Oleh : Pdt. Dr.
Erastus Sabdono
artikel dari Warta Rehobot.
Perjuangan untuk mencapai perkenan Tuhan
seharusnya menghiasi hidup orang percaya yang tidak dikurangi intensitasnya
oleh perjuangan untuk hal lain. Mestinya inilah satu-satunya perjuangan yang
harus dimiliki orang percaya. Karena perjuangan ini maka hidup digerakkan
melakukan segala sesuatu. Ini bukan berarti perjuangan dalam memiliki kesehatan
yang baik, studi, berkarir dan mencari nafkah menjadi kurang bergairah. Harus
dimengerti bahwa perjuangan studi, karir dan mencari nafkah adalah sarana atau
kendaraan untuk mengolah batin menjadi orang yang berkenan. Semua itu harus
diperjuangkan sebagai bagian dari tanggungjawab dan panggilan orang percaya
memperjuangkan kepentingan-Nya. Seseorang tidak akan efektif bagi Tuhan kalau
tidak memiliki keahlian dalam bidang tertentu dan tidak berpotensi mendukung
pekerjaan Tuhan. Jadi, segala kegiatan hidup harus dimotori oleh tujuan
bagaimana menjadi pribadi yang berkenan kepada Bapa. Melalui segala perjuangan
hidup maka mental seorang anak Tuhan juga bertumbuh sehingga kehidupan
rohaninya juga bertumbuh. Tidak mungking orang yang tidak dewasa mental bisa
dewasa rohani. Dalam hal ini yang penting adalah motivasi hidup yang dimiliki
seseorang. Apakah bertendensi ke Tuhan dan Kerajaan-Nya atau ke arah yang lain.
Untuk bertendensi ke Tuhan dan kerajaan-Nya seseorang harus mengalami
pembaharuan pikiran terus menerus. Untuk hal ini harus disediakan waktu belajar
kebenaran Firman Tuhan. Pergumulan hidup dengan segala persoalannya adalah
perpustakaan kehidupan dimana seseorang dapat menemukan pembentukan
kedewasaannya. Tetapi cara membacanya melalui kebenaran Firman yang dipelajari
di dalam Alkitab melalui pelayanan gereja. Dalam hal ini gereja harus memberi
makan domba-doma Tuhan berupa Firman yang keluar dari mulut Allah artinya
kebenaran yang murni dari hati Bapa. Hanya dengan cara ini jemaat memiliki
iman, sebab iman datang dari pendengaran (Rm. 10:17), juga mengalami kelahiran
baru sebab seseorang dilahirkan oleh Firman (1Ptr. 1:23). Firman Tuhan juga
menguduskan artinya membuat seseorang memiliki karakter Ilahi (Yoh. 17:17).
Dengan menujukan hidup pada Tuhan dan Kerajaan-Nya, maka masalah-masalah besar
menjadi terasa kecil. Sebab tujuan memiliki kesehatan yang baik, studi, karir
dan bisnis bukanlah meraih sukses dari hal tersebut tetapi pengolahan batin
demi kedewasaan melalui pegumulannya. Tentu saja kalau serius mengerjakannya
biasanya berhasil baik. Dalam hal ini seseorang dapat menjalani hidup seperti
atlit yang berlaga tanpa beban. Tentu saja berusaha untuk menang, tetapi lebih
dari kemenangan secara score, yang penting memaksimalkan sermua potensi dan
keahlian. Tentu saja bisanya akan menjadi pemenang. -Solagracia-
No comments:
Post a Comment