Oleh : Pdt. Dr.
Erastus Sabdono
From truth Daily
Baca: Roma 8:28-29
Alkitab dalam setahun: Galatia 1-3
Dalam 2 Petrus 3:11-14 terdapat
pernyataan yang tidak mudah dipahami, bahwa orang percaya dapat mempercepat
kedatangan hari Allah. Hari Allah maksudnya adalah hari dimana Tuhan mengakhiri
sejarah dunia. Ini berarti petualangan iblis atau Lusifer yang jatuh berakhir.
Iblis dengan pengikutnya dibuang ke dalam kegelapan abadi. Pada hari itu langit
akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam
nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Pada
hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena
nyalanya. Inilah yang dikatakan oleh Wahyu bahwa bumi akan menjadi lautan api
(Wah. 15:20). Kata lautan api di sini adalah limnen tou puros (λίμνην τοῦ πυρός) yang lebih tepat dipahami sebagai danau api (the lake of
fire). Adapun kata laut dalam bahasa Yunani adalah thalassa (θάλασσα), sedangkan danau terjemahan
dari limne (λίμνη).
Pada hari penghukuman tersebut iblis dan para malaikatnya serta manusia durhaka
akan dihukum di lautan api tersebut sedangkan orang percaya akan diangkat Tuhan
di dalam kemuliaan kerajaan Sorga. Itulah hari pengangkatan yang dirindukan
oleh orang percaya yang benar; yang telah mengorbankan nyawa mereka untuk
pekerjaan-Nya. Pengangkatan tersebut telah diperagakan oleh Tuhan Yesus, ketika
ia naik ke Sorga disaksikan oleh banyak orang (Kis. 1:9-10). Hal ini mengisyaratkan
fakta pengangkatan orang percaya suatu hari nanti.
Hari Allah adalah hari yang paling
mengerikan bagi iblis (Lusifer yang jatuh), malaikat yang memberontak. Mereka
berusaha agar hari itu bisa ditunda selama mungkin. Untuk itu iblis dan
pengikutnya berusaha menghambat terlaksananya eksekusi hukuman atas diri
mereka. Dengan cara bagaimanakah mereka menghambat hari Allah itu? Dengan cara
mencegah orang percaya memiliki kehidupan yang saleh tidak bercacat dan tidak
bercela (2Pet. 3:11,14). Mengapa? Sebab
dengan kehidupan yang tidak bercacat tidak bercela berarti menjadi seperti
Tuhan Yesus. Menjadi seperti Tuhan Yesus berarti bisa menjadi corpus
delikti (fakta yang menunjukkan bahwa suatu kesalahan telah dilakukan) yang
mengalahkan iblis. Iblis telah terbukti berbuat salah oleh penampilan kehidupan
Tuhan Yesus yang hidup dalam ketaatan kepada Bapa di Sorga. Rupanya bukan hanya
Tuhan Yesus yang dapat menjadi corpus delikti, tetapi anak-anak Tuhan pun juga
bisa oleh kehidupannya yang tidak bercacat dan tidak bercela. Jika jumlah
orang-orang yang menjadi corpus delikti cukup atau genap, maka sejarah iblis
akan diakhiri (Wah. 6:11).
Jadilah kuat di dalam Tuhan, dengan memiliki
pikiran dan perasaan Kristus dalam hidup
kita.
No comments:
Post a Comment