Motivasi
Oleh : Pdt. Dr. Erastus Sabdono
Saudara-saudaraku jemaat Tuhan yang kekasih,
Selama ini kita sering menyebut-nyebut kata motivasi. Biasanya kata motivasi dalam lingkungan Gereja dikaitkan dengan pelayanan atau pengiringan kepada Tuhan Yesus. Sebelum membahas hal kemurnian motivasi pelayanan, terlebih dahulu perlu ditinjau apa yang dimaksud dengan motivasi itu. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya bergerak. Kata movere memberikan impresi yang jelas atau menunjuk sesuatu yang aktif, dinamis dan juga bisa menunjukkan sesuatu yang berkembang atau progresif. Secara etimologis (asal usul kata); kata motivasi berasal dari kata motif, yang artinya dorongan, kehendak alasan atau kemauan. Maka motivasi adalah dorongan-dorongan (forces) yang membangkitkan dan menggerakkan kelakuan individu. Motivasi bukanlah tingkah laku, melainkan kondisi internal yang komplek, dan tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi mempengaruhi tingkah laku seseorang. Itulah sebabnya kita dapat melihat motivasi seseorang berdasarkan tingkah lakunya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didiskripsikan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Deskripsi ini memiliki kesamaan dengan pengertian motivasi di atas bila ditinjau dari etimologinya, yaitu movere. Dengan penjelasan diatas ini dapatlah ditarik konklusi bahwa motivasi menunjuk kepada sikap hati yang menghasilkan suatu dorongan untuk berbuat sesuatu secara konkret. Itulah sebabnya dalam bukunya yang berjudul Teori Motivasi, penulisnya mengatakan bahwa motivasi menentukan kuat-lemahnya tingkah laku atau gerakan untuk mencapai tujuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Pada dasarnya motivasi timbul karena dilandaskan pada kebutuhan-kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.
Seorang penulis buku lain mengatakan mengenai motivasi sebagai berikut: Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan. Sejajar dengan ungkapan pernyataan diatas, penulis lain juga mengatakan bahwa motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Motif yang dimaksud ialah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Dalam ungkapannya tersebut hendak menekankan bahwa motivasi merupakan proses yang menggerakkan sebuah kegiatan atau proyek demi tercapainya sebuah tujuan tertentu dengan melahirkan atau menciptakan motif-motif lain sebagai pendukungnya.
Berkenaan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam motivasi, seorang penulis buku mengenai motivasi dari Barat mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya rasa dan tanggapan terhadap adanya tujuan. Selanjutnya ia mengemukakan bahwa motivasi sangat berkorelasi dengan tujuan. Jika tidak ada motivasi maka tujuannya pun tidak jelas. Disini nyatalah bahwa motivasi adalah daya penggerak yang telah diaktifkan.
Fenomena ini ditegaskan oleh pendapat tokoh pemikir yang bernama Callahan dan Clark bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Jadi berbicara mengenai kemurnian motivasi, maka hendak dijabarkan mengenai motivasi yang seharusnya dimiliki seorang anak Tuhan dan pelayan Tuhan dalam Gereja Tuhan. Tidak ada motivasi lain dalam hidup kita kecuali mengenal Dia untuk mengabdi kepadaNya. Diluar hal ini berarti pemberontakan dan menuju kebinasaan, api kekal.
No comments:
Post a Comment