Jangan Karikaturkan Tuhan
Artikel diambil dari : Majalah Truth edisi 17 “Rapor Merah Gereja”
Tokoh besar dari India, Mohandas Gandhi ( Mahatma Gandhi) pernah menyatakan bahwa yang membuatnya tidak pernah menjadi orang Kristen adalah orang-orang Kristen sendiri yang tidak menampilkan kehidupan seperti guruNya, Tuhan Yesus Kristus. Dengan nada penuh kekaguman kepada Tuhan Yesus dan kekecewaan serta keprihatinan terhadap gereja, sang pemimpin India dan pujangga itu berkata, “ I like your Christ, I do not like your Christian, your Christian are so unlike your Christ” ( Saya suka Kristusmu, saya tidak suka Kristenmu –artinya anggota gereja, Kristenmu tidak ada miripnya dengan Kristusmu).
Sejatinya tak seorang pun sanggup menolak Yesus Kristus, yang mereka tolak adalah “karikatur” tentang Yesus Kristus. Siapa yang mengarikaturkan “wajah Tuhan Yesus ? Siapa lagi kalau bukan gereja yang dirancang menampilkan “wajah” Tuhan. Ternyata gambar itu adalah gambar melenceng.
Gereja masa kini masih jauh dari menampilkan wajah Tuhan yang semestinya. Masih banyak orang sulit menemukan wajah Tuhan, melalui gereja. Gereja memang sibuk “menyembah” Tuhan, tetapi benarkah anggota gereja menyembah Tuhan? Penyembah itu tunduk kepada yang disembah, penyembah itu takluk tanpa batas kepada yang disembah.
Tetapi perhatikanlah “hidup” gereja, mulai pemimpinnya sampai kepada jemaat yang ada. Para pemimpin gereja lebih layak disebut selebriti daripada seseorang hamba bagi Yesus Kristus.
Akibatnya, gereja menjadi bahan cibiran, Fasih berbicara mengenai kasih dan kesucian, tetapi ternyata kelakuannya tidak berbeda dengan orang yang tidak mengenal Tuhan. Akibatnya banyak orang diluar gereja tidak pernah mengenal injil Tuhan Yesus Kristus dan tidak pernah diselamatkan.
Seorang pemimpin jemaat harus dapat menampilkan kehidupan Yesus Kristus dalam seluruh perilakunya. Bila tidak, akibatnya sangat mengerikan. Seorang pemimpin mengimpartasikan “spirit” kepada yang dipimpin. Akibatnya bisa diterka, gereja akan semakin menjadi bahan olokan. Seorang pemimpin jemaat harus dapat menjadi “role model” bagi seluruh jemaatnya. Dari kualitas pemimpin jemaat, dapat dilihat kualitas seluruh pegiatnya dan jemaat yang dilayani, kalau rapor kehidupan seseorang pemimpin jemaat sudah merah, maka hampir dipastikan bahwa nilai rapor kehidupan jemaatnya juga pasti merah.
Artikel diambil dari : Majalah Truth edisi 17 “Rapor Merah Gereja”
Tokoh besar dari India, Mohandas Gandhi ( Mahatma Gandhi) pernah menyatakan bahwa yang membuatnya tidak pernah menjadi orang Kristen adalah orang-orang Kristen sendiri yang tidak menampilkan kehidupan seperti guruNya, Tuhan Yesus Kristus. Dengan nada penuh kekaguman kepada Tuhan Yesus dan kekecewaan serta keprihatinan terhadap gereja, sang pemimpin India dan pujangga itu berkata, “ I like your Christ, I do not like your Christian, your Christian are so unlike your Christ” ( Saya suka Kristusmu, saya tidak suka Kristenmu –artinya anggota gereja, Kristenmu tidak ada miripnya dengan Kristusmu).
Sejatinya tak seorang pun sanggup menolak Yesus Kristus, yang mereka tolak adalah “karikatur” tentang Yesus Kristus. Siapa yang mengarikaturkan “wajah Tuhan Yesus ? Siapa lagi kalau bukan gereja yang dirancang menampilkan “wajah” Tuhan. Ternyata gambar itu adalah gambar melenceng.
Gereja masa kini masih jauh dari menampilkan wajah Tuhan yang semestinya. Masih banyak orang sulit menemukan wajah Tuhan, melalui gereja. Gereja memang sibuk “menyembah” Tuhan, tetapi benarkah anggota gereja menyembah Tuhan? Penyembah itu tunduk kepada yang disembah, penyembah itu takluk tanpa batas kepada yang disembah.
Tetapi perhatikanlah “hidup” gereja, mulai pemimpinnya sampai kepada jemaat yang ada. Para pemimpin gereja lebih layak disebut selebriti daripada seseorang hamba bagi Yesus Kristus.
Akibatnya, gereja menjadi bahan cibiran, Fasih berbicara mengenai kasih dan kesucian, tetapi ternyata kelakuannya tidak berbeda dengan orang yang tidak mengenal Tuhan. Akibatnya banyak orang diluar gereja tidak pernah mengenal injil Tuhan Yesus Kristus dan tidak pernah diselamatkan.
Seorang pemimpin jemaat harus dapat menampilkan kehidupan Yesus Kristus dalam seluruh perilakunya. Bila tidak, akibatnya sangat mengerikan. Seorang pemimpin mengimpartasikan “spirit” kepada yang dipimpin. Akibatnya bisa diterka, gereja akan semakin menjadi bahan olokan. Seorang pemimpin jemaat harus dapat menjadi “role model” bagi seluruh jemaatnya. Dari kualitas pemimpin jemaat, dapat dilihat kualitas seluruh pegiatnya dan jemaat yang dilayani, kalau rapor kehidupan seseorang pemimpin jemaat sudah merah, maka hampir dipastikan bahwa nilai rapor kehidupan jemaatnya juga pasti merah.
Bagus pak komen nya , bolehkah minta ijijin posting ini saya teruskan ke teman dan gereja kami? tks GBU
ReplyDeleteSelamat malam , bagus ulasan nya Pak, minta ijin posting ini boleh saya copy?...tks GBU
ReplyDeleteIbu Linda ...