Siapakah Roh Kudus Itu?
Penulis : Pdt.Dr.Erastus Sabdono (from Truth Daily Englightenment)
Sebenarnya Roh Kudus bukan sekedar tenaga aktif yang berasal dari Allah seperti yang ditafsirkan oleh beberapa teolog. Ada pandangan yang menganalogikan hal ini dengan aliran tenaga listrik. Allah digambarkan sebagai pusat tenaga listriknya , dan Roh Kudus adalah arusnya. Ini tidak tepat, Roh Kudus keberadaan-Nya bersama Allah Bapa dan Allah Anak; maka tentulah Ia sama hakikatnya dengan Allah. Oleh sebab itu kita harus menanggapi dan menerima - Nya sebagaimana kita menyambut Bapa dan Anak. Roh Kudus menyaksikan bahwa kita anak Allah (Roma 8:15-16). Dalam bahasa Yunani, kata “menjadikan” dalam Roma 8:15 ditulis (huiothesias), artinya “mengangkat menjadi anak” (adopsi). Jadi pengertian dari Roma 8:15 adalah, sebutan Bapa yang kita tujukan kepada Allah benar diterima hanya jika Roh Kudus diam di dalam diri kita, sebab sebutan itu mengalir dari hati yang didiami Roh Kudus. Efesus 1:13, Roh disebut sebagai meterai. Jadi benarlah pernyataan bahwa jika seseorang tidak memiliki Roh Kudus, ia tidak akan masuk ke surga. Namun ini jangan diubah menjadi “bila orang tidak berbahasa Roh, ia tidak akan masuk surga.”
Roh Kudus membawa kita kepada segala kebenaran (Yohanes 16:13), Kebenaran disini adalah kebenaran Allah, bukan kebenaran hasil pikiran manusia seperti yang sedang digandrungi orang pada zaman Injil Yohanes ditulis, yaitu filsafat Yunani populer. Dalam 1 Yohanes 2:27 tertulis bahwa pengurapan akan mengajar orang percaya. Maksud “tidak perlu diajar” dalam ayat ini adalah bahwa hanya oleh karena pimpinan Roh Kuduslah kita dapat mengerti Firman Tuhan. Oleh karenanya pula Tuhan Yesus berkata bahwa Roh Kudus akan mengingatkan apa yang Tuhan Yesus telah katakan (Yohanes 14:26).
Roh Kudus menolong kita berbuah (Galatia 5:22-23). Harus dibedakan antara buah dan karunia. Karunia diberikan Tuhan tanpa sangat dipengaruhi oleh waktu dan pergumulan, sementara buah dianugerahkan-Nya kepada kita melalui sebuah pergumulan dan proses yang panjang, dalam tuntunan Roh Kudus. Selanjutnya Roh Kudus memberi kekuatan batin (Efesus 3:16), yaitu menyangkut penghiburan dan keteguhan hati. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menyebut Roh itu sebagai “Penghibur” (Yohanes 16:7).
Dapat kita lihat, sebelum Pentakosta, Petrus begitu penakut sampai-sampai menyangkali Tuhan Yesus. Tetapi setelah dipenuhi Roh Kudus, ia menjadi begitu tenang walau di ambang hukuman mati (Kisah Rasul 12). Roh Kudus membantu kita berdoa (Roma 8:26). Ibadah yang benar adalah yang dilakukan hanya oleh orang yang dipimpin Roh Kudus, jadi percuma kita beragama, melakukan liturgi dan upacara-upacara agama kalau tidak dalam pimpinan Roh Kudus.
Roh Kudus menyaksikan bahwa kita anak Allah, memeteraikan kita, membawa kita kepada kebenaran, dan menolong kita berbuah.
No comments:
Post a Comment