Oleh : Pdt.Dr.Erastus Sabdono
From : Truth Daily Enlightenment
Baca: Matius
13:44–46
Alkitab dalam
setahun: Yesaya 5–8
Telah tersedia harta kekayaan yang
tidak terbatas dalam pengiringan kita kepada Tuhan. Kita harus bekerja terus
sampai kita menemukan kekayaan yang terpendam itu. Dalam teks ini, kita dapat
melihat bahwa harta itu terkubur di dalam tanah, lalu ditemukan. Tersirat bahwa
si peladang sedang bekerja di ladangnya, tanpa menduga bahwa di ladang yang
digarapnya tersebut terdapat harta kekayaan yang tak ternilai.
Ini menunjukkan bahwa seseorang
tidak akan mengenali kekayaan dalam Injil sebelum berusaha dengan
sungguh-sungguh berusaha memburu Tuhan. Setelah ia menemukan kekayaan dalam
Kristus, barulah ia bersedia barter, yaitu melepaskan segala sesuatu dan
menganggapnya sampah, seperti Paulus (Flp. 3:7–14). Bagaimana seseorang bisa
melepaskan segala sesuatu demi Injil, kalau belum memahami betapa hebat
kekayaan yang tersedia dalam keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus itu?
Setelah Paulus menyadari betapa hebat kekayaan dalam Kristus Yesus, barulah ia
mau melepaskan semua yang baginya dulu merupakan keuntungan atau nilai
lebih—ketaatannya kepada hukum Taurat, asal-usul Yahudinya, anggota Farisi,
penganut agama Yahudi yang fanatik. Kini semua itu dianggapnya tidak ada
harganya; yang diinginkannya hanyalah berusaha untuk mengenali Dia, serta menunjukan
dirinya kepada Kerajaan-Nya sebagai tujuan kehidupan.
Rasul Paulus mengatakan bahwa ia
mengejar kesempurnaan (Flp. 3:12). Ia tidak merasa puas dengan taraf kehidupan
rohani yang sudah dicapainya. Tuhan menghendaki kita memiliki target rohani
yang jelas, jadi tentu Ia sedih melihat orang-orang yang tidak berusaha
mencapai tingkat kerohanian yang lebih tinggi. Bagaimana perasaan orang tua
yang mengharapkan anaknya bisa meningkatkan kualitas diri guna persiapan hidup
hari esok, tetapi anaknya menolak dan sibuk dengan segala hal yang tidak
berkaitan dengan persiapan menyongsong hari esok?
Waktu yang tersedia sangat singkat,
tetapi kalau kita gunakan dengan serius, maka kita akan dapat memperoleh
pemahaman-pemahaman baru yang mencengangkan, dan kita akan memahami betapa
hebat kekayaan Kerajaan Surga. Keselamatan abadi yang disediakan oleh Tuhan
Yesus sampai Ia menyerahkan nyawa-Nya bukan untuk hal-hal fana di dunia yang
bisa hilang. Seperti peladang yang melepaskan segala yang dimilikinya untuk
bisa memperoleh harta terpendam, marilah kita lepaskan keterikatan dengan dunia
agar kita bisa memperoleh kekayaan Kerajaan Surga.
Jika kita memburu Tuhan dengan
sungguh-sungguh, kita akan sadar bahwa untuk
memperoleh kekayaan dalam Kristus kita layak
melepaskan segalanya.