dalam kekudusan Allah
(Ibr. 12:10).
Kita tidak bisa mengatur Tuhan. Setiap kita hanya menerima
saja bagian yang harus diterimanya. Ternyata Tuhan menempatkan kita di abad
20-21 ini dengan keadaan dunia yang menanjak tajam semakin jahat. Kita tidak
bisa meminta Tuhan agar dilahirkan di abad petengahan, atau dilahirkan di
Eropa. Tetapi Tuhan menempatkan kita di tempat kita masing-masing dan pada masa
tertentu dengan kondisinya yang sangat khusus. Sangat besar kemungkinan kita
adalah generasi yang menyaksikan tahun-tahun akhir kehancuran dunia yang sangat
tragis. Di tengah dunia yang semakin jahat ini, Tuhan menyingkapkan
kebenaran-kebenaran Firman-Nya yang luar biasa untuk mengimbangi kejahatan
dunia. Bila seseorang serius dengan Tuhan yaitu belajar Firman dan berusaha
melakukannya maka situasi dunia yang jahat ini justru menempatkan orang Kristen
menjadi militan. Dalam hal ini berlaku Firman Tuhan bahwa yang diberi banyak
dituntut banyak. -Solagracia-